Sharp Tak Mau Menutup Mata atas Kesulitan yang Dialami Pelaku UMKM

Rabu, 30 September 2020 - 15:04 WIB
loading...
Sharp Tak Mau Menutup Mata atas Kesulitan yang Dialami Pelaku UMKM
National Sales Sr. General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo saat penyerahan bantuan secara simbolik senilai Rp300 juta kepada Filantra. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut transaksi penjualan 90% pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada masa pandemik mengalami penurunan cukup signifikan. Pergerakan ekonomi yang melambat memberikan dampak pada sektor UMKM. (Baca juga: Menkes Terawan Janji Percepat Klaim Biaya Perawatan Pasien COVID-19 )

UMKM sudah melakukan beragam langkah untuk bertahan, seperti mencari pasar baru dan memberikan penawaran menarik seperti potongan harga, pemberian bonus dan lainnya, tapi langkah ini belum cukup. Karena masih terkendala oleh berbagai hal, termasuk fasilitas dan kemampuan SDM-nya.

Merujuk masalah tersebut, PT Sharp Electronics Indonesia melalui program corporate social responsibility (CSR) ‘Sharp Berdikari’, memberikan uluran tangan dan membantu para pelaku UMKM untuk tetap bertahan di masa pandemik.

Program Sharp Berdikari merupakan program pemberdayaan masyarakat guna mengembangkan potensi ekonomi masyarakat. Caranya, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan alam yang ada di lingkungan sekitar agar dapat produktif menuju masyarakat kreatif dan mandiri.

“Kami akan berupaya membantu masyarakat Indonesia, dengan memberikan apa yang dibutuhkan. Kami akan melakukan pendampingan pelatihan soft skill & hard skill, membantu pemasokkan bahan baku dan modal untuk para pelaku usaha, ini adalah kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp Indonesia untuk membantu menggerakan roda perekonomian khususnya di Jakarta," kata National Sales Sr. General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo saat penyerahan bantuan secara simbolik senilai Rp300 juta kepada Filantra yang diwakili oleh Apipudin selaku Marketing Director.

Menggandeng Filantra sebagai partner NGO, tahap awal program Sharp Berdikari akan di fokuskan di Kota Jakarta, tepatnya di wilayah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Selama 1 tahun pertama, kami akan fokus untuk membangun ekosistem wirausaha yang berkelanjutan bagi masyarakat baik secara ekonomi maupun organisasi. Kami membuka kesempatan bagi warga masyarakat yang juga ingin belajar untuk memulai wirausaha," ajak Andry.

Diharapkan melalui program ini, Sharp dapat berperan terhadap program pemerintah dalam melaksanakan ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’ (Sustainable Development Goals). Ini adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia dengan fokus mengakhiri berbagai masalah di dunia. Antara lain, masalah kemiskinan, mengurangi kesenjangan, meningkatkan pendidikan, dan kegiatan pelestarian lingkungan.

Dalam kesempatan yang sama, Apipudin selaku perwakilan dari Filantra mengapresiasi inisiasi Sharp Indonesia menggelar program Sharp Berdikari. "Kami sangat mengapresiasi dengan konsistensi Sharp Indonesia dalam melakukan kegiatan sosial bagi kesejahteraan masyarakat, program pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan kegiatan yang tepat dilakukan dalam menghadapi kondisi pandemik seperti saat ini," kata Apipudin.

Dikatakannya, para penerima manfaat akan mendapatkan manfaat yang sangat luar biasa tidak hanya untuk saat ini. Juga untuk kelangsungan hidup mereka di masa depan. (Baca juga: Catat, Panggilan Tak Terbatas Gratis Google Meet Diperpanjang hingga 2021 )

Melalui Program Sharp Berdikari, Sharp Indonesia berusaha membantu dalam penguatan industri kecil, mendorong munculnya wirausaha baru, membuka lapangan pekerjaan, peningkatan sumber daya manusia guna menghasilkan masyarakat yang mandiri.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2362 seconds (0.1#10.140)