Cara Yamaha Memodifikasi Throttle Blip di Motocross Listrik Tuai Kontroversi
Selasa, 30 April 2024 - 09:31 WIB
TOKYO - Sepeda motorcross listrik , seperti Stark Varg, telah menunjukkan diri mereka sebagai mesin yang tangguh, bahkan mampu bersaing dengan motor 450cc paling modern.
BACA JUGA - Bedah dan Jajal Tenaga dan Fitur Motor Listrik Yamaha E01
Namun, FIM melarang mereka untuk bertanding di kelas yang sama karena torsi instan 80 tenaga kuda yang dihasilkan pada holeshot.
Walaupun memiliki banyak keunggulan, ada satu area di mana Stark Varg tidak bisa menandingi motorcross konvensional: kopling, atau lebih tepatnya, kekurangannya.
Pengendara motorcross biasanya menggunakan kopling untuk keluar dari tanjakan supercross, menjaga roda depan tetap terangkat di medan kasar, atau saat melewati serangkaian gundukan.
Pengoperasian Stark tanpa kopling merupakan salah satu kelemahan yang dirasa para pengendara, menghambat mereka untuk melakukan manuver yang biasa mereka lakukan.
Menariknya, saat Yamaha meluncurkan sepeda motorcross listrik pertamanya, tampaknya mereka telah mengembangkan solusi yang menyerupai kopling.
Yamaha menggunakan sensor untuk mendeteksi ketika roda depan mulai kehilangan traksi. Saat ini terjadi, motor secara otomatis akan meningkatkan putaran motor untuk menjaga roda depan tetap terangkat.
Seperti dilansir dari Rideapart, fitur ini mensimulasikan efek kopling, memungkinkan pengendara untuk melakukan manuver yang sama seperti pada motorcross konvensional.
BACA JUGA - Bedah dan Jajal Tenaga dan Fitur Motor Listrik Yamaha E01
Namun, FIM melarang mereka untuk bertanding di kelas yang sama karena torsi instan 80 tenaga kuda yang dihasilkan pada holeshot.
Walaupun memiliki banyak keunggulan, ada satu area di mana Stark Varg tidak bisa menandingi motorcross konvensional: kopling, atau lebih tepatnya, kekurangannya.
Pengendara motorcross biasanya menggunakan kopling untuk keluar dari tanjakan supercross, menjaga roda depan tetap terangkat di medan kasar, atau saat melewati serangkaian gundukan.
Pengoperasian Stark tanpa kopling merupakan salah satu kelemahan yang dirasa para pengendara, menghambat mereka untuk melakukan manuver yang biasa mereka lakukan.
Menariknya, saat Yamaha meluncurkan sepeda motorcross listrik pertamanya, tampaknya mereka telah mengembangkan solusi yang menyerupai kopling.
Yamaha menggunakan sensor untuk mendeteksi ketika roda depan mulai kehilangan traksi. Saat ini terjadi, motor secara otomatis akan meningkatkan putaran motor untuk menjaga roda depan tetap terangkat.
Seperti dilansir dari Rideapart, fitur ini mensimulasikan efek kopling, memungkinkan pengendara untuk melakukan manuver yang sama seperti pada motorcross konvensional.
tulis komentar anda