Santri Diberi Ilmu Utak-Atik Sepeda Motor
A
A
A
SEMARANG - Main Dealer Astra Motor Jateng bekerja sama dengan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) dan Yayasan Dana Bhakti Astra (YDBA) membekali santri pondok pesantren Ketrampilan Mekanik Sepeda Motor.
Tak hanya dibelaki dengan keterampilan mekanik, para santri juga dilakukan pendampingan, dan magang calon mekanik sepeda motor Honda.
Dalam pelatihan tersebut, diikuti oleh 24 santri dari 15 pondok pesantren yang ada di 14 kota di Jawa Tengah yang tergabung dalam Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Tengah. Mereka sudah melewati seleksi awal untuk mendaftar program ini.
Ahmad Muhibuddin Wakil Ketua YAHM menyampaikan, bahwa program ini merupakan program yang diinisiasi oleh Yayasan untuk memberikan sesuatu untuk para santri yang ada di pesantren.
“Kami ingin memberikan life skill kepada mereka yang masih dalam usia pelajar, tidak melulu melalui sekolah formal namun juga ke lembaga informal seperti pesantren,” katanya, Jum’at (23/3).
Di akhir program, terpilih 3 santri yang mendapat nilai paling baik yang didapatkan dari ujian, hasil evaluasi magang, hasil supervisi magang serta nilai yang diberikan oleh AHASS tempat mereka magang.
Tiga santri terpilih tersebut adalah Alwan Mas'ud dari pondok pesantren An-Nahl Purbalingga, Ahmad Burhanuddin dari pondok pesantren Maslakul Huda Pati, dan Agus Mudrik dari pondok pesantren Al-Amiriyyah Brebes.
Masing-masing juara mendapatkan penghargaan dari Astra Motor Jateng serta mendapatkan tool kit box yang dapat digunakan oleh para santri untuk mempraktekkan ilmunya yang didapatkan selama program berlangsung di pesantren masing-masing.
Finance & Administration Region Head Astra Motor Jateng Christian Surjadi menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) perusahaan dalam pilar pendidikan.
Pada kegiatan ini, ke-24 santri harus melalui 10 hari observasi untuk mengenal alur kerja di AHASS kemudian dilanjutkan dengan pelatihan di Astra Motor Training Center (AMTC) selama satu minggu dan 2 bulan magang di 23 AHASS yang ada di eks-Karesidenan Semarang.
“Dalam menjalani program magang, para santri juga diuji kemampuan dan kompetensinya melalui program evaluasi dan supervisi,” ujarnya.
Tak hanya dibelaki dengan keterampilan mekanik, para santri juga dilakukan pendampingan, dan magang calon mekanik sepeda motor Honda.
Dalam pelatihan tersebut, diikuti oleh 24 santri dari 15 pondok pesantren yang ada di 14 kota di Jawa Tengah yang tergabung dalam Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Tengah. Mereka sudah melewati seleksi awal untuk mendaftar program ini.
Ahmad Muhibuddin Wakil Ketua YAHM menyampaikan, bahwa program ini merupakan program yang diinisiasi oleh Yayasan untuk memberikan sesuatu untuk para santri yang ada di pesantren.
“Kami ingin memberikan life skill kepada mereka yang masih dalam usia pelajar, tidak melulu melalui sekolah formal namun juga ke lembaga informal seperti pesantren,” katanya, Jum’at (23/3).
Di akhir program, terpilih 3 santri yang mendapat nilai paling baik yang didapatkan dari ujian, hasil evaluasi magang, hasil supervisi magang serta nilai yang diberikan oleh AHASS tempat mereka magang.
Tiga santri terpilih tersebut adalah Alwan Mas'ud dari pondok pesantren An-Nahl Purbalingga, Ahmad Burhanuddin dari pondok pesantren Maslakul Huda Pati, dan Agus Mudrik dari pondok pesantren Al-Amiriyyah Brebes.
Masing-masing juara mendapatkan penghargaan dari Astra Motor Jateng serta mendapatkan tool kit box yang dapat digunakan oleh para santri untuk mempraktekkan ilmunya yang didapatkan selama program berlangsung di pesantren masing-masing.
Finance & Administration Region Head Astra Motor Jateng Christian Surjadi menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) perusahaan dalam pilar pendidikan.
Pada kegiatan ini, ke-24 santri harus melalui 10 hari observasi untuk mengenal alur kerja di AHASS kemudian dilanjutkan dengan pelatihan di Astra Motor Training Center (AMTC) selama satu minggu dan 2 bulan magang di 23 AHASS yang ada di eks-Karesidenan Semarang.
“Dalam menjalani program magang, para santri juga diuji kemampuan dan kompetensinya melalui program evaluasi dan supervisi,” ujarnya.
(wbs)