Kepala BKPM Sebut Pernyataan Proton Klaim Sepihak
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menegaskan, bahwa pernyataan Proton akan mengembangan mobil nasional (mobnas) di Indonesia hanya klaim sepihak.
Seperti diketahui, pekan lalu Proton Holding Berhad telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Adiperkasa Citra Lestari. Dia menjelaskan, Proton dalam data yang tercatat di BKPM hanya sebagai distributor produk automotif, dan bukan produsen.
"Proton itu masih distributor, untuk industri itu belum. Karena baru yang terdata di BKPM adalah distributor," tuturnya di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Lebih lanjut Franky menjelaskan, dirinya hanya mengetahui ada usulan mobil ASEAN, bukan mobnas seperti yang digembar-gemborkan Proton. Terlebih, di Indonesia pun tidak dikenal istilah mobnas. "Isu utamanya mobil ASEAN. Nah mau masuk ASEAN kan di Malaysia sudah, lalu masuk Indonesia dulu," jelas dia.
Dia megaku pesimistis dengan tren penjualan Proton di Indonesia. Sebab saat ini, tren penjualan anak usaha Lotus Cars Inggris ini cenderung merosot.
"Automotif di Indonesia menurut saya persaingan ketat, justru dorong untuk ekspor. Kalau kita enggak ambil LCGC (low cost green car) yang lalu, pasti masuk dari Thailand," tandasnya.
Seperti diketahui, pekan lalu Proton Holding Berhad telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Adiperkasa Citra Lestari. Dia menjelaskan, Proton dalam data yang tercatat di BKPM hanya sebagai distributor produk automotif, dan bukan produsen.
"Proton itu masih distributor, untuk industri itu belum. Karena baru yang terdata di BKPM adalah distributor," tuturnya di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Lebih lanjut Franky menjelaskan, dirinya hanya mengetahui ada usulan mobil ASEAN, bukan mobnas seperti yang digembar-gemborkan Proton. Terlebih, di Indonesia pun tidak dikenal istilah mobnas. "Isu utamanya mobil ASEAN. Nah mau masuk ASEAN kan di Malaysia sudah, lalu masuk Indonesia dulu," jelas dia.
Dia megaku pesimistis dengan tren penjualan Proton di Indonesia. Sebab saat ini, tren penjualan anak usaha Lotus Cars Inggris ini cenderung merosot.
"Automotif di Indonesia menurut saya persaingan ketat, justru dorong untuk ekspor. Kalau kita enggak ambil LCGC (low cost green car) yang lalu, pasti masuk dari Thailand," tandasnya.
(izz)