Masuk Indonesia dengan Kekuatan Penuh, BYD Bakal Bawa Ekosistem Kendaraan Listrik
loading...
A
A
A
SHENZEN - Perusahaan teknologi dan otomotif asal China BYD (Build Your Dreams) bakal masuk ke pasar Indonesia pada 2024. Mereka sudah menyiapkan banyak rencana, termasuk merilis sejumlah model mobil listrik dan ekosistemnya untuk bersaing di pasar lokal.
Hal tersebut dipastikan General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang dalam press conference di kantor pusat BYD yang berlokasi di Distrik Pingshan, Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok, belum lama ini.
”Kami pastikan (BYD) bakal masuk ke pasar Indonesia di semester pertama 2024. Hanya menunggu waktu tepat,” ungkap Liu Xueliang.
Liu menyebut bahwa perusahaan yang menargetkan menjual sebanyak 3 juta unit kendaraan baterai sepanjang 2023 itu bakal memasuki pasar otomotif nasional di segmen mobil penumpang (passenger car).
Meski belum mau membocorkan mobil apa yang bakal dibawa ke pasar lokal, kemungkinan ada 3 model yang akan dipasarkan. Yakni BYD Seal (sedan), BYD Dolphin (hatchback), dan BYD Atto 3 (SUV/crossover). Semuanya adalah kendaraan listrik (battery electric vehicle/BEV).
Sudah Ada di Indonesia Sejak 2018
BYD memang sangat populer di China. Mereka sudah berkiprah sejak 2015 membuat baterai untuk smartphone, bahkan memproduksi banyak produk seperti casing HP, laptop, raket badminton, bahkan kereta api monorel listrik SkyRail.
Namun, nama BYD di Indonesia sendiri lebih populer sebagai taksi elektrik lansiran Blue Bird. Taksi listrik BYD e6 sudah digunakan Blue Bird sejak 2018.
Begitupun model lain BYD T3 yang beroperasi sejak 2022. Ada juga bus listrik BYD yang dipakai Transjakarta sejak 2020 serta truk garpu elektrik BYD Forklift.
“Jadi, sebenarnya Indonesia bukan lah negara yang asing bagi kami,” imbuh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.
Kekuatan Penuh, Bawa Ekosistem
Jauh sebelum memutuskan untuk memasarkan mobil penumpang di Indonesia, Eagle Zhao menyebut bahwa BYD Indonesia melakukan studi dan investigasi intensif untuk benar-benar mengenali pasar otomotif Indonesia.
”Kami sudah melakukan banyak hal: road test, behaviour study, hingga riset infrastruktur seperti fasilitas pengecasan. Ini agar mendapatkan data akurat,” katanya.
Sementara itu, Liu Xueliang memastikan bahwa BYD akan masuk ke pasar Indonesia dengan kekuatan penuh. Artinya, mereka tidak hanya sekadar berjualan mobil listrik.
Namun, juga ingin membawa ekosistem kendaraan listrik: membangun pabrik mobil, pabrik baterai, serta ekostistem pendukung kendaraan listrik beserta teknologi yang akan masuk ke Indonesia.
Hal tersebut dipastikan General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang dalam press conference di kantor pusat BYD yang berlokasi di Distrik Pingshan, Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok, belum lama ini.
”Kami pastikan (BYD) bakal masuk ke pasar Indonesia di semester pertama 2024. Hanya menunggu waktu tepat,” ungkap Liu Xueliang.
Liu menyebut bahwa perusahaan yang menargetkan menjual sebanyak 3 juta unit kendaraan baterai sepanjang 2023 itu bakal memasuki pasar otomotif nasional di segmen mobil penumpang (passenger car).
Meski belum mau membocorkan mobil apa yang bakal dibawa ke pasar lokal, kemungkinan ada 3 model yang akan dipasarkan. Yakni BYD Seal (sedan), BYD Dolphin (hatchback), dan BYD Atto 3 (SUV/crossover). Semuanya adalah kendaraan listrik (battery electric vehicle/BEV).
Sudah Ada di Indonesia Sejak 2018
BYD memang sangat populer di China. Mereka sudah berkiprah sejak 2015 membuat baterai untuk smartphone, bahkan memproduksi banyak produk seperti casing HP, laptop, raket badminton, bahkan kereta api monorel listrik SkyRail.Namun, nama BYD di Indonesia sendiri lebih populer sebagai taksi elektrik lansiran Blue Bird. Taksi listrik BYD e6 sudah digunakan Blue Bird sejak 2018.
Begitupun model lain BYD T3 yang beroperasi sejak 2022. Ada juga bus listrik BYD yang dipakai Transjakarta sejak 2020 serta truk garpu elektrik BYD Forklift.
“Jadi, sebenarnya Indonesia bukan lah negara yang asing bagi kami,” imbuh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.
Kekuatan Penuh, Bawa Ekosistem
Jauh sebelum memutuskan untuk memasarkan mobil penumpang di Indonesia, Eagle Zhao menyebut bahwa BYD Indonesia melakukan studi dan investigasi intensif untuk benar-benar mengenali pasar otomotif Indonesia.”Kami sudah melakukan banyak hal: road test, behaviour study, hingga riset infrastruktur seperti fasilitas pengecasan. Ini agar mendapatkan data akurat,” katanya.
Sementara itu, Liu Xueliang memastikan bahwa BYD akan masuk ke pasar Indonesia dengan kekuatan penuh. Artinya, mereka tidak hanya sekadar berjualan mobil listrik.
Namun, juga ingin membawa ekosistem kendaraan listrik: membangun pabrik mobil, pabrik baterai, serta ekostistem pendukung kendaraan listrik beserta teknologi yang akan masuk ke Indonesia.