Eco Driving Salah Satu Cara untuk Kurangi Kelangkaan BBM

Kamis, 24 November 2016 - 12:47 WIB
Eco Driving Salah Satu...
Eco Driving Salah Satu Cara untuk Kurangi Kelangkaan BBM
A A A
JAKARTA - Berdasarkan data OICA & Wardsauto di 2010 menyatakan bahwa jumlah populasi kendaraan bermotor di dunia telah menyentuh 1 milyar unit. Jumlah ini diperkirakan akan melonjak tajam menjadi 2 milyar unit di 2035 mendatang. Produksi kendaraan bermotor sejak 2010 hingga 2015 pun terus meningkat dari 77,6 juta unit hingga 90,8 juta unit atau lebih besar dari 84,6 juta unit/tahun.

Dengan bertambahnya produksi dan populasi kendaraan bermotor ini turut menyumbang kontribusi cukup tinggi konsumsi energi pada sektor transportasi darat yang setiap tahunnya akan tumbuh dari 81.1 quadrillion Btu di 2014 menjadi 101.7 quadrillion Btu di 2035 (berdasarkan data dari Navigant Research).

Dari sisi penyumbang limbah CO2, industri transportasi darat pun menyumbang sekitar 16% CO2, urutan ketiga setelah industri listrik dan pemanasan (43.9%) serta manufaktur dan konstruksi (18.2%).

Tingginya limbah CO2 yang dihasilkan oleh industri transportasi darat, menjadi perhatian pemerintah dan juga beberapa produsen kendaraan bermotor untuk membantu mengerem limbah CO2 serta mengirit penggunaan bahan bakar fosil. Salah satunya dengan membuat rekayasa teknologi dengan memproduksi mesin kendaraan bermotor yang dapat meningkatkan efisiensi BBM dan mereduksi kadar CO2 atau membuat kendaraan otonom.

Pemerintah sendiri juga gencar mencari dan memperkenalkan bahan bakar alternatif.Yang tak kalah penting adalah perilaku pengemudi kendaraan yang berorientasi pada efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraannnya.

Dengan bertambah kelangkaan sumber bahan bakar yang berasal dari bahan dasar fosil secara tidak langsung menjadi pemicu meningkatnya keingin tahuan masyarakat terhadap Eco Driving. Ini adalah cara mengemudi yang bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan sangat berperan dalam mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.

Eco Driving juga berkontribusi terhadap program pelestarian lingkungan dimana salah satu penyumbang pemanasan global adalah penyerapan gas CO2 (efek rumah kaca) dan sektor transportasi menempati posisi ke-3 penyumbang emisi karbon terbesar.

Eco Driving menjadi pilihan yang paling baik dari 3 kategori skill mengemudi tersebut karena mengkombinasikan antara teknik mengemudi secara Safety Driving dengan psikologi dari Defensive Driving. Namun begitu Eco Driving juga membutuhkan persiapan sebelum berkendaraan dan kemampuan berkendara

Berbagai informasi seputar pertumbuhan kendaraan bermotor dan beberapa kategori skill mengemudi, yang mengangkat skill mengemudi secara bijak melalui Eco Driving ini dikupas secara rinci dalam acara Temu Blogger di kota Surabaya yang mengangkat topik “Eco Driving, Mau Gak Tekor? Ini Caranya” yang digelar mobil123.com dengan menampilkan narasumber dari Nissan Motor Indonesia (NMI) belum lama ini.

“NMI sebagai salah satu perusahaan perakit dan distribusi mobil di Indonesia, berkeinginan untuk berkontribusi aktif dalam melakukan program sosialisasi dan program edukasi publik mengenai Eco Driving ini. Dengan pemahaman dan persiapan yang benar, bukan tak mungkin Eco Driving akan memberikan keuntungan menyeluruh baik bagi pengendara dari sisi keselamatan maupun efisiensi penggunaan bahan bakar maupun lingkungan sekitar,” ujar perwakilan dari Nissan College, Nissan Training Center dalam keterangan resminya, Kamis (24/11/2016).

Sementara Indra Prabowo, Managing Editor mobil123.com mengatakan pihaknya memiliki komitmen untuk memberikan wadah edukasi inspiratif bagi masyarakat otomotif Tanah Air dengan menggelar rangkaian kegiatan talkshow dan tatap muka dengan berbagai kalangan termasuk blogger.

“Kami memang bergerilya ke beberapa kota di Indonesia. Setelah menghampiri kota Bandung, maka kali ini Surabaya menjadi destinasi dari kegiatan talkshow inspiratif yang mengusung topik-topik hangat yang berhubungan dengan otomotif sehingga semakin banyak masyarakat yang lebih mengerti seputar dunia otomotif.”
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)