Ingin Mandiri, Apple Mulai Bekerja Membangun Modem Sendiri
A
A
A
CUPERTINO - Apple memang menjadi perusahaan nomor satu di dunia. Namun operasional mereka sebenarnya memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap pihak ketiga.
Salah satunya adalah modem. Ingin menghindatri masalah dengan dual sourcing dan bahkan larangan penjualan (Jerman), raksasa Cupertino itu ingin merancang modem internal. Rencana besar itu sudah dimulai di bawah kepemimpinan Johny Srouji, SVP teknologi perangkat keras.
Dilansir dari laman Phone Arena, Jumat (8/2/2019), Srouji telah berada di Apple sejak tahun 2008. Karienya diawali dengan menjadi perancang chip utama, bekerja pada chipset seri-A yang sangat baik dan kemudian digunakan dalam AirPods. Perusahaan telah memposting daftar pekerjaan di San Diego, yang kebetulan merupakan rumah dari Qualcomm.
Namun kita tidak bisa berharap untuk melihat modem Apple di iPhone 2019 atau 2020. Ini disebabkan pengembangan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menghabiskan ratusan juta dolar AS. Terutama karena modem harus mendukung tidak hanya 4G yang terbukti bekerja dengan baik, tapi juga teknologi 5G yang tahun ini bakal muncul.
Jika terwujud, maka pabrikan bisa menghemat biaya pembuatan perangkat. Setidaknya Qualcomm mengenakan harga untuk modem Rp415.000 ditambah hak royalti Rp105.000. Nah royalti ini adalah bagian dari apa yang memicu perang hukum.
Selain itu, mengintegrasikan modem ke dalam chipset lebih hemat daya. Inilah yang terjadi pada chip Snapdragon, Exynos, dan Kirin.
Salah satunya adalah modem. Ingin menghindatri masalah dengan dual sourcing dan bahkan larangan penjualan (Jerman), raksasa Cupertino itu ingin merancang modem internal. Rencana besar itu sudah dimulai di bawah kepemimpinan Johny Srouji, SVP teknologi perangkat keras.
Dilansir dari laman Phone Arena, Jumat (8/2/2019), Srouji telah berada di Apple sejak tahun 2008. Karienya diawali dengan menjadi perancang chip utama, bekerja pada chipset seri-A yang sangat baik dan kemudian digunakan dalam AirPods. Perusahaan telah memposting daftar pekerjaan di San Diego, yang kebetulan merupakan rumah dari Qualcomm.
Namun kita tidak bisa berharap untuk melihat modem Apple di iPhone 2019 atau 2020. Ini disebabkan pengembangan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menghabiskan ratusan juta dolar AS. Terutama karena modem harus mendukung tidak hanya 4G yang terbukti bekerja dengan baik, tapi juga teknologi 5G yang tahun ini bakal muncul.
Jika terwujud, maka pabrikan bisa menghemat biaya pembuatan perangkat. Setidaknya Qualcomm mengenakan harga untuk modem Rp415.000 ditambah hak royalti Rp105.000. Nah royalti ini adalah bagian dari apa yang memicu perang hukum.
Selain itu, mengintegrasikan modem ke dalam chipset lebih hemat daya. Inilah yang terjadi pada chip Snapdragon, Exynos, dan Kirin.
(mim)