Garansindo Berharap Komitmen Pemerintah dalam Proyek Esemka

Jum'at, 27 Februari 2015 - 16:59 WIB
Garansindo Berharap Komitmen Pemerintah dalam Proyek Esemka
Garansindo Berharap Komitmen Pemerintah dalam Proyek Esemka
A A A
JAKARTA - PT Garansindo Inter Global siap dilibatkan jika pemerintah berniat mengembangkan Esemka sebagai mobil nasional (mobnas). Namun sebelum hal tersebut melangkah lebih jauh, Garansindo berharap pemerintah memegang komitmen dalam mendukung pembangunan Esemka.

"Harapannya seluruh stake holder pemerintah mendukung pakai Esemka. Mobil yang bisa disubtitusi, penggunaannya sama, purna jualnya sama yang didukung Garansido kenapa mereka enggak mau pakai. Proton zaman dulu juga gitu, makanya mereka bisa besar," ujar CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Contoh yang paling nyata menurut dia adalah Proton, karena sebelum menjadi besar mereka menjalin kerjasama dengan Mitsubishi. Teknologi mengadopsi pabrikan Jepang, kemudian penjualan disokong oleh pemerintah Malaysia yang memakai produk-produk hasil kreasi dalam negeri.

"Transfer teknologi itu enggak haram di industri automotif. Korea misalnya, butuh setidaknya 10 tahun untuk bikin mobil. Bautnya saja mereka bayar ke Jepang untuk belajar, dan bayarnya mahal. Itu tadi, jika masalah itu sudah didukung Garansindo, masa pemerintah enggak mau pakai," imbuhnya.

Abdullah melanjutkan, tantangan kedepan yaitu komitmen kelanjutan antara pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pemerintahan selanjutnya.

"Kalau model-model pemerintahnya sama kaya Presiden Jokowi, pak Saleh Husin (Menperin) dan Sofyan Djalil (Menko Perekonomian), sukses ini proyek," tambahnya.

Proyek pengembangan Esemka yang menyasar market share 'tertentu' sebagai mobil pedesaan dinilai Garansindo terlalu sempit. Karena pasar khusus tersebut dapat lebih dari sakadar mobil pedesaan. "Bisa dalam kota, angkutan umum atau apa saja, tapi yang masih bisa dibikin lokal. Soalnya kalau mau bikin mobil kaya Camry atau segala macam contohnya, ya susah," pungkasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0032 seconds (0.1#10.140)