Sambut Sumpah Pemuda, Yayasan AHM Bagi-Bagi Beasiswa
A
A
A
BEKASI - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya bangsa melalui seni musik Angklung. Pelestarian budaya ini dituangkan dalam kegiatan Pasanggiri atau Perlombaan Angklung yang diikuti lebih dari 600 pemuda dari Sekolah Satu Hati binaan PT Astra Honda Motor (AHM).
Tahun ini, gelaran Pasanggiri Angklung sangat kental dengan nuansa nasionalisme. Sebelum memulai kompetisi, para peserta bersama-sama mengucapkan Ikrar Sumpah Pemuda sebagai bentuk penegasan kecintaan terhadap Tanah Air. Dalam kompetisi angklung yang berlangsung di SMK Mitra Industri MM2100 Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (27/10) ini, setiap peserta menjadikan lagu Bangun Pemuda Pemudi ciptaan A. Simanjuntak sebagai salah satu performa utama yang ditampilkan.
Wakil Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan penyelenggaraan Pasanggiri Angklung merupakan upaya Yayasan AHM untuk menjaga semangat generasi muda dalam menumbuhkan rasa cinta Tanah Air melalui pelestarian budaya. Budaya Angklung dipilih karena merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang sudah diakui UNESCO sejak November 2010.
“Salah satu bentuk cinta Tanah Air adalah menjaga keberagaman budaya negeri ini. Angklung kami pilih untuk kami lestarikan karena filosofinya yang mengajarkan kebersamaan. Harmoni orkestra angklung tidak akan muncul kalau tidak dimainkan dengan sinergi dan kekompakan. Semangat inilah yang kami harapkan dapat menginspirasi generasi muda di hari Sumpah Pemuda ini. Semangat Kebersamaan untuk menciptakan harmoni kebersamaan untuk negeri,” ujar Muhibbuddin.
Program pelestarian budaya Angklung ini telah dilakukan sejak tahun 2013. Saat ini terdapat 24 sekolah yang mengajarkan angklung kepada siswa di bawah payung Program Sekolah Satu Hati. Sekolah-sekolah ini tersebar di wilayah DKI Jakarta, Kab, Bekasi, Kab. Karawang, dan Kab. Bandung Barat. Seluruh sekolah binaan ini mendapat bantuan alat musik berupa 1 set Angklung dan perlengkapannya. Untuk memudahkan proses pembelajaran Angklung di masing-masing sekolah, para Guru seni musik setiap sekolah diberikan pelatihan tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Merekalah yang mengajarkan siswa cara bermain angklung dalam irama kebersamaan yang menghibur. Puncaknya, pembelajaran ini dikompetisikan antar sekolah dalam Pasanggiri Angklung yang telah digelar secara rutin sejak 4 tahun lalu.
Pasanggiri Angklung menghadirkan juri-juri kompeten baik dari praktisi budaya Angklung seperti tim Saung Angklung Udjo, seniman, dan juga pengamat musik yang kredibel. Acara ini juga didukung oleh beberapa perusahaan, yaitu PT Yutaka Manufacturing Indonesia, PT Musashi Auto Part Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing, dan PT Suryaraya Rubberindo Industries.
Tahun ini, gelaran Pasanggiri Angklung sangat kental dengan nuansa nasionalisme. Sebelum memulai kompetisi, para peserta bersama-sama mengucapkan Ikrar Sumpah Pemuda sebagai bentuk penegasan kecintaan terhadap Tanah Air. Dalam kompetisi angklung yang berlangsung di SMK Mitra Industri MM2100 Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (27/10) ini, setiap peserta menjadikan lagu Bangun Pemuda Pemudi ciptaan A. Simanjuntak sebagai salah satu performa utama yang ditampilkan.
Wakil Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan penyelenggaraan Pasanggiri Angklung merupakan upaya Yayasan AHM untuk menjaga semangat generasi muda dalam menumbuhkan rasa cinta Tanah Air melalui pelestarian budaya. Budaya Angklung dipilih karena merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang sudah diakui UNESCO sejak November 2010.
“Salah satu bentuk cinta Tanah Air adalah menjaga keberagaman budaya negeri ini. Angklung kami pilih untuk kami lestarikan karena filosofinya yang mengajarkan kebersamaan. Harmoni orkestra angklung tidak akan muncul kalau tidak dimainkan dengan sinergi dan kekompakan. Semangat inilah yang kami harapkan dapat menginspirasi generasi muda di hari Sumpah Pemuda ini. Semangat Kebersamaan untuk menciptakan harmoni kebersamaan untuk negeri,” ujar Muhibbuddin.
Program pelestarian budaya Angklung ini telah dilakukan sejak tahun 2013. Saat ini terdapat 24 sekolah yang mengajarkan angklung kepada siswa di bawah payung Program Sekolah Satu Hati. Sekolah-sekolah ini tersebar di wilayah DKI Jakarta, Kab, Bekasi, Kab. Karawang, dan Kab. Bandung Barat. Seluruh sekolah binaan ini mendapat bantuan alat musik berupa 1 set Angklung dan perlengkapannya. Untuk memudahkan proses pembelajaran Angklung di masing-masing sekolah, para Guru seni musik setiap sekolah diberikan pelatihan tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Merekalah yang mengajarkan siswa cara bermain angklung dalam irama kebersamaan yang menghibur. Puncaknya, pembelajaran ini dikompetisikan antar sekolah dalam Pasanggiri Angklung yang telah digelar secara rutin sejak 4 tahun lalu.
Pasanggiri Angklung menghadirkan juri-juri kompeten baik dari praktisi budaya Angklung seperti tim Saung Angklung Udjo, seniman, dan juga pengamat musik yang kredibel. Acara ini juga didukung oleh beberapa perusahaan, yaitu PT Yutaka Manufacturing Indonesia, PT Musashi Auto Part Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing, dan PT Suryaraya Rubberindo Industries.
(wbs)