AHM Beri Tiga Pilihan untuk Siswa SMK Setelah Lulus

AHM Beri Tiga Pilihan untuk Siswa SMK Setelah Lulus
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah berupaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul di Indonesia. Seiring dengan komitmen tersebut, pemerintah terus mendorong segala sektor termasuk pendidikan dan industri untuk berupaya sebaik mungkin.
Di dasari keinginan untuk turut berpartisipasi dalam hal tersebut, PT Astra Honda Motor (AHM) telah membuat berbagai inovasi demi menciptakan SDM unggul di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan AHM adalah membuat Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda yang telah diimplementasikan oleh 686 SMK mitra binaan di Indonesia.
Kurikulum tersebut tidak hanya ditunjukkan kepada para siswa saja, tetapi juga kepada para guru, dengan harapan dapat meningkatkan teknik mengajar mereka. “Kami punya sistem e-learning, untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi dari AHM ke sekolah-sekolah,” kata Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM, di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Hingga saat ini AHM terus berupaya memperbarui pengetahuan yang ada kepada siswa, termasuk dengan perkembangan teknologi terkini. Meskipun pembaruan ini baru sebatas perkembangan teknologi yang sudah masif ada di pasar, tetapi AHM pasti akan menyiapkan teknologi lain seiring dengan permintaan pasar.
Oleh karena itu, teknologi hybrid dan kendaraan listrik yang tengah digenjot oleh pemerintah sementara ini belum diajarkan kepada siswa. “Kami hanya mengajari (teknologi) yang sudah teruji di pasar,” jelas Ahmad.
Melalui kurikulum ini, AHM berupaya menawarkan tiga jalur berbeda kepada para siswa setelah lulus sekolah. Pertama bisa bekerja di jaringan usaha AHM atau di luar jaringan. Kedua bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang disinergikan dengan program pendidikan yang dimiliki perusahaan.
Lalu terakhir adalah dengan cara membimbing mereka menjadi wirausaha. Sejak dua tahun lalu, AHM memiliki program Astra Honda Youthpreneurship yang fokus mengembangkan wirausaha bengkel mandiri. “Kami meminta pihak sekolah untuk memantau siswa didik mereka yang punya potensi mengembangkan wirausaha,” ujar Ahmad.
Di dasari keinginan untuk turut berpartisipasi dalam hal tersebut, PT Astra Honda Motor (AHM) telah membuat berbagai inovasi demi menciptakan SDM unggul di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan AHM adalah membuat Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda yang telah diimplementasikan oleh 686 SMK mitra binaan di Indonesia.
Kurikulum tersebut tidak hanya ditunjukkan kepada para siswa saja, tetapi juga kepada para guru, dengan harapan dapat meningkatkan teknik mengajar mereka. “Kami punya sistem e-learning, untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi dari AHM ke sekolah-sekolah,” kata Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM, di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Hingga saat ini AHM terus berupaya memperbarui pengetahuan yang ada kepada siswa, termasuk dengan perkembangan teknologi terkini. Meskipun pembaruan ini baru sebatas perkembangan teknologi yang sudah masif ada di pasar, tetapi AHM pasti akan menyiapkan teknologi lain seiring dengan permintaan pasar.
Oleh karena itu, teknologi hybrid dan kendaraan listrik yang tengah digenjot oleh pemerintah sementara ini belum diajarkan kepada siswa. “Kami hanya mengajari (teknologi) yang sudah teruji di pasar,” jelas Ahmad.
Melalui kurikulum ini, AHM berupaya menawarkan tiga jalur berbeda kepada para siswa setelah lulus sekolah. Pertama bisa bekerja di jaringan usaha AHM atau di luar jaringan. Kedua bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang disinergikan dengan program pendidikan yang dimiliki perusahaan.
Lalu terakhir adalah dengan cara membimbing mereka menjadi wirausaha. Sejak dua tahun lalu, AHM memiliki program Astra Honda Youthpreneurship yang fokus mengembangkan wirausaha bengkel mandiri. “Kami meminta pihak sekolah untuk memantau siswa didik mereka yang punya potensi mengembangkan wirausaha,” ujar Ahmad.
(wbs)