Perjalanan Usaha Indonesia Membuat Mobil Nasional

Senin, 09 Februari 2015 - 19:42 WIB
Perjalanan Usaha Indonesia...
Perjalanan Usaha Indonesia Membuat Mobil Nasional
A A A
JAKARTA - Adanya kerjasama di sektor automotif antara Proton Hodings Bhd (Malaysia) dan PT Adiperkasa Cipta Lestari (Indonesia) memicu polemik. Banyak bermunculan kritikan miring atau sebaliknya di tanah air.

Meskipun kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak ini masih merupakan wacana yang banyak dianggap akan memunculkan mobil nasional (Mobnas). Wajar dengan adanya pendapat tersebut, karena penandatanganan nota kesepahaman (MoU) difasilitasi langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Indonesia sudah sejak lama mempunyai rencana untuk membuat mobnas. Bahkan sempat muncul Timor yang dianggap sebagai Mobnas meskipun itu hanya mengganti logo dari Kia Sepia. Berikut perjalanan Indonesia dalam membuat usaha membuat Mobnas.

Toyota Kijang
Meskipun merek Toyota berasal dari Jepang namun, pembuatan dan perakitan mobil ini semuanya dilakukan di Indonesia. Diluncurkan 9 Juni 1975 dalam event Pekan Raya Jakarta. Peluncuran mobil ini dihadiri oleh Mantan Presiden RI, Soeharto, dan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Mesin yang berkapasitas 1200 cc yang pada saat itu digunakan juga oleh Toyota Corolla pada zamannya merupakan teknologi baru di industri kendaraan buatan Indonesia. Komponen bodi dan mesinnya semuanya berasal dari Indonesia.

Mobil ini merupakan salah satu mobil buatan Indonesia yang mampu berjaya sampai saat ini, dengan penjualan yang bahkan jauh melewati batas negara Indonesia. Dari situlah, titik balik itu merupakan akar dari pertumbuhan mobil nasional Indonesia yang selanjutnya diteruskan oleh mobil-mobil lainnya.

Maleo
Mobil Maleo dibidani menristek BJ Habibie pada 1996. Saat itu dipatok harga tidak lebih dari 30 Juta agar terjangkau oleh masyarakat. Menggunakan mesin 1200 cc 3 silinder, serta teknologi baru hasil kerja sama dengan perusahaan Australia (Orbital) yang menggabungkan teknologi mesin 2 tak dengan teknologi injeksi bahan bakar.

Penggunaan mesin 2 tak, membuat mekanisme mesin menjadi sederhana dan jumlah komponen lebih sedikit dibanding mesin berjenis 4 tak. Komponen lokal maleo direncanakan diatas 80%. Namun sayang dana untuk itu kemudian tersedot oleh proyek mobnas Timor, sehingga proyek mobnas Maleo pun terhenti.

MR 90
Proyek nasionalisasi Mazda 323 Hatchback oleh PT Indomobil, model terakhir dari upaya ini adalah Mazda Van tren pada 1994.

Kalla Motor
Kalla Motor pernah menciptakan mobil kecil bermesin 500 cc sebagai calon mobil produksi Indonesia. Namun tidak diketahui kenapa tidak jadi diproduksi.

Bakrie Beta 97 MPV
Grup Bakrie melalui Bakrie Brothers pernah menyiapkan mobil Minibus pada 1994. Rancangan mobil ini berjenis Minibus atau MPV, mobil yang dinamakan Beta 97 MPV ini memiliki desain orisinal buatan rumah desain Shado asal Inggris, satu unit mobil contoh sudah dibuat dan diuji coba di Inggris.

April 1995 disain Beta 97 MPV selesai dan mulai diperlihatkan ke manajemen Bakrie dan setelah itu, desain tersebut langsung dikembangkan hingga prototipe mobil ini selesai pada tahun 1997. Namun belum sempat keluar lagi-lagi tersandung krisis moneter 1998 sehingga proyek tersebut tidak jadi dilanjutkan.

Timor
Program mobnas paling terkenal milik PT Timor Putra Nasional milik Hutomo Mandala Putra yang didukung penuh oleh pemerintah Suharto melalui kebijakan resmi (Keppres dan inpres). Model pertama adalah Timor S515 yang merupakan Kia Sephia 1995 yang di-rebadging

Rencanan untuk mengembangkan mobil asli Indonesia diwujudkan dalam program Timor S2. Timor telah menyiapkan sendiri rancangan Mobnas generasi kedua yang dirancang oleh rumah desain Zagato Italia, namun terhenti juga langkahnya akibat Krisis Moneter 1998 dan kejatuhan rezim Suharto.

Bimantara
Upaya membuat mobil Indonesia dengan menggandeng Hyundai (korea) milik PT Bimantara milik Bambang Trihatmojo. Meskipun sempat muncul namun sama halnya dengan Timor, dan tenggelam akibat krismon.

Kancil
Kancil (Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah) merupakan merek dagang terdaftar dari sebuah kendaraan angkutan bermotor roda empat. Mobil ini didisain, diproduksi dan dipasarkan oleh PT. KANCIL (Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari).

Pernah diharapkan sebagai pengganti Bajaj dan bemo karena keduanya tidak diizinkan untuk bertambah jumlahnya atau diproduksi di wilayah Jakarta. Sayang Kancil tidak mendapat tanggapan yang cukup baik dari pemkot Jakarta ataupun masyarakat.

Texmaco Macan
Macan merupakan kendaraan berjenis minibus atau MPV dengan kapasitas mesin 1.800 cc dari PT. Texmaco. Dalam mengeluarkan mobil ini PT. Texmaco menggandeng Mercedes Benz, tercatat satu unit prototype sudah dipamerkan di arena pekan Raya Jakarta pada pertengahan tahun 2001, tapi belum sempat diproduksi masal PT. Texmaco bangkrut karena imbas krisis moneter pada 1997-1998.

Gang car
Gang Car adalah mobil mini berkapasitas 2 orang buatan PT. DI yang ditenagai mesin 125-200 cc. Mobil berukuran cukup kecil bisa beroperasi di gang-gang sempit di daerah perkotaan. Proyek ini tidak pernah terdengar lagi kabarnya sejak tahun 2003 setelah PT.DI dilanda kemelut dan merumahkan 9000-an karyawannya.

Marlip
Marlip adalah mobil listrik produksi dari PT Marlip Indo Mandiri (MIM). Perusahaan yang didirikan melalui hasil riset di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) dan merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi mobil listrik.

Namun saat ini MIM memfokuskan usaha untuk memproduksi kendaraan listrik kegunaan khusus yang dapat digunakan di rumah sakit, padang golf, area pabrik, perkantoran, lapangan bola, area hotel/ resort, tempat-tempat wisata dan sejenisnya.

Tawon
Mobil yang diproduksi oleh PT Super Gasindo di Rangkasbitung, Banten ini, menggunakan bahan bakar bensin dan gas CNG, jadi sudah memenuhi standardisasi Euro III, sehingga ramah lingkungan.

Mobil ini berkapasitas 650cc, 4 percepatan manual, dapat dipacu hingga kecepatan 100km/jam. Konsumsi gasnya 1kg untuk 20km. Mobil Nasional yang sudah mengandung 90% kandungan lokal dijual dengan harga 48 juta on the road. Hingga saat ini penjualannya landai-landai saja, karena tidak ada pengembangan dan dukungan serius dari pemerintah

Komodo

Komodo adalah kendaraan segala medan produksi PT. Fin Komodo Teknologi, kendaraan ini di desain untuk menjelajah segala medan dan bermesin 180 cc. Pada 2009 dikeluarkan juga Komodo versi Transmisi otomatis dengan mesin berkapasitas 250 cc dan ditawarkan dengan harga antara Rp 60 juta.

Komodo merupakan hasil rancang bangun dari para insinyur yang berpengalaman dalam mendisain dan membangun pesawat terbang, sehingga dihasilkan kendaraan yang ringan dan stabil sebagai hasil kalkulasi formula yang biasa dipakai dalam struktur pesawat terbang, ringan, namun kuat.

GEA
Ini adalah mobil perkotaan hasil produksi kerjasama antara PT Inka dan BPPT. Mobil ini menggunakan mesin Rusnas 650 cc yang merupakan mesin asli buatan Indonesia hasil riset BPPT. Dalam tahap pengembangan terlihat badan mobil terbuat dari serat kaca atau fiberglass dan berkapasitas 5 orang.

Esemka
Esemka adalah produk mobil nasional (Mobnas) hasil rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bekerja sama dengan institusi dalam negeri dan beberapa perusahaan lokal dan nasional. Kandungan komponen lokal berkisar antara 50-90%. Presiden Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo sangat mendukung.

Texmaco Perkasa
Truk Perkasa dari PT Texmaco ini merupakan satu satunya kendaraan jenis truk yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia. Truk ini mempunyai kandungan lokal mencapai 90%. Mesin diesel yang digunakan adalah lisensi dari Cummin Amerika, persneling ZF dari Jerman, gardan (axle) dari Eston Amerika serta badan adalah lisensi dari Leyland (Inggris). Perkasa sudah tidak diproduksi lagi menyusul kebangkrutan PT Texmaco.

Wakaba
Mobil Wakaba (Wahana Karya Anak Bangsa) adalah buatan komunitas otomotif dan Disperindag Jawa Barat. Kendaraan ini dirancang untuk berbagai jenis, yakni mobil pengolah lahan, mobil angkut hasil pertanian, mobil pengolahan hasil pertanian, mobil angkutan umum pedesaan, mobil perkebunan serta mobil penjualan.

Mobil Listrik Ahmadi
Mobil Listrik Ahmadi merupakan salah satu mobil listrik nasional. Prototipnya dibuat oleh Dasep Ahmadi di Jawa Barat dan akan disempurnakan untuk diproduksi masal pada 2013. Namun sama halnya dengan yang lain, "dana" yang berbicara.

Tucuxi
Tucuxi merupakan salah satu mobil listrik nasional. Purwarupanya dibuat oleh Danet Suryatama di Jogjakarta. Tanggal 5 Januari 2013, Tucuxi mengalami kecelakaan saat diuji coba oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan.

Mobnas Tenaga Listrik

Pada 2014 Mobil Nasional Bertenaga Listrik dipersiapkan pemerintah dengan melibatkan 6 Universitas yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Politeknik Manufaktur Bandung. (Berbagai Sumber)
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2205 seconds (0.1#10.140)