Geely Berambisi Beri Label Buatan China untuk Semua Merek Mobil
A
A
A
BEIJING - Perusahaan manufaktur automotif asal China, Geely Automobile Holdings Ltd memang sedang gencar-gencar membeli saham-saham produsen automotif besar seperti Proton, Lotus Cars dan Terrafugia Transition sebuah perusahaan yang merupakan prototipe automobile-aircraft. Kabar Terbaru Geely menyebutkan Geely siap mencaplok Fiat Chrysler Automobil.
Awal pekan ini, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dilaporkan akan dibeli oleh produsen otomotif terkemuka China, Geely. Namun, direktur eksekutif Geely Gui Shengyue mengatakan kepada Reuters bahwa Geely "tidak memiliki rencana untuk saat ini,"
Seperti diketahui, Geely baru saja menandatangani kesepakatan sebagai mitra strategis asing Proton, yang ingin fokus pada pengembalian laba. Sementara untuk Lotus, Geely bertujuan untuk memperluas produksi model untuk menjangkau pasar global.
Namun, Geely tidak sepenuhnya menolak gagasan untuk membeli FCA, namun, "ini akan menjadi langkah yang lebih baik bagi produsen kendaraan lain untuk mempercepat perkembangan mereka," kata Gui Shengyue. Great Wall Motors dan Guangzhou Automobile Group termasuk di antara mereka yang mempertimbangkan untuk membeli FCA, namun belum tentu pembelian aset penuh atau sebagian.
Sebelum ini, CEO FCA Sergio Marchionne dikatakan mencari kemitraan atau pembeli yang memungkinkan perusahaan mengelola kenaikan biaya untuk emisi kepatuhan, dan mengembangkan penggerak listrik dan teknologi penggeraknya sendiri.
Akuisisi Lotus merupakan bagian dari kesepakatan Geely dengan Proton untuk membeli 49,9 persen saham perusahaan otomotif Malaysia itu yang sedang goyah. Sementara Proton merupakan salah satu pengendali Lotus Cars dengan kepemilikan saham 49 persen. Sisanya 51 persen saham Lotus dimiliki pabrikan mobil Swedia Volvo Car.
Volvo juga sudah dibawah kendali Geely yang membeli saham pabrikan mobil mewah ini dengan nilai USD 1,8 miliar pada 2010 silam. Geely juga menjadi pemegang kendali di perusahaan London Taxi Company.
Dengan menjadi pengendali Proton, Geely berambisi menguasai pasar di Asia Tenggara. Dengan memakai teknologi terbaru Volvo, pabrikan mobil Cina itu meyakini bisa menguasai pasar Asia Tenggara.
James Chao, konsultan IHS Markit Automotive menilai, platform teknologi Volvo kemungkinan akan disematkan pada mobil Proton. "Ini membuat daya saing mobil Proton akan semakin meningkat," ucapnya seperti dikutip dari BBC News.
"Proton akan menjadi pembuka akses bagi Geely untuk menguasai pasar di Malaysia, Inggris, India, dan Australia dan negara-negara lain," ucap Chao lagi.
Awal pekan ini, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dilaporkan akan dibeli oleh produsen otomotif terkemuka China, Geely. Namun, direktur eksekutif Geely Gui Shengyue mengatakan kepada Reuters bahwa Geely "tidak memiliki rencana untuk saat ini,"
Seperti diketahui, Geely baru saja menandatangani kesepakatan sebagai mitra strategis asing Proton, yang ingin fokus pada pengembalian laba. Sementara untuk Lotus, Geely bertujuan untuk memperluas produksi model untuk menjangkau pasar global.
Namun, Geely tidak sepenuhnya menolak gagasan untuk membeli FCA, namun, "ini akan menjadi langkah yang lebih baik bagi produsen kendaraan lain untuk mempercepat perkembangan mereka," kata Gui Shengyue. Great Wall Motors dan Guangzhou Automobile Group termasuk di antara mereka yang mempertimbangkan untuk membeli FCA, namun belum tentu pembelian aset penuh atau sebagian.
Sebelum ini, CEO FCA Sergio Marchionne dikatakan mencari kemitraan atau pembeli yang memungkinkan perusahaan mengelola kenaikan biaya untuk emisi kepatuhan, dan mengembangkan penggerak listrik dan teknologi penggeraknya sendiri.
Akuisisi Lotus merupakan bagian dari kesepakatan Geely dengan Proton untuk membeli 49,9 persen saham perusahaan otomotif Malaysia itu yang sedang goyah. Sementara Proton merupakan salah satu pengendali Lotus Cars dengan kepemilikan saham 49 persen. Sisanya 51 persen saham Lotus dimiliki pabrikan mobil Swedia Volvo Car.
Volvo juga sudah dibawah kendali Geely yang membeli saham pabrikan mobil mewah ini dengan nilai USD 1,8 miliar pada 2010 silam. Geely juga menjadi pemegang kendali di perusahaan London Taxi Company.
Dengan menjadi pengendali Proton, Geely berambisi menguasai pasar di Asia Tenggara. Dengan memakai teknologi terbaru Volvo, pabrikan mobil Cina itu meyakini bisa menguasai pasar Asia Tenggara.
James Chao, konsultan IHS Markit Automotive menilai, platform teknologi Volvo kemungkinan akan disematkan pada mobil Proton. "Ini membuat daya saing mobil Proton akan semakin meningkat," ucapnya seperti dikutip dari BBC News.
"Proton akan menjadi pembuka akses bagi Geely untuk menguasai pasar di Malaysia, Inggris, India, dan Australia dan negara-negara lain," ucap Chao lagi.
(wbs)