Material Busi NGK Ciptakan Ledakan Sempurna di Ruang Bakar Mesin

Sabtu, 27 Februari 2021 - 15:02 WIB
loading...
Material Busi NGK  Ciptakan Ledakan Sempurna di Ruang Bakar Mesin
Busi NGK di Block Silender Yamaha RX King. FOTO/ WBS/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Material busi b ermacam-macam. Kasta tertinggi adalah iridium. Kini busi berbahan iridium marak diburu dan digunakan untuk kebutuhan harian.

Sebuah busi berfungsi memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara. Bahkan sebuah busi dapat beroperasi dalam kondisi yang ekstrem. Karena itu dibutuhkan material khusus agar elektroda busi dapat bertahan dan berfungsi sempurna saat berada di kondisi ekstrem ruang bakar dalam waktu yang lama.



Terkait dengan itu, NGK Busi Indonesia memperkenalkan busi G-Power. NGK G-Power merupakan satu-satunya busi yang menggunakan material logam mulia platinum pada bagian pusat elektroda (central electrode).

Dibandingkan dengan busi nickel alloy, material platinum menawarkan masa pakai lebih lama (longer lifetime), rendah emisi (lower emission), dan bisa menghemat BBM (greater fuel economy)

"Penggunaan material platinum pada centre electrode memiliki beberapa keuntungan, seperti lebih keras daripada nickel, lebih tinggi titik leburnya daripada nickel, dan harga lebih murah dibandingkan iridium," buka Diko Oktaviano, Technical Support NGK Busi Indonesia dalam acara coaching clinic online, Rabu lalu.

Busi logam mulia platinum lebih murah dari jenis iridium busi logam mulia platinum lebih murah dari jenis iridium

Meski lebih murah dibandingkan jenis iridium, busi bermaterial logam mulia platinum punya beberapa fitur yang sanggup meningkatkan kinerja kendaraan. Misalnya Trapezoidal ground electrode-nya mampu memperkecil efek quenching atau rambatan pembentukan api akibat tertahan sama bentuk elektroda dan jenis material bahannya, serta meningkatkan area pembentukan energi atau ledakan.

"Dengan single 0.6mm fine-wire platinum tip center electrode, busi G-Power dapat memercikan listrik secara konsisten, fokus serta stabil," terangnya.

Menurut Diko, dengan diameter elektroda pusat yang tipis maka kebutuhan arus listrik yang diperlukan untuk memercikkan listrik di antara celah elektroda pusat dan ground busi akan lebih rendah, sehingga daya pengapian busi akan meningkat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9008 seconds (0.1#10.140)