Startup Asal Swedia Siap Produksi Kendaraan Kargo Listrik Otonom Tahun 2021

JAKARTA - Produsen mobil dan perusahaan rintisan lain yang merambah segmen pengiriman kargo otonom sudah banyak bermunculan. Namun, startup teknologi di Swedia, Einride, mengaku punya pembeda yang bisa membuat konsumen melirik produknya. (Baca juga: Beralih ke Mobil Listrik dan Otonom, Daimler Pastikan PHK Karyawan )

Menurut CEO yang juga pendiri Einride, Robert Falck, tidak seperti perusahaan lain, Pod Einride "disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan penggunaan". "Apa yang membedakan kami adalah pendekatan skala penuh kami untuk pengembangan pengangkutan otonom berkelanjutan yang didasarkan pada kebutuhan pelanggan kami. Memungkinkan kami menyesuaikan solusi ini untuk penggunaan di dunia nyata," tulis Falck kepada Business Insider dalam wawancara email.

"Kami percaya bisnis terkuat adalah mengeluarkan pengemudi dari kendaraan untuk mengoperasikannya dari jarak jauh, dan beroperasi hanya dengan mesin listrik untuk meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi biaya," tandasnya.

Dan tidak seperti pabrikan lain, Pod perusahaan yang berbasis di Swedia adalah kendaraan transportasi otonom listrik pertama di dunia yang dikendarai di jalan umum, menurut pembuatnya.

Menurut Einride, jajaran Pod dan "Freight Mobility Platform" perusahaan menawarkan beberapa keuntungan. Seperti pengurangan emisi dan biaya operasional, serta peningkatan keselamatan.

"Penggunaan Pod dan platform Einride -yang akan tersedia di AS- juga memberikan peningkatan produktivitas 200% dibandingkan kendaraan diesel yang digunakan perusahaan saat ini," menurut Einride.

Pemesanan sekarang terbuka untuk kendaraan transportasi listrik otonom (AET), yang dapat diproduksi secara massal dan dikomersialkan. Menurut Einride, desain eksterior dan ujungnya yang membulat membuat kendaraan ini aerodinamis tanpa mengurangi kapasitas penyimpanan interiornya.

“Kami merancang Pod dari awal untuk menyajikan kasus bisnis terbaik untuk angkutan jalan yang memanfaatkan teknologi otonom dan listrik,” kata Falck.

“Jika kita ingin membuat transportasi berkelanjutan dan hemat biaya, solusi AET seperti Pod adalah satu-satunya jalan ke depan,” lanjutnya.

Pod resmi nantinya tidak memiliki ruang untuk pengemudi. Menurut Falck, tidak adanya area pengemudi mengurangi biaya dan berdampak pada drivetrain elektrik, sehingga harga Pod tersebut sebanding dengan truk diesel.

"Dengan proyek identitas merek kami baru-baru ini, fokus utamanya adalah pada hubungan simbiosis antara perangkat lunak dan perangkat keras dalam mobilitas pengiriman," sebut CMO Einride yang juga pendiri perusahaan, Linnéa Kornehed.

"Ini adalah simbol pencapaian kami dalam memelopori kategori AET, tetapi juga menekankan komitmen kami untuk mengembangkan solusi perangkat lunak yang membuat transisi ke pengiriman berkelanjutan menjadi mulus," tambahnya.

Einride menawarkan empat tipe Pod berbeda yang semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
Misalnya, AET 1, level "berpagar", baik untuk digunakan di "fasilitas tertutup" dengan rute dan waktu operasional yang ditetapkan.

AET 1 dapat melaju hingga hampir 19 mil per jam, memiliki jangkauan antara sekitar 81 hingga 112 mil, dan memiliki muatan 16 ton.

Kemudian AET 2, yang ditujukan bagi penggunaan "di sekitar", baik untuk ruang tertutup yang disebutkan di atas, serta berjalan di jalan umum antara dua lokasi yang berdekatan. AET 2 memiliki spesifikasi muatan, jangkauan, dan mil per jam yang sama dengan AET 1.

Pre-order untuk AET 1 dan AET 2 sudah tersedia sekarang. Einride akan mulai mengirimkan kendaraan ke pelanggan tahun depan.

Dua jenis Pod lainnya, AET 3 dan AET 4, juga tersedia untuk reservasi. Hanya Enride tidak akan mulai mengirimkan keduanya hingga tahun 2022 hingga 2023.