Nyawa di Ujung Tanduk: Mengapa Sabuk Pengaman Wajib Hukumnya di Bus?
loading...

Dalam kecelakaan, sabuk pengaman mencegah penumpang terlempar dari kursi, mengurangi risiko benturan dengan benda keras. Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Kecelakaan bus, momok yang menghantui perjalanan darat di Indonesia, seringkali membawa tragedi pilu. Korban jiwa dan luka berat bukan hanya di luar bus, tapi juga di dalam kabin, tempat penumpang seharusnya merasa aman.
Terbentur komponen keras, terlempar dari kursi, atau terhimpit benda-benda, menjadi mimpi buruk yang bisa dicegah dengan satu tindakan sederhana: memakai sabuk pengaman.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mewajibkan perusahaan otobus (PO) untuk menyediakan sabuk pengaman di setiap kursi penumpang. Namun, ironisnya, kesadaran akan pentingnya keselamatan ini masih sangat rendah di kalangan masyarakat.
Naeem Hassim, President Director PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), mengungkapkan keprihatinannya.
"Apa yang saya perhatikan dari penumpang bus (di Indonesia)? Mereka tidak suka mengenakan sabuk pengaman. Bahkan, mereka cuma memasang dipengaitnya saja bukan dipakai dengan benar," kata Naeem Hassim, dengan nada kecewa, di Jakarta, Senin (17/3/2025).
![Nyawa di Ujung Tanduk: Mengapa Sabuk Pengaman Wajib Hukumnya di Bus?]()
Naeem Hassim menegaskan bahwa aturan penggunaan sabuk pengaman bukanlah sekadar formalitas, melainkan hasil kajian mendalam yang dilakukan oleh berbagai pihak. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama, dan sabuk pengaman adalah salah satu alat paling efektif untuk melindunginya.
"Ini bukan soal gaya atau kenyamanan, tapi soal hidup dan mati. Satu detik kelalaian bisa berakibat fatal," ujarnya.
Naeem Hassim menyoroti perbedaan mencolok antara Indonesia dan negara-negara maju seperti Jerman. Di Jerman, penggunaan sabuk pengaman di bus adalah wajib dan ditegakkan dengan ketat. Pengemudi bus tidak akan melanjutkan perjalanan jika ada penumpang yang belum memakai sabuk pengaman.
"Pengemudi bus akan melihat semua penumpang dan mengatakan untuk pakai sabuk pengaman. Kalau ada yang tidak mengenakan, dia tidak akan menjalankan busnya," ungkapnya.
Di Indonesia, meskipun karoseri bus telah memasang sabuk pengaman sebagai standar wajib, penegakan aturan masih lemah. Naeem Hassim berharap pihak berwenang dapat menerapkan aturan yang lebih ketat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sabuk pengaman.
Terbentur komponen keras, terlempar dari kursi, atau terhimpit benda-benda, menjadi mimpi buruk yang bisa dicegah dengan satu tindakan sederhana: memakai sabuk pengaman.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mewajibkan perusahaan otobus (PO) untuk menyediakan sabuk pengaman di setiap kursi penumpang. Namun, ironisnya, kesadaran akan pentingnya keselamatan ini masih sangat rendah di kalangan masyarakat.
Naeem Hassim, President Director PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), mengungkapkan keprihatinannya.
"Apa yang saya perhatikan dari penumpang bus (di Indonesia)? Mereka tidak suka mengenakan sabuk pengaman. Bahkan, mereka cuma memasang dipengaitnya saja bukan dipakai dengan benar," kata Naeem Hassim, dengan nada kecewa, di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Naeem Hassim menegaskan bahwa aturan penggunaan sabuk pengaman bukanlah sekadar formalitas, melainkan hasil kajian mendalam yang dilakukan oleh berbagai pihak. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama, dan sabuk pengaman adalah salah satu alat paling efektif untuk melindunginya.
"Ini bukan soal gaya atau kenyamanan, tapi soal hidup dan mati. Satu detik kelalaian bisa berakibat fatal," ujarnya.
Naeem Hassim menyoroti perbedaan mencolok antara Indonesia dan negara-negara maju seperti Jerman. Di Jerman, penggunaan sabuk pengaman di bus adalah wajib dan ditegakkan dengan ketat. Pengemudi bus tidak akan melanjutkan perjalanan jika ada penumpang yang belum memakai sabuk pengaman.
"Pengemudi bus akan melihat semua penumpang dan mengatakan untuk pakai sabuk pengaman. Kalau ada yang tidak mengenakan, dia tidak akan menjalankan busnya," ungkapnya.
Di Indonesia, meskipun karoseri bus telah memasang sabuk pengaman sebagai standar wajib, penegakan aturan masih lemah. Naeem Hassim berharap pihak berwenang dapat menerapkan aturan yang lebih ketat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sabuk pengaman.
Lihat Juga :