Samsung Menginspirasi Pendidikan Lewat Konten Digital

Rabu, 07 Maret 2018 - 01:30 WIB
Samsung Menginspirasi Pendidikan Lewat Konten Digital
Samsung Menginspirasi Pendidikan Lewat Konten Digital
A A A
JAKARTA - Menginspirasi masyarakat Indonesia akan pentingnya peran teknologi dalam dunia pendidikan, Samsung merilis konten digital berjudul “Edukasi Awal Inspirasi” melalui akun YouTube Samsung Indonesia.

Konten ini bertujuan mendorong anak-anak mengejar cita-citanya dengan dukungan ruang kelas dan teknologi yang kondusif. Dalam konten digital ini, seorang murid digambarkan sedang berada di dalam kelas konvensional dan tanpa motivasi mengerjakan salah satu pekerjaan rumah.

Ketika ia pindah ke kelas yang menggabungkan peran teknologi dan pola belajar interaktif, dia menemukan hal-hal yang menarik. Kondisi itu mendorongnya untuk terus mencari jawaban dari rasa ingin tahunya hingga akhirnya berhasil menggapai cita-citanya.

“Berangkat dari visi untuk berkontribusi dalam memajukan kehidupan masyarakat, Samsung melalui inovasi teknologi yang dimiliki berkomitmen memajukan masa depan bagi generasi mendatang. Kami menginspirasi guru dan pelajar dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan penerapan teknologi, kami ingin memberikan cara belajar yang menginspirasi siswa meraih cita-cita dan masa depan mereka,” kata Kang Hyun Lee, Vice President Samsung Electronics Indonesia, Selasa (6/3/2018).

Perlu diketahui, menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), usia produktif (15-34 tahun) penduduk Indonesia akan mencapai puncaknya pada periode 2025-2030. Sehingga penting bagi kita untuk membimbing mereka semua terlebih dengan teknologi yang mumpuni agar mereka siap untuk menghadapi masa depan.

Kampanye Edukasi Awal Inspirasi ini sejalan dengan misi Ikatan Guru Indonesia (IGI) dalam menaikkan kompetensi guru Indonesia. Sejak 2017 Samsung telah bekerja sama dengan IGI dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk kegiatan belajar mengajar dengan melatih lebih dari 10.000 guru di Tanah Air.

Muhammad Ramli Rahim, Ketua IGI mengungkapkan, saat ini rata-rata kompetensi tenaga pendidik hanya 60%. Jumlah ini masih terbilang rendah. Membekali guru dengan pelatihan teknologi dan mengusung semangat kampanye ini, para guru dapat menjadi lebih inovatif dalam mengemas kegiatan belajar mengajar.

“Para guru kini dituntut untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat mengubah kegiatan belajar mengajar yang konvensional menjadi lebih interaktif. Metode pembelajaran yang tidak variatif membuat murid menjadi bosan dan malas ke sekolah,” papar Ramli.

Ramli menambahkan, metode mengajar dengan menggunakan teknologi membuat proses belajar menjadi lebih efektif. Dan para murid merasa belajar jadi lebih menyenangkan.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7800 seconds (0.1#10.140)