SOS Children’s Villages Bagikan Kiat Mengasuh Anak saat Pandemi COVID-19
Jum'at, 24 April 2020 - 16:31 WIB
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah membuat banyak orang tua khawatir dan cemas. Pasalnya, banyak anak-anak yang rentan stres karena diharuskan di rumah, tidak dapat pergi ke sekolah dan tidak boleh bermain dengan teman-temannya. Hal-hal ini bisa menjadi pemicu kecemasan atau stres. Saat ini, di tengah virus corona yang semakin masif, orang tua harus bekerja ekstra untuk membuat anak-anak merasa aman dan nyaman.
Anak-anak diajak untuk menerapkan semua tindakan yang diperlukan di rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, seperti tidak pergi ke luar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun, makan makanan yang bergizi, dan minum vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain mengajarkan budaya hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada anak-anak, orang tua juga harus menghadapi anak-anak dalam menyampaikan informasi tentang virus corona.
“Emosi dapat lebih menular daripada virus corona. Orang tua yang bahagia dapat membuat anak-anak mereka bahagia juga. Jaga diri dan perhatikan kesehatan pikiran sendiri terlebih dahulu, dengan begitu, anak-anak juga akan baik-baik saja,” ungkap Teresa Ngigi, spesialis psikolog anak dari SOS Children’s Villages International.
SOS Children’s Villages adalah organisasi sosial yang fokus memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua. Menghadapi krisis corona ini, anak-anak semakin rentan mengalami kecemasan. Untuk itu, sebagai spesialis di bidang pengasuhan alternatif, SOS Children’s Villages menyampaikan kiat-kiat mengasuh anak selama pandemi COVID-19.
Berikut adalah beberapa tips untuk para orang tua dan pengasuh di rumah:
1. Pastikan kebahagiaan diri sendiri
Orang tua seringkali terlalu fokus merawat anak sehingga kerap melupakan diri sendiri. Padahal, semakin orang tua bahagia dan terlepas dari stres, kebahagiaan itu juga akan menular ke anak-anak. Orang tua dapat melakukan aktivitas positif yang membuat mereka bahagia untuk memulai hari.
2. Tetap tenang dan jangan menyebarkan hal negatif
Emosi tidak memiliki batas. Sama seperti virus, emosi juga dapat menyebar. Contohnya, ketika membagikan ketakutan, kepanikan, prasangka, dan hal-hal negatif di media sosial, orang yang jauh pun dapat terpengaruh serta ikut takut dan panik hanya dengan melihat atau membaca hal-hal negatif yang dibagikan tersebut—dan itu tidak membantu melewati masa sulit ini.
Anak-anak diajak untuk menerapkan semua tindakan yang diperlukan di rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, seperti tidak pergi ke luar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun, makan makanan yang bergizi, dan minum vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain mengajarkan budaya hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada anak-anak, orang tua juga harus menghadapi anak-anak dalam menyampaikan informasi tentang virus corona.
“Emosi dapat lebih menular daripada virus corona. Orang tua yang bahagia dapat membuat anak-anak mereka bahagia juga. Jaga diri dan perhatikan kesehatan pikiran sendiri terlebih dahulu, dengan begitu, anak-anak juga akan baik-baik saja,” ungkap Teresa Ngigi, spesialis psikolog anak dari SOS Children’s Villages International.
SOS Children’s Villages adalah organisasi sosial yang fokus memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua. Menghadapi krisis corona ini, anak-anak semakin rentan mengalami kecemasan. Untuk itu, sebagai spesialis di bidang pengasuhan alternatif, SOS Children’s Villages menyampaikan kiat-kiat mengasuh anak selama pandemi COVID-19.
Berikut adalah beberapa tips untuk para orang tua dan pengasuh di rumah:
1. Pastikan kebahagiaan diri sendiri
Orang tua seringkali terlalu fokus merawat anak sehingga kerap melupakan diri sendiri. Padahal, semakin orang tua bahagia dan terlepas dari stres, kebahagiaan itu juga akan menular ke anak-anak. Orang tua dapat melakukan aktivitas positif yang membuat mereka bahagia untuk memulai hari.
2. Tetap tenang dan jangan menyebarkan hal negatif
Emosi tidak memiliki batas. Sama seperti virus, emosi juga dapat menyebar. Contohnya, ketika membagikan ketakutan, kepanikan, prasangka, dan hal-hal negatif di media sosial, orang yang jauh pun dapat terpengaruh serta ikut takut dan panik hanya dengan melihat atau membaca hal-hal negatif yang dibagikan tersebut—dan itu tidak membantu melewati masa sulit ini.
tulis komentar anda