Ini Perbedaan Mobil Listrik Wuling ABC Stories: Air ev, BinguoEV, dan CloudEV
loading...
A
A
A
ICE BSD - Wuling Indonesia berhasil mencatatkan angka 2.301 surat pemesanan kendaraan (SPK) dan test drive hingga 1.610 pengunjung di perhelatan GIIAS 2024.
Wuling mengklaim mendominasi penjualan mobil listrik di Indonesia. Ini wajar, sebab Wuling yang baru saja merayakan 7 tahun kehadirannya di pasar lokal sudah memiliki “trust” dari konsumen.
Pabrikan asal China itu sudah membangun pabriknya di Indonesia sejak 2017, memproduksi hampir 150 ribu kendaraan, mengekspor 5.500 mobil, hingga memiliki 150 diler di seluruh Indonesia.
Khusus untuk elektrifikasi, mereka juga punya 3 model yang ditujukan untuk mereka yang baru saja beralih ke mobil listrik, hingga yang ingin memiliki mobil listrik yang “proper”.
3 model mobil listrik andalan mereka, antara lain Wuling Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV disebut sebagai ABC Stories. Nah, berikut adalah perbedaannya:
1. Wuling Air ev
Mobil listrik imut dan kecil, ideal untuk early adopter atau orang yang ingin mencoba mobil listrik pertama kali. Wuling Air ev cocok dipakai untuk fungsi seperti ngantor, antar jemput anak, ke mal, sekolah, hingga kampus.
Keunikan Air ev selain ukurannya yang kecil juga mudah sekali dimodifikasi. Target pengguna Air ev adalah masyarakat urban, sebagai mobil kedua atau ketiga, anak muda, pelaku bisnis, hingga pemerintahan.
Mobil ini bisa menempuh jarak 200-300 km. Harga Air ev Lite Rp190.000.000 sementara Air ev long range Rp275.000.000.
2. BinguoEV
Bagi mereka yang merasa Air ev kekecilan, ada BinguoEV. Sama-sama menargetkan pengguna mobil listrik entry level. Terutama mereka yang menginginkan kendaraan lucu dan imut, 5 penumpang, serta bagasi jauh lebih luar dari Air ev. Jangkauannya antara 333 .km hingga 410 km. BinguoEV dilego Rp317.000.000-Rp372.000.000.
3. CloudEV
Mobil listrik Wuling yang paling “proper”. Fiturnya paling lengkap. Desainnya futuristik, canggih, lega, dan aman. Jaraknya mencapai 460 kilometer, fitur keamanan lengkap mulai ABS, EBD, hingga fast charing. Adapun harganyaRp398.000.000.
Lihat Juga: Mobil Listrik Wuling BinguoEV Baru: 510 KM Sekali Cas, Biaya Operasional Cuma Rp13 Ribu per 100 KM
Wuling mengklaim mendominasi penjualan mobil listrik di Indonesia. Ini wajar, sebab Wuling yang baru saja merayakan 7 tahun kehadirannya di pasar lokal sudah memiliki “trust” dari konsumen.
Pabrikan asal China itu sudah membangun pabriknya di Indonesia sejak 2017, memproduksi hampir 150 ribu kendaraan, mengekspor 5.500 mobil, hingga memiliki 150 diler di seluruh Indonesia.
Khusus untuk elektrifikasi, mereka juga punya 3 model yang ditujukan untuk mereka yang baru saja beralih ke mobil listrik, hingga yang ingin memiliki mobil listrik yang “proper”.
3 model mobil listrik andalan mereka, antara lain Wuling Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV disebut sebagai ABC Stories. Nah, berikut adalah perbedaannya:
1. Wuling Air ev
Mobil listrik imut dan kecil, ideal untuk early adopter atau orang yang ingin mencoba mobil listrik pertama kali. Wuling Air ev cocok dipakai untuk fungsi seperti ngantor, antar jemput anak, ke mal, sekolah, hingga kampus.Keunikan Air ev selain ukurannya yang kecil juga mudah sekali dimodifikasi. Target pengguna Air ev adalah masyarakat urban, sebagai mobil kedua atau ketiga, anak muda, pelaku bisnis, hingga pemerintahan.
Mobil ini bisa menempuh jarak 200-300 km. Harga Air ev Lite Rp190.000.000 sementara Air ev long range Rp275.000.000.
2. BinguoEV
Bagi mereka yang merasa Air ev kekecilan, ada BinguoEV. Sama-sama menargetkan pengguna mobil listrik entry level. Terutama mereka yang menginginkan kendaraan lucu dan imut, 5 penumpang, serta bagasi jauh lebih luar dari Air ev. Jangkauannya antara 333 .km hingga 410 km. BinguoEV dilego Rp317.000.000-Rp372.000.000.3. CloudEV
Mobil listrik Wuling yang paling “proper”. Fiturnya paling lengkap. Desainnya futuristik, canggih, lega, dan aman. Jaraknya mencapai 460 kilometer, fitur keamanan lengkap mulai ABS, EBD, hingga fast charing. Adapun harganyaRp398.000.000.
Lihat Juga: Mobil Listrik Wuling BinguoEV Baru: 510 KM Sekali Cas, Biaya Operasional Cuma Rp13 Ribu per 100 KM
(dan)