Mengenal Xpeng: Perusahaan Mobil Listrik yang Bikin Robot Humanoid, Mobil Terbang, hingga Chip AI
Sabtu, 03 Mei 2025 - 08:40 WIB
Produksi massal dijadwalkan dimulai pada kuartal kedua 2025 di China. Lewat Turing AI, Xpeng selangkah lebih maju. Karena, tidak tergantung pada Nvidia (pemasuk eksternal) untuk mentenagai mobil-mobil mereka dengan AI.
Xpeng mengatakan, chip ini dapat memberikan kemampuan mengemudi otonom yang cukup pada mobil-mobil mereka. Sehingga hanya perlu satu intervensi dari pengemudi manusia setiap seratus kilometer.

AI juga akan membuat mobil-mobil Xpeng lebih hemat energi dengan mempelajari bagaimana pengemudi berperilaku dalam kondisi lalu lintas yang berbeda, kemudian menyesuaikan respons motor agar sesuai, atau membuatnya lebih nyaman dengan menggunakan kamera untuk membaca kondisi jalan di depan dan menyesuaikan suspensi untuk gundukan sebelum mobil melewatinya.
Kamera yang sama juga akan membuat AI menjadi multi-modal. Misalnya, jika Anda ingin tahu mobil Mercedes atau BMW baru di depan Anda, Xpeng dapat mengidentifikasi nama modelnya dan spesifikasinya.
Startegi menjadikan teknologi sebagai tulang punggung untuk ekosistem produk yang luas terbukti berhasil bagi Xpeng. Chip Turing, membuat mereka lebih unggul secara teknologi dibandingkan pabrikan mobil lainnya. Termasuk BYD sekalipun.
Mobil Terbang hingga Robot Humanoid
“Xpeng tidak pernah didirikan untuk menjadi pabrikan mobil tradisional. Kami tidak pernah ingin menjadi seperti itu,” kata He. “Apa yang benar-benar mendorong kami adalah menciptakan inovasi yang melampaui batas, baik itu mengemudi cerdas, mobil bertenaga AI, atau lebih dari itu.”
Dan memang He tidak bercanda. Saat ini, Xpeng juga membuat mobil terbang Land Aircraft Carrier dan robot humanoid. Dua-duanya menggunakan chip Turing AI sebagai otaknya.
Robot humanoid Xpeng Iron, misalnya, memiliki tinggi 178 cm dan berat 70 kg. Robot itu punya 60 sendi dan mata kamera. Bahkan, sedang diuji coba bekerja di pabrik-pabrik Xpeng, berdampingan dengan manusia.
He berharap chip Turing akan memungkinkan robot Iron memecahkan masalah sendiri, alih-alih tanpa berpikir mengulangi tugas-tugas yang ditetapkan oleh para pemrogram.
“Jika robot tidak memiliki kecerdasan yang dibutuhkan, ia akan menjadi tidak berguna,” katanya blak-blakan.
Pada peluncuran X9, AeroHT, startup yang menjadi anak perusahaan Xpeng pada 2020 unjuk gigi Land Aircraft Carrier, kendaraan enam roda yang dilengkapi dengan drone berkapasitas dua orang.
Wahana terbang itu bisa diangkut dengan presisi di kabin truk. Sekaligus dapat mengisi ulang baterainya hingga 6x pengisian.
Konsep desain ini memecahkan dua masalah utama yang datang dengan memiliki helikopter tradisional, yaitu penyimpanan dan pengisian bahan bakar, menurut Tan Wang, yang ikut mendirikan AeroHT.
Xpeng mengatakan, chip ini dapat memberikan kemampuan mengemudi otonom yang cukup pada mobil-mobil mereka. Sehingga hanya perlu satu intervensi dari pengemudi manusia setiap seratus kilometer.

AI juga akan membuat mobil-mobil Xpeng lebih hemat energi dengan mempelajari bagaimana pengemudi berperilaku dalam kondisi lalu lintas yang berbeda, kemudian menyesuaikan respons motor agar sesuai, atau membuatnya lebih nyaman dengan menggunakan kamera untuk membaca kondisi jalan di depan dan menyesuaikan suspensi untuk gundukan sebelum mobil melewatinya.
Kamera yang sama juga akan membuat AI menjadi multi-modal. Misalnya, jika Anda ingin tahu mobil Mercedes atau BMW baru di depan Anda, Xpeng dapat mengidentifikasi nama modelnya dan spesifikasinya.
Startegi menjadikan teknologi sebagai tulang punggung untuk ekosistem produk yang luas terbukti berhasil bagi Xpeng. Chip Turing, membuat mereka lebih unggul secara teknologi dibandingkan pabrikan mobil lainnya. Termasuk BYD sekalipun.
Mobil Terbang hingga Robot Humanoid

“Xpeng tidak pernah didirikan untuk menjadi pabrikan mobil tradisional. Kami tidak pernah ingin menjadi seperti itu,” kata He. “Apa yang benar-benar mendorong kami adalah menciptakan inovasi yang melampaui batas, baik itu mengemudi cerdas, mobil bertenaga AI, atau lebih dari itu.”
Dan memang He tidak bercanda. Saat ini, Xpeng juga membuat mobil terbang Land Aircraft Carrier dan robot humanoid. Dua-duanya menggunakan chip Turing AI sebagai otaknya.
Robot humanoid Xpeng Iron, misalnya, memiliki tinggi 178 cm dan berat 70 kg. Robot itu punya 60 sendi dan mata kamera. Bahkan, sedang diuji coba bekerja di pabrik-pabrik Xpeng, berdampingan dengan manusia.
He berharap chip Turing akan memungkinkan robot Iron memecahkan masalah sendiri, alih-alih tanpa berpikir mengulangi tugas-tugas yang ditetapkan oleh para pemrogram.
“Jika robot tidak memiliki kecerdasan yang dibutuhkan, ia akan menjadi tidak berguna,” katanya blak-blakan.
Pada peluncuran X9, AeroHT, startup yang menjadi anak perusahaan Xpeng pada 2020 unjuk gigi Land Aircraft Carrier, kendaraan enam roda yang dilengkapi dengan drone berkapasitas dua orang.
Wahana terbang itu bisa diangkut dengan presisi di kabin truk. Sekaligus dapat mengisi ulang baterainya hingga 6x pengisian.
Konsep desain ini memecahkan dua masalah utama yang datang dengan memiliki helikopter tradisional, yaitu penyimpanan dan pengisian bahan bakar, menurut Tan Wang, yang ikut mendirikan AeroHT.
Lihat Juga :