Komponen Automotif yang Utama Harus Bisa Diproduksi Lokal

Selasa, 29 Maret 2016 - 21:17 WIB
Komponen Automotif yang...
Komponen Automotif yang Utama Harus Bisa Diproduksi Lokal
A A A
JAKARTA - Industri automotif di Indonesia masih menjadi incaran para investor, ini dibuktikan beberapa merek gelontorkan dana untuk memperluas binisnya di Indonesia. Melihat hal ini perkembangan industri automotif sudah pasti tidak lepas dari bisa lepas dari peran komponen pendukung seperti suku cadang. Terkait hal ini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berharap agar komponen utama bisa diproduksi di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, di acara INAPA dan IIBT 2016, yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Selasa (29/3/2016).

"Kalau kita ngomongin komponen, itu kan ada dua. Yaitu komponen yang critical atau utama, dan komponen non critical. Kita (Kemenperin) berharap komponen utama hadir dari Indonesia. Sehingga, nanti banyak perusahaan asing tidak hanya menjual komponen di Indonesia. Melainkan ikut memproduksi atau melokalisasikan komponen." ujar Putu.

Dia menambahkan, pihak Kemenperin berharap komponen utama diproduksi di Indonesia, sehingga terjadi komunikasi dan keputusan, mereka tidak hanya menjual komponen atau spare part tapi juga melokalisasikannya di Indonesia.

Putu memberikan contoh, lewat gelaran INAPA dan IIBT 2016 perusahaan komponen China saat ini tengah ikut memperlihatkan, kesanggupan dirinya dalam memproduksi komponen dinegaranya.

"Salah satu perusahan mobil di China, Wuling, akan memulai produksi di Indonesia 2017, yang tentunya membutuhkan banyak sekali industri komponen. Oleh sebab itu perlu mengidentifikasi komponen-komponen mana yang masih diperlukan untuk dilokalisasi, mengidentifikasi komponen mana yang critical dan non-critical, mengidentifikasi juga bagaimana keterkaitannya dengan industri kecil serta menengah," katanya.

Terkait hal ini Indonesia harus bisa mendapat bagian yang bisa dikerjakan industri kecil dan menengah. Misalnya dalam pemasangan ban pada pelek yang seharusnya bisa dilakukan di Indonesia.

"Masang ban ke pelek masak harus dilakukan oleh perusahaan asing, mestinya ini bisa dikerjakan oleh industri kecil dan menengah. Kami harapkan Askarindo (Asosiasi Karoseri Indonesia) juga membantu mengembangkan industri kecil dan menengah," pungkasnya.
(dol)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.24)