Bikin Mobil Itu Tidak Gampang Perlu Riset Panjang
A
A
A
JAKARTA - Pelaku industri automotif nasional Jhonny Darmawan, tidak mau mengomentari isu pembangunan mobil nasional (mobnas) yang dilakukan PT Adiperkasa Cipta Lestari (ACL) dengan Proton Holding Hbd.
"Saya gak mau berkomentar nanti jadi polemik. Baiknya tanyakan langsung pada yang bersangkutan. Kita lihat dulu keputusannya. Kalian bisa lihat sendiri di koran dan TV, ada yang bilang B2B ada yang tidak," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Mantan Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) ini hanya menekankan bahwa membangun mobil tidak mudah. Perlu riset yang lama untuk menghasilkan mobil yang mumpuni. Baik dari segi mesin hingga struktur bodi.
"Membuat mobil itu tidak gampang. Itu saja. Engine-nya sendiri, teknologinya, test drive-nya, endurance engine-nya, di tubruk-tubrukin, di test drive, gak gampang itu. Nah biayanya juga luar biasa mahal, apalagi kalau mau bikin mobil yang bener ya," ulasnya.
Seperti diketahui, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menegaskan, tidak ada yang spesial dalam kesepakatan kerja sama (MoU) antara ACL dan Proton. Pernyataan Proton yang mengatakan bahwa kerja sama tersebut untuk pengembangan mobnas hanya strategi bisnis biasa.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menambahkan, pernyataan Proton Holding Berhad yang mengatakan bentuk kerja sama tersebut guna mengembangkan mobnas hanyalah kesalahpahaman bahasa.
"Saya gak mau berkomentar nanti jadi polemik. Baiknya tanyakan langsung pada yang bersangkutan. Kita lihat dulu keputusannya. Kalian bisa lihat sendiri di koran dan TV, ada yang bilang B2B ada yang tidak," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Mantan Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) ini hanya menekankan bahwa membangun mobil tidak mudah. Perlu riset yang lama untuk menghasilkan mobil yang mumpuni. Baik dari segi mesin hingga struktur bodi.
"Membuat mobil itu tidak gampang. Itu saja. Engine-nya sendiri, teknologinya, test drive-nya, endurance engine-nya, di tubruk-tubrukin, di test drive, gak gampang itu. Nah biayanya juga luar biasa mahal, apalagi kalau mau bikin mobil yang bener ya," ulasnya.
Seperti diketahui, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menegaskan, tidak ada yang spesial dalam kesepakatan kerja sama (MoU) antara ACL dan Proton. Pernyataan Proton yang mengatakan bahwa kerja sama tersebut untuk pengembangan mobnas hanya strategi bisnis biasa.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menambahkan, pernyataan Proton Holding Berhad yang mengatakan bentuk kerja sama tersebut guna mengembangkan mobnas hanyalah kesalahpahaman bahasa.
(dol)