Uni Eropa Desak Produsen Mobil Hentikan Produksi Kendaraan Bermesin Diesel

Rabu, 08 Februari 2017 - 11:07 WIB
Uni Eropa Desak Produsen...
Uni Eropa Desak Produsen Mobil Hentikan Produksi Kendaraan Bermesin Diesel
A A A
BERLIN - Uni negara-negara Eropa mendesak para produsen mobil didunia agar menyingkirkan mobil-mobil bermesin Diesel dari jalan-jalan pada 2030. Pasalnya polusi yang disebabkan mobil-mobil bermesin Diesel mengakibatkan polusi yang amat buruk.

Lebih dari 100.000 orang di Perancis saat mengendarai mobil listrik. Bahkan tren mobil listrik memang mulai menanjak. Tesla jadi pelopor mobil listrik modern dan semakin banyak populasinya. Selain Tesla ada lagi Faraday Future yang mulai bermain di mobil listrik. Sementara masih jarang yang memproduksi mobil bertenaga hidrogen. Toyota sudah memulainya dengan membuat Mirai.

Para pejabat dari Departemen Transportasi dan Lingkungan, Kanselir Philip Hammond mengatakan lembaga survei KPMG mensurvei 1.000 orang CEO perusahaan otomotif dunia terkait mobil masa depan. Apakah mobil itu akan bertenaga listrik atau justru mengandalkan fuel cell yang mengubah hidrogen menjadi energi listrik, jawabanya mereka akan meninggalkan mesin diesel.

" Pemerintah Uni Eropa intens mensosialisasikan agar para pengguna untuk tak menggunakan mobil berbahan bakar solar, alhasil penjualan mobil listrik melonjak 19,9%, dengan 7.270 mobil listrik dan hibrida dijual pada bulan Januari 2017," tutur Philip seperti dilansir dari Express, Rabu (8/2/2017).

Ternyata survei itu memberikan data bahwa 78% responden menganggap mobil hidrogen yang bakal tetap bertahan. Ada 62 % yakin mobil listrik akan tenggelam.

Diyakini menanjaknya permintaan mobil listrik terkait masalah infrastruktur dan jarak tempuh dan energi listrik serta kecepatan pengisian baterai terus dibuat sempuurna. Sementara untuk mobil hidrogen lebih ramah terhadap mobil konvensional dan infrastrukturnya.

Semua industri mobil menuju ke mobil hidrogen. Saat ini memang banyak produsen mobil yang membuat kedua mobil itu, mobil listrik dan mobil hidrogen seperti grup VW. Paling banyak saat ini bermain di mobil plug in hybrid. Mobil terakhir ini merupakan model transisi sebelum berkonsentrasi pada mobil hidrogen seperti yang dipercaya Hyundai.

Di tengah perdebatan mobil listrik lawan mobil hidrogen, data survei menyatakan 76% eksekutif masih yakin mesin pembakaran dalam masih bertahan cukup lama. Sementara 53% yakin mesin Diesel akan mati.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)