Sudah Balik ke Indonesia, Ini Modal Kuat Citroen Goda Konsumen
loading...
Citroen akhirnya balik lagi ke Indonesia bekerja sama dengan Indomobil Group. Foto/DOK. Indomobil Group
A
A
A
JAKARTA - Genap enam bulan sudah Citroen balik lagi ke Indonesia. Perkenalan kembali mobil Prancis itu diawali dengan pertemuan para eksekutif Citroen dengan sejumlah media di bilangan Sudirman, Jakartta pada 4 Oktober 2022 lalu.
Saat itu Citroen berjanji secepatnya memanjakan konsumen otomotif Tanah Air dengan model-model terbaru. Cuma butuh sebulan, Citroen benar-benar membawa tiga mobil sekaligus yakni Citroen C3, Citroen C5 Aircross, dan mobil listrik Citroen e-C4.
Sebuah langkah yang manis mengingat banyak pencinta Citroen terpaksa menahan diri sejak lama karena kehilangan Citroen. Tepatnya pada 1994 dimana PT Alun sebagai pemegang merek Citroen di Indonesia kala itu, tidak lagi memasarkan mobil-mobil berlogo unik itu.
“Berdasarkan tiga nilai dasar yang dianut, Citroen berkomitmen penuh untuk menyajikan pengalaman pelanggan yang luar biasa dengan memberikan solusi cerdas melalui inovasi produk dan teknologi. Ketiga produk baru yang kami luncurkan hari ini, akan memberikan mobilitas penuh gaya dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas,” ujar Stefan Hutahayan, Business Development Head, Indomobil Group, distributor resmi Citroen di Indonesia kala itu.
Tiga mobil itu akhirnya jadi tinta emas Citroen dalam menandai lagi kiprah mereka di Indonesia. Modal yang cukup menarik untuk mewarnai industri otomotif Indonesia.
Hanya saja mobil baru bukanlah satu-satunya modal yang diandalkan oleh Citroen untuk memikat hati konsumen. Setidaknya ada tiga hal yang membuat Citroen patut diperhitungkan.
Pertama adalah sejarah yang kuat. Sejak pertama kali didirikan pada 1919 oleh Andre-Gustave Citroen, Citroen dikenal sebagai perusahaan otomotif kaya inovasi.
![Sudah Balik ke Indonesia, Ini Modal Kuat Citroen Goda Konsumen]()
Tidak sedikit inovasi yang dicetus oleh Citroen di bidang keamanan, keselamatan dan kenyamanan berkendara. Dalam urusan kenyamanan, Citroen memiliki inovasi yang sangat penting dalam perkembangan otomotif yakni i sistem suspensi hidraulis.
Saat itu Citroen berjanji secepatnya memanjakan konsumen otomotif Tanah Air dengan model-model terbaru. Cuma butuh sebulan, Citroen benar-benar membawa tiga mobil sekaligus yakni Citroen C3, Citroen C5 Aircross, dan mobil listrik Citroen e-C4.
Sebuah langkah yang manis mengingat banyak pencinta Citroen terpaksa menahan diri sejak lama karena kehilangan Citroen. Tepatnya pada 1994 dimana PT Alun sebagai pemegang merek Citroen di Indonesia kala itu, tidak lagi memasarkan mobil-mobil berlogo unik itu.
“Berdasarkan tiga nilai dasar yang dianut, Citroen berkomitmen penuh untuk menyajikan pengalaman pelanggan yang luar biasa dengan memberikan solusi cerdas melalui inovasi produk dan teknologi. Ketiga produk baru yang kami luncurkan hari ini, akan memberikan mobilitas penuh gaya dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas,” ujar Stefan Hutahayan, Business Development Head, Indomobil Group, distributor resmi Citroen di Indonesia kala itu.
Tiga mobil itu akhirnya jadi tinta emas Citroen dalam menandai lagi kiprah mereka di Indonesia. Modal yang cukup menarik untuk mewarnai industri otomotif Indonesia.
Hanya saja mobil baru bukanlah satu-satunya modal yang diandalkan oleh Citroen untuk memikat hati konsumen. Setidaknya ada tiga hal yang membuat Citroen patut diperhitungkan.
Pertama adalah sejarah yang kuat. Sejak pertama kali didirikan pada 1919 oleh Andre-Gustave Citroen, Citroen dikenal sebagai perusahaan otomotif kaya inovasi.
Tidak sedikit inovasi yang dicetus oleh Citroen di bidang keamanan, keselamatan dan kenyamanan berkendara. Dalam urusan kenyamanan, Citroen memiliki inovasi yang sangat penting dalam perkembangan otomotif yakni i sistem suspensi hidraulis.
Lihat Juga :
