Memadu Budaya Italia dan Indonesia, Vespa Batik Nongol di Museum Batik Indonesia
Rabu, 06 Maret 2024 - 20:12 WIB
JAKARTA - Vespa Batik dipamerkan di Museum Batik Indonesia. Ini, dianggap sebagai bentuk apresiasi unik terhadap Batik dengan menyatukan dua ikon dari Italia dan Indonesia.
Managing Director and Country CEO PT Piaggio Indonesia, Marco Noto La Diega mengatakan, pihaknya memahami pentingnya nilai Batik sebagai bagian penting warisan budaya Indonesia.
Karena itu pula, Vespa Batik sebagai model Vespa pertama yang diproduksi di pabrik pertama Piaggio Group di Indonesia. ”Kami ingin mengapresiasi batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia,” ungkapnya.
Vespa Batik di Museum Batik Indonesia bernomor seri 1002, melambangkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
Mengadaptasi Pola Batik Tambal Jagad
Vespa Batik mengadaptasi pola batik tradisional “Tambal Jagad” sebagai motif utama yang tersemat di bodi kendaraan dan aksesori seperti helm dan topbox.
Pola utama menggambarkan kolase dari tujuh motif batik, yaitu Perisai (Kalimantan), Megamendung (Jawa Barat), Ayam Kasuari (Papua), Sokowani (Sumatera), Tenun Ikat Menjangan (Nusa Tenggara), Kawung (Jawa Tengah), dan Poleng (Bali).
Setiap pola batik terinspirasi berbagai latar belakang dan tradisi yang mewakili filosofi budaya Indonesia yang menarik sebagai negara kepulauan. Mulai ujung barat hingga ujung timur nusantara.
Vespa Batik dirakit di Cikarang dan dipasarkan di Indonesia. Harga Vespa Batik dijual Rp77 juta, jauh lebih mahal dari LX125 i-get yang saat ini dibanderolRp40jutaan.
Managing Director and Country CEO PT Piaggio Indonesia, Marco Noto La Diega mengatakan, pihaknya memahami pentingnya nilai Batik sebagai bagian penting warisan budaya Indonesia.
Karena itu pula, Vespa Batik sebagai model Vespa pertama yang diproduksi di pabrik pertama Piaggio Group di Indonesia. ”Kami ingin mengapresiasi batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia,” ungkapnya.
Vespa Batik di Museum Batik Indonesia bernomor seri 1002, melambangkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
Mengadaptasi Pola Batik Tambal Jagad
Vespa Batik mengadaptasi pola batik tradisional “Tambal Jagad” sebagai motif utama yang tersemat di bodi kendaraan dan aksesori seperti helm dan topbox. Pola utama menggambarkan kolase dari tujuh motif batik, yaitu Perisai (Kalimantan), Megamendung (Jawa Barat), Ayam Kasuari (Papua), Sokowani (Sumatera), Tenun Ikat Menjangan (Nusa Tenggara), Kawung (Jawa Tengah), dan Poleng (Bali).
Setiap pola batik terinspirasi berbagai latar belakang dan tradisi yang mewakili filosofi budaya Indonesia yang menarik sebagai negara kepulauan. Mulai ujung barat hingga ujung timur nusantara.
Vespa Batik dirakit di Cikarang dan dipasarkan di Indonesia. Harga Vespa Batik dijual Rp77 juta, jauh lebih mahal dari LX125 i-get yang saat ini dibanderolRp40jutaan.
(dan)
tulis komentar anda