Beralih ke Mobil Listrik dan Otonom, Daimler Pastikan PHK Karyawan
Jum'at, 13 November 2020 - 18:52 WIB
FRANKFURT - Daimler akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dalam lima tahun dari sekarang. Ini dampak dari keputusan perusahaan untuk fokus pada perolehan pendapatan berulang dengan layanan berbasis perangkat lunak . (Baca juga: Ingin Kuasai Baterai Mobil Listrik, Daimler Gandeng China )
"Karena Mercedes-Benz berusaha mendefinisikan kembali kemewahan di era mobil listrik tanpa pengemudi," kata Chief Executive Ola Kata Kaellenius, dilansir dari laman Reuters.
Perusahaan berbasis di Stuttgart yang didirikan oleh Carl Benz itu mematenkan mobil bertenaga bensin pertama pada tahun 1886. Namun upaya mempercepat rencana mengalihkan produsen mobil itu ke luar kendaraan bermesin BBM memaksa hilangnya sejumlah pekerjaan.
"Lima tahun ke depan kami akan menjadi perusahaan yang lebih kecil," kata Kaellenius seraya menambahkan, “Kami akan memiliki perubahan mendasar pada jejak industri di sisi mesin.”
Sejumlah pekerjaan akan hilang karena produksi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk membangun mobil listrik dibandingkan versi bensin atau diesel konvensional.
Berkurangnya pekerjaan lantaran baterai dan motor mobil listrik hanya memiliki 200 komponen. Jumlahnya sangat ringkas dibandingkan setidaknya 1.400 bagian yang ditemukan dalam mesin pembakaran dan transmisi, menurut analis di ING.
"Pergeseran dari bahan bakar fosil mengharuskan produsen mobil meningkatkan efisiensi sehingga dapat membebaskan sumber daya untuk membangun mobil listrik dan swakemudi," kata Kallenius.
“Kami merekrut banyak insinyur perangkat lunak baru, ahli kimia baterai, elektrifikasi,” ujarnya lagi.
Membuat Daimler lebih kecil juga sesuai dengan era baru di mana kemewahan tidak lagi mendefinisikan dirinya melalui kemewahan dan kelebihan. Tetapi juga melalui keberlanjutan dan efisiensi.
"Karena Mercedes-Benz berusaha mendefinisikan kembali kemewahan di era mobil listrik tanpa pengemudi," kata Chief Executive Ola Kata Kaellenius, dilansir dari laman Reuters.
Perusahaan berbasis di Stuttgart yang didirikan oleh Carl Benz itu mematenkan mobil bertenaga bensin pertama pada tahun 1886. Namun upaya mempercepat rencana mengalihkan produsen mobil itu ke luar kendaraan bermesin BBM memaksa hilangnya sejumlah pekerjaan.
"Lima tahun ke depan kami akan menjadi perusahaan yang lebih kecil," kata Kaellenius seraya menambahkan, “Kami akan memiliki perubahan mendasar pada jejak industri di sisi mesin.”
Sejumlah pekerjaan akan hilang karena produksi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk membangun mobil listrik dibandingkan versi bensin atau diesel konvensional.
Berkurangnya pekerjaan lantaran baterai dan motor mobil listrik hanya memiliki 200 komponen. Jumlahnya sangat ringkas dibandingkan setidaknya 1.400 bagian yang ditemukan dalam mesin pembakaran dan transmisi, menurut analis di ING.
"Pergeseran dari bahan bakar fosil mengharuskan produsen mobil meningkatkan efisiensi sehingga dapat membebaskan sumber daya untuk membangun mobil listrik dan swakemudi," kata Kallenius.
“Kami merekrut banyak insinyur perangkat lunak baru, ahli kimia baterai, elektrifikasi,” ujarnya lagi.
Membuat Daimler lebih kecil juga sesuai dengan era baru di mana kemewahan tidak lagi mendefinisikan dirinya melalui kemewahan dan kelebihan. Tetapi juga melalui keberlanjutan dan efisiensi.
tulis komentar anda