BYD Masuk Pasar Jepang, Honda Gandeng Nissan Bikin Mobil Listrik Murah
Minggu, 17 Maret 2024 - 11:57 WIB
TOKYO - Beberapa hari setelah BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan Hyundai Kona dinobatkan sebagai mobil listrik di Jepang, pabrikan mobil Jepang mulai resah dan gerah ketika pasar mobil listrik di negaranya didominasi oleh pabrikan asing seperti China. dan Korea.
Situasi ini menyebabkan Nissan dan Honda berencana untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam mengembangkan mobil listrik yang terjangkau. Surat kabar Jepang NIkkei melaporkan bahwa kolaborasi ini melibatkan pengembangan baterai dan juga platform mobil listrik baru.
Kolaborasi antara Honda dan Nissan ini diresmikan pada 15 Maret 2024 yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara Nissan dan Honda. Hal-hal yang akan dikembangkan antara lain perangkat lunak untuk mobil listrik, komponen, dan teknologi terkait.
CEO Nissan Makoto Uchida mengakui, ada baiknya mempersiapkan diri sejak dini menghadapi perubahan teknologi demi masa depan yang lebih baik. Honda adalah pilihan mitra teknis yang baik karena kedua perusahaan menghadapi tantangan serupa
CEO Honda, Toshihiro Mibe mengatakan, kombinasi Honda-Nissan akan menjadikan kedua perusahaan menjadi pemimpin di bidang mobil listrik dengan nilai tambah yang lebih baik, terutama dalam pengembangan dan pembelian komponen mobil listrik.
Menurut sumber tidak resmi, kombinasi Nissan-Honda ini bertujuan untuk memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau untuk menghadapi tantangan dari Tiongkok, khususnya BYD yang kini berkembang pesat tidak hanya di Tiongkok tetapi di seluruh dunia.
Untuk saat ini BYD Seagull yang merupakan model termurah di China dijual dengan harga hanya RM 45.624 dibandingkan Tesla yang lebih mahal. Bahkan kemunculan BYD sebagai kekuatan baru mobil listrik membuat Tesla pusing bersaing dengan mereka. Bahkan BYD belum berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan mana pun dalam pengembangan teknologi mobil listrik
Dalam laporan terpisah Nikkei, Honda dan Nissan juga menghadapi penurunan penjualan di pasar Tiongkok yang menyumbang antara 10-20% dari keuntungan tahunan mereka. Pasalnya penjualan mereka disita oleh BYD dan Tesla memberikan tekanan pada Nissan-Honda
Setelah meluncurkan penjualan pada awal tahun 2023, penjualan BYD akan menyumbang hingga 20% dari penjualan mobil listrik di Jepang. Bahkan, China juga mengalahkan Jepang dalam jumlah ekspor mobil listrik ke pasar dunia melalui penjualan mobil listrik untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Meski Nissan memulai teknologi mobil listrik melalui model Leaf, namun butuh waktu hingga 10 tahun untuk memperkenalkan model Ariya. Perlombaan EV juga membuat Nissan terburu-buru mengembangkan penerus Leaf
Situasi ini menyebabkan Nissan dan Honda berencana untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam mengembangkan mobil listrik yang terjangkau. Surat kabar Jepang NIkkei melaporkan bahwa kolaborasi ini melibatkan pengembangan baterai dan juga platform mobil listrik baru.
Kolaborasi antara Honda dan Nissan ini diresmikan pada 15 Maret 2024 yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara Nissan dan Honda. Hal-hal yang akan dikembangkan antara lain perangkat lunak untuk mobil listrik, komponen, dan teknologi terkait.
CEO Nissan Makoto Uchida mengakui, ada baiknya mempersiapkan diri sejak dini menghadapi perubahan teknologi demi masa depan yang lebih baik. Honda adalah pilihan mitra teknis yang baik karena kedua perusahaan menghadapi tantangan serupa
CEO Honda, Toshihiro Mibe mengatakan, kombinasi Honda-Nissan akan menjadikan kedua perusahaan menjadi pemimpin di bidang mobil listrik dengan nilai tambah yang lebih baik, terutama dalam pengembangan dan pembelian komponen mobil listrik.
Menurut sumber tidak resmi, kombinasi Nissan-Honda ini bertujuan untuk memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau untuk menghadapi tantangan dari Tiongkok, khususnya BYD yang kini berkembang pesat tidak hanya di Tiongkok tetapi di seluruh dunia.
Untuk saat ini BYD Seagull yang merupakan model termurah di China dijual dengan harga hanya RM 45.624 dibandingkan Tesla yang lebih mahal. Bahkan kemunculan BYD sebagai kekuatan baru mobil listrik membuat Tesla pusing bersaing dengan mereka. Bahkan BYD belum berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan mana pun dalam pengembangan teknologi mobil listrik
Dalam laporan terpisah Nikkei, Honda dan Nissan juga menghadapi penurunan penjualan di pasar Tiongkok yang menyumbang antara 10-20% dari keuntungan tahunan mereka. Pasalnya penjualan mereka disita oleh BYD dan Tesla memberikan tekanan pada Nissan-Honda
Setelah meluncurkan penjualan pada awal tahun 2023, penjualan BYD akan menyumbang hingga 20% dari penjualan mobil listrik di Jepang. Bahkan, China juga mengalahkan Jepang dalam jumlah ekspor mobil listrik ke pasar dunia melalui penjualan mobil listrik untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Meski Nissan memulai teknologi mobil listrik melalui model Leaf, namun butuh waktu hingga 10 tahun untuk memperkenalkan model Ariya. Perlombaan EV juga membuat Nissan terburu-buru mengembangkan penerus Leaf
(wbs)
tulis komentar anda