Kompetisi Startup di Korea Berhadiah Rp1,75 miliar
Sabtu, 30 Mei 2020 - 15:51 WIB
JAKARTA - Startup Indonesia kini lebih mudah untuk mengembangkan bisnis mereka ke negara ginseng Korea Selatan. Caranya, lewat program K-Startup Grand Challenge (KSGC) yang diinisiasi langsung oleh Pemerintah Korea Selatan.
Tapi, mengapa harus mengikuti KSGC dan repot-repot mengembangkan bisnis ke Korea Selatan? Jawabnya, karena banyak sekali benefit yang bisa di dapat.
Pertama, peserta bisa mendapatkan dukungan para ahli dan memperluas jaringan. Akan ada 60 tim terpilih yang akan mengikuti program akselerasi selama tiga bulan penuh.
Mereka akan mendapat mentoring 1-on-1 dalam berbagai topik. Meliputi pelatihan budaya bisnis Korea dan Asia, seminar topik seputar paten teknologi, undang-undang pajak dan lainnya. Selama itu, terpilih akan dapat memperluas jaringan, bertemu para pakar, serta peluang kemitraan.
Kedua, adalah dukungan pendanaan. 60 tim terpilih akan menerima dana senilai USD10.840 (tim satu orang), dan USD15.490 (tim dua orang).
Biaya tersebut meliputi biaya hidup selama 3,5 bulan termasuk 2 minggu saat tim menjalani karantina pada Juli - November 2020.
Bahkan, 30 tim teratas (Januari - April 2021) akan menghadiri "demo day" dan berhak menerima dana selama 3,5 bulan masing-masing USD10.840 dan USD15.590. Terakhir, 5 startup tertas mendapat hadiah masing-masing USD120.000, USD60.000, USD30.000, USD20.000, dan USD10.000.
Kalau itu belum cukup, akselerator dapat berinvestasi di startup yang dinilai paling menjanjikan, juga berpeluang mendapat akses ke venture capital lain atau investor guna mendapat pendanaan.
Ketiga, tim yang ikut serta mendapat kesempatan tinggal dan bekerja di Startup Campus Korea di Pangyo, di selatan Seoul. Mereka mendapat akses ke berbagai fasilitas pengujian, hingga dukungan ahli di Pangyo Techno Valley, lembaga riset kelas dunia.
Tapi, mengapa harus mengikuti KSGC dan repot-repot mengembangkan bisnis ke Korea Selatan? Jawabnya, karena banyak sekali benefit yang bisa di dapat.
Pertama, peserta bisa mendapatkan dukungan para ahli dan memperluas jaringan. Akan ada 60 tim terpilih yang akan mengikuti program akselerasi selama tiga bulan penuh.
Mereka akan mendapat mentoring 1-on-1 dalam berbagai topik. Meliputi pelatihan budaya bisnis Korea dan Asia, seminar topik seputar paten teknologi, undang-undang pajak dan lainnya. Selama itu, terpilih akan dapat memperluas jaringan, bertemu para pakar, serta peluang kemitraan.
Kedua, adalah dukungan pendanaan. 60 tim terpilih akan menerima dana senilai USD10.840 (tim satu orang), dan USD15.490 (tim dua orang).
Biaya tersebut meliputi biaya hidup selama 3,5 bulan termasuk 2 minggu saat tim menjalani karantina pada Juli - November 2020.
Bahkan, 30 tim teratas (Januari - April 2021) akan menghadiri "demo day" dan berhak menerima dana selama 3,5 bulan masing-masing USD10.840 dan USD15.590. Terakhir, 5 startup tertas mendapat hadiah masing-masing USD120.000, USD60.000, USD30.000, USD20.000, dan USD10.000.
Kalau itu belum cukup, akselerator dapat berinvestasi di startup yang dinilai paling menjanjikan, juga berpeluang mendapat akses ke venture capital lain atau investor guna mendapat pendanaan.
Ketiga, tim yang ikut serta mendapat kesempatan tinggal dan bekerja di Startup Campus Korea di Pangyo, di selatan Seoul. Mereka mendapat akses ke berbagai fasilitas pengujian, hingga dukungan ahli di Pangyo Techno Valley, lembaga riset kelas dunia.
tulis komentar anda