Pemerintah Harus Cepat Tetapkan Standarisasi Euro 4
A
A
A
JAKARTA - Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor berakibat meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sektor transportasi. Dampaknya, gas buang (emisi) yang terkandung juga meningkat dan mempertinggi kadar pencemaran udara.
Emisi kendaran bermotor mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan.
Ini dibutuhkan standarisasi yang lebih tinggi dalam menekan dampak negatif dari kendaraan bermotor. Dalam hal ini, Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengungkapkan Pemerintah perlu segera menerapkan standarisasi Euro 4.
"Memang kita menginginkan saat ini Indonesia untuk menggunakan Euro 4. Pasalnya kita sudah sedikit tertinggal untuk masalah emisi gas buang. Negara lain sudah pakai Euro 4 kita masih pakai Euro 2," ujar Nangoi, baru-baru ini, di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina semua sudah menggukan standarisasi tersebut sehingga kita sudah cukup jauh tertinggal. Hal ini memang menjadi salah satu Roadmap kepengurusan baru Gaikindo untuk mendorong Pemerintah kearah sana. Saat ini semua Prinsipel sudah kearah sana, tapi kita masih harus mengikuti aturan yang ada.
Dalam hal ini Yohannes Nangoi mengatakan bahwa para pelaku industri automotif telah siap memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan. Hanya saja peraturan yang ada belum mendukung.
"Sekarang tinggal kesiapan Pemerintah untuk standarisasi Euoro 4, dalam hal ini Pertamina. Bagaimana mereka bisa menyediakan bahan bakar Euro 4 agar semua dapat sejalan. Setelah itu industri akan segera menyesuaikan memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan," tegasnya.
Emisi kendaran bermotor mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan.
Ini dibutuhkan standarisasi yang lebih tinggi dalam menekan dampak negatif dari kendaraan bermotor. Dalam hal ini, Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengungkapkan Pemerintah perlu segera menerapkan standarisasi Euro 4.
"Memang kita menginginkan saat ini Indonesia untuk menggunakan Euro 4. Pasalnya kita sudah sedikit tertinggal untuk masalah emisi gas buang. Negara lain sudah pakai Euro 4 kita masih pakai Euro 2," ujar Nangoi, baru-baru ini, di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina semua sudah menggukan standarisasi tersebut sehingga kita sudah cukup jauh tertinggal. Hal ini memang menjadi salah satu Roadmap kepengurusan baru Gaikindo untuk mendorong Pemerintah kearah sana. Saat ini semua Prinsipel sudah kearah sana, tapi kita masih harus mengikuti aturan yang ada.
Dalam hal ini Yohannes Nangoi mengatakan bahwa para pelaku industri automotif telah siap memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan. Hanya saja peraturan yang ada belum mendukung.
"Sekarang tinggal kesiapan Pemerintah untuk standarisasi Euoro 4, dalam hal ini Pertamina. Bagaimana mereka bisa menyediakan bahan bakar Euro 4 agar semua dapat sejalan. Setelah itu industri akan segera menyesuaikan memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan," tegasnya.
(dol)