Spion Suzuki Address yang Diekspor ke Eropa Lebih Besar
A
A
A
JAKARTA - Kemunculan skutik Suzuki Address ke pasar roda dua Tanah Air merupakan angin segar bagi pertumbuhan industri sepeda motor nasional. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku produsen segera mengekspor skutik berkapasitas 100cc ini sejumlah negara.
"Sesuai regulasi pemerintah yang baru. Kami berencana mengekspor Address ke Jepang, Australia dan sejumlah negara Eropa," ujar President Director PT SIS 2W Motoo Murakami di Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Senada dengan Murakami, GM Marketing PT SIS 2W Yohan Yahya menambahkan, ekspor pertama akan dilaksanakan Januari 2015. Penetrasi paling besar akan berada di Eropa dengan negara-negara seperti Jerman dan Belanda.
"Address akan diekspor ke 11 negara di Eropa. Kita akan kirim 15-18 ribu unit per tahun kesana, angka tersebut kita ambil dari permitaan negara-negara tersebut. Address yang dikirim juga sedikit berbeda dari versi lokal," imbuhnya.
Perbedaan Address untuk pasar Eropa dan Indonesia dikarenakan regulasi yang berbeda. Eropa menuntut spesifikasi yang lebih rinci. Mencakup perubahan pada desain lampu sein hingga besar kecilnya kaca spion.
"Di Eropa tidak boleh sein menyatu, makanya kita buat terpisah. Spion pun begitu, ada ukuran yang harus disesuaikan besar kecilnya. Penyesuaian lain ada di gas buang, untuk meyesuaikan Euro3 dan noise reduction yang ketat," tambahnya.
Ketika ditanya tentang rentang harga antara Address lokal dengan Eropa, Yohan hanya menjawab tipis. "Pasti beda ya, karenakan ongkos kirim mahal. Kira-kira mungkin ada tambahan beberapa ratus dollar,"pungkasnya.
"Sesuai regulasi pemerintah yang baru. Kami berencana mengekspor Address ke Jepang, Australia dan sejumlah negara Eropa," ujar President Director PT SIS 2W Motoo Murakami di Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Senada dengan Murakami, GM Marketing PT SIS 2W Yohan Yahya menambahkan, ekspor pertama akan dilaksanakan Januari 2015. Penetrasi paling besar akan berada di Eropa dengan negara-negara seperti Jerman dan Belanda.
"Address akan diekspor ke 11 negara di Eropa. Kita akan kirim 15-18 ribu unit per tahun kesana, angka tersebut kita ambil dari permitaan negara-negara tersebut. Address yang dikirim juga sedikit berbeda dari versi lokal," imbuhnya.
Perbedaan Address untuk pasar Eropa dan Indonesia dikarenakan regulasi yang berbeda. Eropa menuntut spesifikasi yang lebih rinci. Mencakup perubahan pada desain lampu sein hingga besar kecilnya kaca spion.
"Di Eropa tidak boleh sein menyatu, makanya kita buat terpisah. Spion pun begitu, ada ukuran yang harus disesuaikan besar kecilnya. Penyesuaian lain ada di gas buang, untuk meyesuaikan Euro3 dan noise reduction yang ketat," tambahnya.
Ketika ditanya tentang rentang harga antara Address lokal dengan Eropa, Yohan hanya menjawab tipis. "Pasti beda ya, karenakan ongkos kirim mahal. Kira-kira mungkin ada tambahan beberapa ratus dollar,"pungkasnya.
(dol)