Finalis Miss Internet Indonesia 2017 Perwakilan DKI Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak tiga gadis cantik terpilih mewakili DKI Jakarta dalam pemilihan Miss Internet Indonesia 2017. Tiga yang dipilih ini menjadi kekuatan DKI Jakarta untuk merebut titel juara di ajang Pemilihan Miss Internet 2017 tingkat nasional di Bali, pada 27 April 2017.
Selama sehari penuh, Sabtu (25/3/2017) di Mall Gandaria City, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesi (APJII) menyeleksi peserta untuk dikerucutkan menjadi enam finalis. Tiga finalis akhirnya terpilih mengalahkan 60 peserta lain yang lolos penyaringan. Mereka adalah Marsya Gusman, Nathasya Esterita Juli Silaen, Violla Valacce.
Selain menyeleksi Miss Internet Indonesia 2017 DKI Jakarta, APJII juga menggelar fashion show, dan pengumuman finalis tingkat DKI Jakarta. Tiga nama baru menambah daftar para finalis yang akan mewakili ibu kota Jakarta di perhelatan akbar APJII, yakni acara Grand Final Miss Internet Indonesia 2017 yang diadakan tanggal 29 April 2017 di Hotel Inaya Putri Bali, di Nusa Dua, Bali.
Ketua Umum APJII Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan memberi dukungan dengan menghadiri seleksi final wilayah DKI Jakarta tersebut.
"Kita ingin mengangkat penggunaan internet bersih, selektif dan aman dan juga kita ke depannya Miss Internet bisa menjadi Duta untuk mengkampanyekan program pemerintah, yaitu anti-hoax yang sedang kita giatkan," ujar Jamal, dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Minggu (26/3/2017).
Dia menambahkan Miss Internet Indonesia diharapkan bisa mengkampanyekan, melakukan sosialisasi dan pendekatan untuk penggunaan internet yang sehat dan aman ke komunitas, sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Jamal menjelaskan APJII menetapkan kriterianya untuk Miss Internet, pertama adalah harus yang intelek, lalu juga mempunyai kemampuan public speaking dan yang ke tiga adalah beauty.
"Ini pertama kalinya kita buat dalam skala nasional dan selanjutnya kita adakan setiap tahun. Periode sebelumnya itu di Bali, karena ini awalnya ide dari teman-teman APJII wilayah Bali," ungkapnya.
Dari pemerintah kita lihatnya ini sangat baik sekali. Sinergi lagi apalagi tahun ini pemerintah fokusnya akan meliterasi masyarakat, nah nanti pemenangnya itu punya tugas, baik pemenang daerah maupun pusat, untuk bicara ke publik, ke sekolah, komunitas, jadi itu membantu menjelaskan apa itu sebenarnya internet, bagaimana menggunakan internet secara aman dan sehat tapi juga produktif. Itu tugasnya sebagai duta internet.
Selama sehari penuh, Sabtu (25/3/2017) di Mall Gandaria City, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesi (APJII) menyeleksi peserta untuk dikerucutkan menjadi enam finalis. Tiga finalis akhirnya terpilih mengalahkan 60 peserta lain yang lolos penyaringan. Mereka adalah Marsya Gusman, Nathasya Esterita Juli Silaen, Violla Valacce.
Selain menyeleksi Miss Internet Indonesia 2017 DKI Jakarta, APJII juga menggelar fashion show, dan pengumuman finalis tingkat DKI Jakarta. Tiga nama baru menambah daftar para finalis yang akan mewakili ibu kota Jakarta di perhelatan akbar APJII, yakni acara Grand Final Miss Internet Indonesia 2017 yang diadakan tanggal 29 April 2017 di Hotel Inaya Putri Bali, di Nusa Dua, Bali.
Ketua Umum APJII Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan memberi dukungan dengan menghadiri seleksi final wilayah DKI Jakarta tersebut.
"Kita ingin mengangkat penggunaan internet bersih, selektif dan aman dan juga kita ke depannya Miss Internet bisa menjadi Duta untuk mengkampanyekan program pemerintah, yaitu anti-hoax yang sedang kita giatkan," ujar Jamal, dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Minggu (26/3/2017).
Dia menambahkan Miss Internet Indonesia diharapkan bisa mengkampanyekan, melakukan sosialisasi dan pendekatan untuk penggunaan internet yang sehat dan aman ke komunitas, sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Jamal menjelaskan APJII menetapkan kriterianya untuk Miss Internet, pertama adalah harus yang intelek, lalu juga mempunyai kemampuan public speaking dan yang ke tiga adalah beauty.
"Ini pertama kalinya kita buat dalam skala nasional dan selanjutnya kita adakan setiap tahun. Periode sebelumnya itu di Bali, karena ini awalnya ide dari teman-teman APJII wilayah Bali," ungkapnya.
Dari pemerintah kita lihatnya ini sangat baik sekali. Sinergi lagi apalagi tahun ini pemerintah fokusnya akan meliterasi masyarakat, nah nanti pemenangnya itu punya tugas, baik pemenang daerah maupun pusat, untuk bicara ke publik, ke sekolah, komunitas, jadi itu membantu menjelaskan apa itu sebenarnya internet, bagaimana menggunakan internet secara aman dan sehat tapi juga produktif. Itu tugasnya sebagai duta internet.
(dmd)