Jeep Wrangler Versi 3.6L Diskon Hingga Rp150 Juta
A
A
A
BOGOR - Peluncuran Jeep Wrangler 3.0L 2015 menjadikan varian sebelumnya yang menggunakan mesin 3.6L tak lagi di datangkan. Sisa unit yang ada untuk varian lama hingga saat ini sebanyak 200 unit.
Melihat hal ini, PT Garansindo Inter Global (Garansindo), memberikan diskon besar, hingga Rp150 juta untuk Jeep Wrangler 3.6 L 2014. Pernyataan ini dikatakan CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah saat peluncuran Jeep Wrangler 3.0L di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, (21/1/2014).
"Sisa unit akan kita run out, kita berikan potongan harga mulai Rp100-150 juta. Saya yakin akan habis tidak sampai akhir tahun," jelas Muhammad Al Abdullah.
Sedangkan Rieva Mukhsin, Chief Marketing Officer Garansindo menambahkan saat ini, Jeep Wrangler 3.6L dibanderol paling murah Rp 900-an juta. Jika diberi potongan antara Rp 100-150 juta, bedanya dengan model baru yang dibanderol paling murah Rp 790 juta, selisih harganya tidak jauh.
"Ya selisihnya sekitar 50-70 juta masih tetap lebih mahal tipe 3.6L dan juga NIK mobil 2014. Mobil ini sudah punya pangsa pasar sendiri tergantung konsumen mau pilih yang mana," pungkas Rieva.
Melihat hal ini, PT Garansindo Inter Global (Garansindo), memberikan diskon besar, hingga Rp150 juta untuk Jeep Wrangler 3.6 L 2014. Pernyataan ini dikatakan CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah saat peluncuran Jeep Wrangler 3.0L di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, (21/1/2014).
"Sisa unit akan kita run out, kita berikan potongan harga mulai Rp100-150 juta. Saya yakin akan habis tidak sampai akhir tahun," jelas Muhammad Al Abdullah.
Sedangkan Rieva Mukhsin, Chief Marketing Officer Garansindo menambahkan saat ini, Jeep Wrangler 3.6L dibanderol paling murah Rp 900-an juta. Jika diberi potongan antara Rp 100-150 juta, bedanya dengan model baru yang dibanderol paling murah Rp 790 juta, selisih harganya tidak jauh.
"Ya selisihnya sekitar 50-70 juta masih tetap lebih mahal tipe 3.6L dan juga NIK mobil 2014. Mobil ini sudah punya pangsa pasar sendiri tergantung konsumen mau pilih yang mana," pungkas Rieva.
(dol)