Indonesia, Vietnam, dan Filipina Bersaing Goda BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik

JAKARTA - Indonesia dikabarkan bersaing dengan Vietnam dan Filipina guna menggoda merek mobil China, BYD, membuka pabrik mobil listrik . Hal itu diungkap oleh otoritas perdagangan dan invetasi Filipina seperti dikutip Bloomberg.

Caferino Rodolfo, Wakil Menteri Perdagangan Filipina untuk wilayah Asia Tenggara mengatakan saat ini BYD tengah melakukan kajian yang mendalam dengan Filipina. Menurutnya perwakilan BYD telah melakukan survei di beberapa wilayah di negara mereka untuk mencari lokasi yang tepat untuk pabrik mobil listrik.

Kunjungan yang dilakukan pada akhir tahun lalu rencananya akan direalisasi pada kuartal kedua tahun depan. Hanya saja Caferino Rodolfo tidak menafikkan fakta bahwa BYD memang masih mempertimbangkan negara lainnya di Asia Tenggara yakni Indonesia dan Vietnam.

"Kami bukan negara yang akan dipilih karena biaya produksinya yang murah, namun kami akan dipilih karena jadi solusi yang tepat untuk komitmen emisi net zero," ujar Caferino Rodolfo.





Bloomberg menyebutkan sumber mereka di BYD mengatakan pembicaraan antara mereka dan Indonesia mengenai pabrik mobil listrik juga masih berlangsung. Tawaran dari Indonesia dianggap menarik karena menawarkan banyak tax holiday, insentif dan akses ke bahan baku baterai.

Sayangnya pihak BYD menolak untuk memberikan komentar mengenai rencana mereka terhadap Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Sementara Taylor Ogan CEO Hedge Fund Snow Bull Capital mengatakan langkah BYD membangun pabrik di wilayah Asia Tenggara merupakan langkah global yang sangat strategis.



“Fakta bahwa BYD mencari lokasi manufaktur mobil di Asia Tenggara menyoroti betapa global kemampuan mereka," kata Taylor Ogan.

Saat ini menurut Taylor Ogan wilayah Asia Tenggara jadi tempat yang menarik untuk membangun pabrik mobil listrik. Perusahaan mobil China lainnya, Great Wall Motor, malah sudah bangun pabrik mobil listrik di Thailand.

Indonesia sementara sudah memproduksi mobil listrik melalui merek Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev. Jadinya jika Indonesia akhirnya akhirnya dipilih sebagai pabrik mobil listrik maka posisi Indonesia semakin penting untuk pasar mobil listrik global.