Samsung Akuisisi Perusahaan Teknologi Automotif AS Rp107 Triliun
A
A
A
SEOUL - Di tengah masalah baterai Galaxy Note 7, Samsung Electronics Co terus berekspansi. Raksasa elektronik Korea Selatan itu mengumumkan telah membeli pemasok suku cadang automotif Amerika Serikat (AS), Harman International Industries Inc sebesar USD8 miliar atau setara Rp107,34 triliun (estimasi kurs Rp13.413/USD).
Dilansir dari Wall Street Journal, Senin (14/11/2016), kesepakatan tunai ini membuat Samsung menjadi pemain utama dalam dunia teknologi automotif. Kesepakatan ini merupakan akuisisi luar negeri terbesar yang dilakukan Samsung, untuk membentuk kekuasaan dalam rantai pasokan automotif global, mempercepat inovasi, dan meningkatkan peran perusahaan dalam kancah teknologi internasional.
Berbasis di Conn Stamford, Connecticut, Harman merupakan pelopor audio teknologi sejak 1953, dengan salah satu brand terkenalnya Harman Kardon. Dan dalam beberapa tahun terakhir, di bawah CEO Dinesh Paliwal, mereka agresif masuk ke dunia automotif. Salah satunya melakukan kontrak besar dengan General Motors Co dan Fiat Chrysler Mobil NV. Kerja sama ini meraih USD24 miliar, lebih dari tiga kali pendapatan tahunan.
Dengan menjadi pemasok langsung ke pembuat mobil terbesar dunia, Samsung akan mendapatkan wawasan tentang perubahan perilaku antara konsumen automotif dengan industri telekomunikasi.
Sejatinya, Samsung telah berkecimpung di dunia automotif pada 1994. Ketika itu, Bos Samsung Lee Kun-hee meluncurkan Samsung Motors, dengan bantuan dari Nissan. Namun krisis keuangan Asia pada 1998, membuat mereka melegonya kepada Renault (baca: Reno).
Mengutip dari Nikkei Asian Review, Senin (14/11), meski telah mencapai akad kesepakatan, namun Harman akan tetap sebagai anak perusahaan independen dari Samsung. Dan kesepakatan itu melambungkan harga saham Harman hingga 28% pada penutupan Jumat kemarin dari posisi USD87,65 per saham.
Bagi Samsung, kesepakatan dengan Harman merupakan rekor terbesar, hampir 10 kali lipat dari rekor mereka sebelumnya. Pada dekade 1990-an, Samsung mengakuisisi perusahaan pembuat komputer nomor lima di dunia, yakni AST California yang berbasis di Irvine, sebesar USD840 ribu.
Namun pembelian tersebut justru berbuntut kerugian besar kepada Samsung. Sehingga selama hampir dua dekade, manajemen Samsung memilih waspada dalam melakukan akuisisi besar-besaran dan memilih membangun teknologi sendiri dan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (research and development).
Namun, saat ini, Samsung memilih berubah untuk menjadi perusahaan teknologi terkemuka dunia. Mereka membangun kemampuan dalam teknologi mutakhir seperti layanan berbasis cloud, teknologi pembayaran mobile, dan sekarang suku cadang automotif.
Dilansir dari Wall Street Journal, Senin (14/11/2016), kesepakatan tunai ini membuat Samsung menjadi pemain utama dalam dunia teknologi automotif. Kesepakatan ini merupakan akuisisi luar negeri terbesar yang dilakukan Samsung, untuk membentuk kekuasaan dalam rantai pasokan automotif global, mempercepat inovasi, dan meningkatkan peran perusahaan dalam kancah teknologi internasional.
Berbasis di Conn Stamford, Connecticut, Harman merupakan pelopor audio teknologi sejak 1953, dengan salah satu brand terkenalnya Harman Kardon. Dan dalam beberapa tahun terakhir, di bawah CEO Dinesh Paliwal, mereka agresif masuk ke dunia automotif. Salah satunya melakukan kontrak besar dengan General Motors Co dan Fiat Chrysler Mobil NV. Kerja sama ini meraih USD24 miliar, lebih dari tiga kali pendapatan tahunan.
Dengan menjadi pemasok langsung ke pembuat mobil terbesar dunia, Samsung akan mendapatkan wawasan tentang perubahan perilaku antara konsumen automotif dengan industri telekomunikasi.
Sejatinya, Samsung telah berkecimpung di dunia automotif pada 1994. Ketika itu, Bos Samsung Lee Kun-hee meluncurkan Samsung Motors, dengan bantuan dari Nissan. Namun krisis keuangan Asia pada 1998, membuat mereka melegonya kepada Renault (baca: Reno).
Mengutip dari Nikkei Asian Review, Senin (14/11), meski telah mencapai akad kesepakatan, namun Harman akan tetap sebagai anak perusahaan independen dari Samsung. Dan kesepakatan itu melambungkan harga saham Harman hingga 28% pada penutupan Jumat kemarin dari posisi USD87,65 per saham.
Bagi Samsung, kesepakatan dengan Harman merupakan rekor terbesar, hampir 10 kali lipat dari rekor mereka sebelumnya. Pada dekade 1990-an, Samsung mengakuisisi perusahaan pembuat komputer nomor lima di dunia, yakni AST California yang berbasis di Irvine, sebesar USD840 ribu.
Namun pembelian tersebut justru berbuntut kerugian besar kepada Samsung. Sehingga selama hampir dua dekade, manajemen Samsung memilih waspada dalam melakukan akuisisi besar-besaran dan memilih membangun teknologi sendiri dan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (research and development).
Namun, saat ini, Samsung memilih berubah untuk menjadi perusahaan teknologi terkemuka dunia. Mereka membangun kemampuan dalam teknologi mutakhir seperti layanan berbasis cloud, teknologi pembayaran mobile, dan sekarang suku cadang automotif.
(ven)