Mobil Terbang Chery Berhasil Mengudara Sejauh 80 Km
loading...
A
A
A
LONDON - Chery baru-baru ini memamerkan prototipe mobil terbang tak berawak yang dikenal dengan nama "Kendaraan Darat dan Udara".
Seperti dilansir dari SCMP, Chery juga mengungkapkan prototipe ini masih dalam tahap pengembangan dan berhasil menjalani uji terbang sejauh 80 km.
Mobil terbang ini berdesain hybrid dengan tiga komponen utama yakni pesawat, smart cockpit, dan smart chasis.
Uniknya, kendaraan ini tidak dilengkapi dengan setir atau pedal gas. Ini dirancang untuk bekerja dalam dua mode yaitu mode penerbangan otonom dan mode mengemudi otonom di darat.
Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas perkotaan dengan menyediakan solusi perjalanan jarak pendek yang lebih efisien.
Dalam mode penerbangan, kendaraan mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Berdasarkan informasi sebelumnya, mobil terbang tersebut dibangun menggunakan arsitektur cerdas Mars S2ma yang dapat diskalakan, dirancang untuk membawa dua orang.
Ketinggian penerbangannya di bawah 1.000 meter, dengan kecepatan maksimum 120km/jam dan durasi penerbangan sekitar 40 menit.
Mobil terbang ini merupakan kendaraan listrik dan memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat tanpa memerlukan landasan pacu. Umumnya, ia beroperasi secara mandiri dan campur tangan manusia hanya diperlukan dalam situasi darurat.
Selain Chery, beberapa perusahaan otomotif lain seperti Xpeng, GAC, SAIC, dan Geely juga sukses memamerkan mobil terbangnya.
Pada Maret 2024, mobil terbang Xpeng dengan rotor terbang di atas Guangzhou, Tiongkok. Sementara itu, pada 20 Juni 2024, platform manajemen lalu lintas ketinggian rendah di Chengdu meluncurkan uji penerbangan pertama dengan mengonfirmasi kemampuan perjalanan ketinggian rendah yang dioperasikan oleh anak perusahaan Geely.
Mengingat pesatnya perkembangan teknologi ini, komersialisasi mobil terbang mungkin terjadi lebih cepat dari perkiraan banyak orang, seperti halnya kendaraan otonom.
Meski demikian, masalah keamanan masih menjadi perhatian utama masyarakat.
Seperti dilansir dari SCMP, Chery juga mengungkapkan prototipe ini masih dalam tahap pengembangan dan berhasil menjalani uji terbang sejauh 80 km.
Mobil terbang ini berdesain hybrid dengan tiga komponen utama yakni pesawat, smart cockpit, dan smart chasis.
Uniknya, kendaraan ini tidak dilengkapi dengan setir atau pedal gas. Ini dirancang untuk bekerja dalam dua mode yaitu mode penerbangan otonom dan mode mengemudi otonom di darat.
Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas perkotaan dengan menyediakan solusi perjalanan jarak pendek yang lebih efisien.
Dalam mode penerbangan, kendaraan mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Berdasarkan informasi sebelumnya, mobil terbang tersebut dibangun menggunakan arsitektur cerdas Mars S2ma yang dapat diskalakan, dirancang untuk membawa dua orang.
Ketinggian penerbangannya di bawah 1.000 meter, dengan kecepatan maksimum 120km/jam dan durasi penerbangan sekitar 40 menit.
Mobil terbang ini merupakan kendaraan listrik dan memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat tanpa memerlukan landasan pacu. Umumnya, ia beroperasi secara mandiri dan campur tangan manusia hanya diperlukan dalam situasi darurat.
Selain Chery, beberapa perusahaan otomotif lain seperti Xpeng, GAC, SAIC, dan Geely juga sukses memamerkan mobil terbangnya.
Pada Maret 2024, mobil terbang Xpeng dengan rotor terbang di atas Guangzhou, Tiongkok. Sementara itu, pada 20 Juni 2024, platform manajemen lalu lintas ketinggian rendah di Chengdu meluncurkan uji penerbangan pertama dengan mengonfirmasi kemampuan perjalanan ketinggian rendah yang dioperasikan oleh anak perusahaan Geely.
Mengingat pesatnya perkembangan teknologi ini, komersialisasi mobil terbang mungkin terjadi lebih cepat dari perkiraan banyak orang, seperti halnya kendaraan otonom.
Meski demikian, masalah keamanan masih menjadi perhatian utama masyarakat.
(wbs)