Corona Masih Gawat, Renault Perpanjang Masa Tutup Pabrik di China
A
A
A
JAKARTA - Virus Corona masih mengancam penduduk China. Status gawat akibat virus ini belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Dilandasi hal itu, Renault akhirnya memutuskan perpanjang masa penutupan pabriknya.
Produsen mobil asal Perancis itu memiliki pabrik di kota Wuhan, China. Di kota itu juga, Corona pertama kali muncul. Rencananya, Renault akan menutup pabriknya di sana hingga 13 Februari 2020.
Padahal, sebelumnya perusahaan menyatakan akan membuka pabrik di Wuhan pada 10 Februari 2020, mengikuti jadwal tahun baru Imlek dari pemerintah China.
Mengutip dari Reuters, Jumat (7/2/2020), tidak hanya Renault, produsen mobil senegaranya, Peugeot, juga berencana akan kembali membuka pabriknya di China pada tanggal yang sama.
Mewabahnya virus Corona terbukti tidak hanya berimbas pada perekonomian di China, tapi seluruh dunia sedikit banyaknya merasakan dampak serupa.
Terlebih, bagi pelaku industri automotif, finansial perusahaan pasti terasa berat karena harus rela menghentikan produksi di pabriknya yang tidak sesuai rencana.
Produsen mobil asal Perancis itu memiliki pabrik di kota Wuhan, China. Di kota itu juga, Corona pertama kali muncul. Rencananya, Renault akan menutup pabriknya di sana hingga 13 Februari 2020.
Padahal, sebelumnya perusahaan menyatakan akan membuka pabrik di Wuhan pada 10 Februari 2020, mengikuti jadwal tahun baru Imlek dari pemerintah China.
Mengutip dari Reuters, Jumat (7/2/2020), tidak hanya Renault, produsen mobil senegaranya, Peugeot, juga berencana akan kembali membuka pabriknya di China pada tanggal yang sama.
Mewabahnya virus Corona terbukti tidak hanya berimbas pada perekonomian di China, tapi seluruh dunia sedikit banyaknya merasakan dampak serupa.
Terlebih, bagi pelaku industri automotif, finansial perusahaan pasti terasa berat karena harus rela menghentikan produksi di pabriknya yang tidak sesuai rencana.
(wbs)