Kredit Mobil Anjlok, Kredit Motor Melonjak
A
A
A
YOGYAKARTA - Perlambatan ekonomi belakangan ini, berpengaruh terhadap tingkat konsumsi di daerah. Salah satu yang terpengaruh adalah konsumsi rumah tangga triwulan II 2016, khusus untuk kendaraan bermotor. Pengaruh pelemahan ekonomi yang sangat terasa adalah penjualan mobil.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Arif Budi Santosa mengakui perlambatan ekonomi mempengaruhi daya beli masyarakat. Triwulan II tahun ini, kredit kendaraan bermotor khususnya mobil terjadi perlambatan cukup besar. Pihaknya mencatat, kredit mobil di Yogyakarta hanya tumbuh 18,61%. “Pertumbuhan tersebut lebih kecil dibanding pertumbuhan triwulan pertama,” paparnya, Kamis (6/10/2016).
Pada triwulan I 2016, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit untuk mobil tumbuh sekitar 64,87% dibanding triwulan terakhir tahun 2015 lalu. Hanya saja, pertumbuhan kredit mobil tersebut masih tinggi dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Karena saat itu (triwulan II 2015), kredit mobil mengalami kontraksi sebesar 9,08%.
Namun keadaan justru berbalik pada kredit kendaraan roda dua. Triwulan II kemarin, kredit kendaraan roda dua mengalami peningkatan signifikan dibanding periode sebelumnya (triwulan I). BI mencatat penjualan sepeda motor tumbuh 120,30% dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan I, penjualan sepeda motor hanya tumbuh sebesar 11,69% dibanding dengan triwulan terakhir tahun 2015.
Menurut Arif, kontraksi yang cukup besar pada penjualan sepeda motor tersebut ada hubungannya dengan penjualan mobil di wilayah ini. Karena daya beli masyarakat berkurang, maka peminat mobil mengalihkan incarannya ke sepeda motor. “Bisa jadi mereka membeli motor-motor premium,” ujarnya.
Arif mengungkapkan, turunnya penjualan mobil akibat dari penurunan daya beli masyarakat serta melambatnya kinerja konsumsi rumah tangga. Dengan menurunnya penjualan mobil di wilayah ini mempengaruhi penjualan mobil secara nasional.
Di sisi lain, penjualan motor meningkat karena pada triwulan kedua kemarin mendekati Idul Fitri. Dimana penjualan sepeda motor biasanya mengalami peningkatan setiap jelang Idul Fitri. Di samping itu, tahun ajaran baru membuat masyarakat banyak melakukan pembelian sepeda motor.
“Di sini (Yogyakarta) penjualan sepeda motor akan naik ketika tahun ajaran baru dan juga Idul Fitri. Dealer panen pada dua momen tersebut,” ungkap Sales and Marketing Operational Manager PT Indojaya Motor Group, R Imara Sri Wisnu.
Ia mengakui menurunnya daya beli masyarakat akibat melambatnya ekonomi secara global memang berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor mereka.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Arif Budi Santosa mengakui perlambatan ekonomi mempengaruhi daya beli masyarakat. Triwulan II tahun ini, kredit kendaraan bermotor khususnya mobil terjadi perlambatan cukup besar. Pihaknya mencatat, kredit mobil di Yogyakarta hanya tumbuh 18,61%. “Pertumbuhan tersebut lebih kecil dibanding pertumbuhan triwulan pertama,” paparnya, Kamis (6/10/2016).
Pada triwulan I 2016, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit untuk mobil tumbuh sekitar 64,87% dibanding triwulan terakhir tahun 2015 lalu. Hanya saja, pertumbuhan kredit mobil tersebut masih tinggi dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Karena saat itu (triwulan II 2015), kredit mobil mengalami kontraksi sebesar 9,08%.
Namun keadaan justru berbalik pada kredit kendaraan roda dua. Triwulan II kemarin, kredit kendaraan roda dua mengalami peningkatan signifikan dibanding periode sebelumnya (triwulan I). BI mencatat penjualan sepeda motor tumbuh 120,30% dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan I, penjualan sepeda motor hanya tumbuh sebesar 11,69% dibanding dengan triwulan terakhir tahun 2015.
Menurut Arif, kontraksi yang cukup besar pada penjualan sepeda motor tersebut ada hubungannya dengan penjualan mobil di wilayah ini. Karena daya beli masyarakat berkurang, maka peminat mobil mengalihkan incarannya ke sepeda motor. “Bisa jadi mereka membeli motor-motor premium,” ujarnya.
Arif mengungkapkan, turunnya penjualan mobil akibat dari penurunan daya beli masyarakat serta melambatnya kinerja konsumsi rumah tangga. Dengan menurunnya penjualan mobil di wilayah ini mempengaruhi penjualan mobil secara nasional.
Di sisi lain, penjualan motor meningkat karena pada triwulan kedua kemarin mendekati Idul Fitri. Dimana penjualan sepeda motor biasanya mengalami peningkatan setiap jelang Idul Fitri. Di samping itu, tahun ajaran baru membuat masyarakat banyak melakukan pembelian sepeda motor.
“Di sini (Yogyakarta) penjualan sepeda motor akan naik ketika tahun ajaran baru dan juga Idul Fitri. Dealer panen pada dua momen tersebut,” ungkap Sales and Marketing Operational Manager PT Indojaya Motor Group, R Imara Sri Wisnu.
Ia mengakui menurunnya daya beli masyarakat akibat melambatnya ekonomi secara global memang berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor mereka.
(ven)