Philips Dukung Upaya PMI dalam Penanggulangan COVID-19

Selasa, 24 November 2020 - 12:42 WIB
loading...
Philips Dukung Upaya PMI dalam Penanggulangan COVID-19
Pim Preesman selaku Presiden Direktur Philips Indonesia dan Alexandra Vial selaku Philips BMM US(GI) Modality and Clinical Sales Manager mendemonstrasikan penggunaan USG portable berbasis aplikasi kepada bapak Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI.
A A A
JAKARTA - Memahami pentingnya upaya meredam penyebaran virus Korona dan kecepatan serta akurasi deteksi dini gejala penyakit yang disebabkan COVID-19, Philips Foundation dan Philips Indonesia akan menyerahkan 2.000 unit alat rapid test dan 150 PCR test kit, serta enam (6) perangkat USG berbasis aplikasi kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

Sebagai mitra yang dipilih oleh Philips Foundation, PMI akan mendistribusikan 1,700 unit alat rapid test untuk umum, menggunakan 300 unit alat rapid test dan 150 PCR test kit bagi relawan PMI di zona merah di Jakarta. Sedangkan ke-enam unit perangkat USG akan dibagikan untuk membantu tenaga medis di Rumah Sakit-Rumah Sakit di zona merah dalam mendiagnosis pasien terduga COVID-19.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kecepatan mendeteksi penularan sangat penting untuk menekan penyebaran. Kecepatan itu juga akan berdampak baik pada penanganan dini kasus aktif COVID-19.

“Prinsip 3T (testing, tracing, dan treatment) jangan sampai kendur. Maka dari itu bantuan ini sangat menunjang aksi atau operasi penanganan COVID-19 di lapangan. Semoga bantuan ini juga dapat menjaga nyala atau semangat para dokter, tenaga medis dan relawan dalam menjalankan tugas kemanusiaan,” tutur JK.

Bersama dengan Palang Merah Indonesia dan melalui Philips Indonesia, Philips Foundation berharap dapat membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di zona merah. Philips Foundation adalah organisasi yang didirikan oleh perusahaan Philips dengan tujuan menyediakan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Philips Dukung Upaya PMI dalam Penanggulangan COVID-19

“Terlebih di situasi saat ini, Philips Foundation terus berjuang memberikan akses terhadap perawatan kritis bagi mereka yang paling membutuhkan, dengan memanfaatkan keahlian serta produk dan solusi inovatif Philips,” ujar Margot Cooijmans, Direktur Philips Foundation. “Deteksi dini COVID-19 menggunakan teknologi ultrasonografi memungkinkan untuk merawat pasien lebih cepat, yang merupakan kunci keselamatan.”

Rencananya, PMI akan membuka posko untuk mengadakan rapid test di area yang menjadi pusat berkumpulnya orang seperti stasiun kereta dan MRT, pasar tradisional, serta beberapa area komersil lainnya di Jakarta. Sementara itu, enam unit USG akan didistribusikan ke RS rujukan COVID-19 yaitu RS PMI Bogor (3 unit), RS PMI Lhokseumawe Aceh Utara (1 unit), RS Islam Siti Hajjar Sidoarjo (1 unit) dan RS Islam Faisal Makassar (1 unit).

Sebagai pemimpin di dalam teknologi kesehatan dunia, Philips Indonesia merasa perlu untuk berkontribusi langsung dalam penanganan pencegahan penularan dan deteksi dini pasien terduga COVID-19 di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk mendukung dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Melalui bantuan ini, kami berharap dapat mendukung upaya-upaya yang dilakukan PMI dalam mendeteksi dini penyebaran COVID-19 di masyarakat, serta membantu memudahkan pekerjaan rekan medis di garda depan,” kata Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia. ”Diharapkan para pasien terduga COVID-19 dapat ditangani dengan lebih cepat, mudah, dan aman melalui penggunaan USG portabel yang dapat digunakan di ruang UGD sekalipun oleh para tenaga medis. Philips percaya, dengan kerja sama semua pihak kita dapat menghadapi situasi sulit saat ini.”

Ultrasonografi telah terbukti bermanfaat karena kemampuannya dalam pencitraan jaringan perifer di paru-paru akibat pneumonia, yang terkait erat dengan komplikasi paru-paru yang disebabkan oleh COVID-19. Selain itu, dengan melakukan pencitraan pasien pada point-of-care (POC) seperti Unit Gawat Darurat (UGD) atau Intensive Care unit (ICU), dokter dapat mendiagnosis dan memonitor tanpa perlu memindahkan pasien serta mengurangi risiko transmisi virus dari pasien ke pasien atau tenaga kesehatan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3406 seconds (0.1#10.140)