Seluruh Skutik Honda Akan Dibekali Teknologi eSP
A
A
A
JAKARTA - Pasar skutik yang kian gemuk menjadi tantangan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk terus mengevaluasi fitur yang terkandung di dalam motor besutannya.
Tidak terkecuali teknologi Enhanced Smart Power (eSP). Teknologi yang pertama kali disematkan pada PCX150 dan Vario 125 ini akan melebar ke semua jajaran model skutik Honda.
Division Head Sales AHM Thomas Junaidi mengatakan, eSP akan digunakan pada unit skutik Honda lainnya seperti BeaT, Scoopy, Spacy dan Vario 110. Bahkan produk baru skutik lain yang nanti meluncur.
"eSP akan diterapkan keseluruh model skutik Honda. Teknologi ini membuat mesin yang sudah irit jadi makin irit," imbuh Thomas di JCC, Sabtu (1/11/2014).
Sayang, Thomas masih menutup keran informasi kapan tepatnya seluruh skutik Honda akan mendapat suntik teknologi ini. Dia hanya berujar Honda serius mengadopsi eSP tahun depan.
eSp merupakan teknologi minim gesekan. Diklaim dapat mereduksi mesin panas mesin secara masif berkat penggunaan Spinny Sleve.
Berdasarkan pengujian Honda, eSP memungkinkan mesin lebih ramah lingkungan dan lebih hemat bahan bakar hingga 7% dibandingkan dibandingkan Honda Vario PGM-FI non ISS.
"Minim gesekan karena beberapa komponen seperti Rocker Arm pakai Roller. Intinya semua yang bersentuhan dengan chamsaft diganti dengan bearing," jelas kata Technical Training Department AHM Reza Rezdie.
Selain itu, ada Spinny Sleve yang berbentuk tabung namun berduri. Membuatnya dapat melepas panas lebih baik daripada bentuk silinder bersirip," ujarnya.
eSP tidak akan berdiri sendiri, dalam arti teknologi ini akan ditemani oleh tekologi ACG Starter dan ISS yang menjadi kesatuan.
"orang awan bilangnya starter tanpa suara. ACG Starter kan mengantikan starter konvensional, membuat mesin terdengar sangat halus saat tombol starter di tekan," imbuhnya.
Sementara, teknologi ISS akan mematikan mesin secara sementara ketika motor berhenti lebih dari tiga detik. Pengendara hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya lagi.
Teknologi ini diklaim sangat bermanfaat ketika digunakan di tengah kondisi lalu lintas yang padat. "Hasilnya konsumsi bahan bakar jadi lebih irit," pungksnya.
Tidak terkecuali teknologi Enhanced Smart Power (eSP). Teknologi yang pertama kali disematkan pada PCX150 dan Vario 125 ini akan melebar ke semua jajaran model skutik Honda.
Division Head Sales AHM Thomas Junaidi mengatakan, eSP akan digunakan pada unit skutik Honda lainnya seperti BeaT, Scoopy, Spacy dan Vario 110. Bahkan produk baru skutik lain yang nanti meluncur.
"eSP akan diterapkan keseluruh model skutik Honda. Teknologi ini membuat mesin yang sudah irit jadi makin irit," imbuh Thomas di JCC, Sabtu (1/11/2014).
Sayang, Thomas masih menutup keran informasi kapan tepatnya seluruh skutik Honda akan mendapat suntik teknologi ini. Dia hanya berujar Honda serius mengadopsi eSP tahun depan.
eSp merupakan teknologi minim gesekan. Diklaim dapat mereduksi mesin panas mesin secara masif berkat penggunaan Spinny Sleve.
Berdasarkan pengujian Honda, eSP memungkinkan mesin lebih ramah lingkungan dan lebih hemat bahan bakar hingga 7% dibandingkan dibandingkan Honda Vario PGM-FI non ISS.
"Minim gesekan karena beberapa komponen seperti Rocker Arm pakai Roller. Intinya semua yang bersentuhan dengan chamsaft diganti dengan bearing," jelas kata Technical Training Department AHM Reza Rezdie.
Selain itu, ada Spinny Sleve yang berbentuk tabung namun berduri. Membuatnya dapat melepas panas lebih baik daripada bentuk silinder bersirip," ujarnya.
eSP tidak akan berdiri sendiri, dalam arti teknologi ini akan ditemani oleh tekologi ACG Starter dan ISS yang menjadi kesatuan.
"orang awan bilangnya starter tanpa suara. ACG Starter kan mengantikan starter konvensional, membuat mesin terdengar sangat halus saat tombol starter di tekan," imbuhnya.
Sementara, teknologi ISS akan mematikan mesin secara sementara ketika motor berhenti lebih dari tiga detik. Pengendara hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya lagi.
Teknologi ini diklaim sangat bermanfaat ketika digunakan di tengah kondisi lalu lintas yang padat. "Hasilnya konsumsi bahan bakar jadi lebih irit," pungksnya.
(izz)