RI Harus Jadi Basis Automotif Berorientasi Ekspor

Senin, 06 Juli 2015 - 20:31 WIB
RI Harus Jadi Basis...
RI Harus Jadi Basis Automotif Berorientasi Ekspor
A A A
JAKARTA - Industri automotif nasional (RI) tengah meghadapi pekerjaan besar. Yaitu, bekerja keras menyalip Thailand dalam produksi, mendongkrak ekspor kendaraan roda empat, dan memperkuat daya saing industri automotif agar tidak tergerus produk impor.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan, kedua hal itu sebagai upaya memenangi persaingan menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.

"Indonesia telah mampu menjadi negara produsen automotif terbesar ke-2 di ASEAN setelah Thailand. Kita harus bisa menyalip karena industri kita mampu, serta pasar ekspor dan domestik yang besar," ujar Menperin Saleh Husin dalam focus group discussion (FGD) dan eksibisi komponen automotif yang terselenggara atas kerjasama Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di Jakarta, Senin (6/7/2015).

Thailand saat ini sudah mampu memproduksi sekitar 2,5 juta kendaraan per tahun dan 50% diekspor. Sementara Indonesia mengekspor dengan kemampuan produksi 1,2 juta unit per tahun dan masih berorientasi pasar domestik.

Potensi pasar domestik ditopang populasi kelas menengah. Menurut data AC Nielsen pada 2013, tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dengan kategori Middle Class di ASEAN pada 2012-2020 sebesar 110,5%, sedangkan Indonesia mencapai 174%, tertinggi diantara seluruh negara ASEAN.

"Hal ini mengindikasikan permintaan kendaraan bermotor dalam negeri semakin meningkat. Sekaligus memantapkan optimisme kita bisa mengubah paradigma menjadi pengekspor dan jadi salah satu basis produk automotif di ASEAN dan dunia," terangnya Menperin.

Program pengembangan industri automotif ke depan harus diarahkan dan dilakukan dalam kerangka; Pertama, mengimbangi kompetisi dan impor kendaraan khususnya dari ASEAN. Kedua, mendorong investasi. Ketiga, mendorong kemandirian Indonesia di bidang teknologi automotif melalui penguasaan teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Keempat, pengembangan dan pengamanan pasar dalam negeri sebagai basis untuk mengembangkan industri automotif yang mandiri dan berdaya saing global.

Industri Prioritas

Kemenperin mengakui, selain menyediakan sarana angkutan orang maupun barang, industri automotif juga berperan memberikan lapangan kerja bagi jutaan tenaga kerja.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, tenaga kerja yang terserap di sektor ini telah mencapai sekitar 1,3 juta orang, yang terserap pada industri perakitan hingga industri komponen dan aktivitas ekonomi ikutan lainnya, seperti perbengkelan dan jaringan purna jual.

Hal inilah yang mendasari sehingga industri automotif dijadikan sebagai salah satu industri prioritas dalam kebijakan industri nasional. Industri automotif juga termasuk dalam kelompok industri unggulan masa depan.

Pembangunan industri automotif ke depan harus diarahkan pada peningkatan daya saing secara fundamental dan berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara sinergis dan optimal.

Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Dirjen ILMATE I Gusti Putu Suryawirawan memperhatikan komponen produksi PT Nippon Denso Indonesia, Senin (6/7/2015).
(dmd)
Berita Terkait
Industri Automotif Mulai...
Industri Automotif Mulai Optimistis
Industri Automotif Nasional...
Industri Automotif Nasional Mulai Tumbuh
Optimisme Pasar Mobil...
Optimisme Pasar Mobil Domestik dan Ekspor Menggeliat Pada Kuartal IV
Tiga Tahun Menjabat,...
Tiga Tahun Menjabat, CEO Ford Memutuskan Undur Diri
Asa Insentif Industri...
Asa Insentif Industri Automotif di Tengah Pandemi Corona
Industri Automotif Nyatakan...
Industri Automotif Nyatakan Dukungan Kebijakan Euro 4
Berita Terkini
Mobil Terbang EHang...
Mobil Terbang EHang 216 yang Dicoba iShowSpeed di China Mejeng di PEVS 2025
17 menit yang lalu
Ferrari 296 Speciale,...
Ferrari 296 Speciale, Supercar Hybrid Tercepat Bermesin V6
20 menit yang lalu
Tiket Formula E 2025...
Tiket Formula E 2025 Mulai Dijual, Mulai Rp300 ribu hingga Rp10 Juta!
25 menit yang lalu
MAB Jual Motor Listrik...
MAB Jual Motor Listrik Electro Delivery dengan Kulkas Berjalan Rp60 Juta
1 jam yang lalu
Harga Rp2,2 Miliar Off...
Harga Rp2,2 Miliar Off The Road! BMW i5 Touring Mobil Listrik Paling Mahal, Mewah, dan Kalcer di PEVS 2025!
1 jam yang lalu
Rp705 Triliun Bisa Beli...
Rp705 Triliun Bisa Beli Apa? Akio Toyoda Pilih Pabrik Sendiri, Mengapa?
2 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved