Begini Asal Muasal Airbag Mobil, si Penyelamat Banyak Nyawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ide dasar airbag diusungkan ilmuwan Walter Linderer . Pada 1950-an, Walter telah merancang apa yang dia gambarkan sebagai "wadah tiup dalam keadaan terlipat, yang secara otomatis mengembang jika ada bahaya".
Pada 6 Oktober 1951, penemu kelahiran Munich mengajukan paten "perangkat untuk melindungi orang di dalam kendaraan dari cedera jika terjadi tabrakan" ke Kantor Paten Jerman.
Meski dalam aplikasinya Linderer secara tepat menjelaskan prinsip airbag, persyaratan teknis untuk sensor dan juga untuk pembangkit gas cepat tidak ada pada masa itu.
Udara tekan konvensional tidak cocok untuk menghasilkan tekanan yang diinginkan karena membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk mengembangkan airbag.
Bahan elastis dan sangat tahan robek yang diperlukan untuk membuat airbag juga tidak tersedia.
Hal ini tetap terjadi selama beberapa tahun. Mercedes-Benz kembali ke ide airbag pada 1966 dan memulai uji coba awal untuk menghasilkan gas yang efektif pada 1967.
Paten untuk "perangkat perlindungan benturan untuk penumpang kendaraan" (Paten No: DE 21 52 902 C2) diajukan oleh Daimler-Benz AG pada Oktober 1971.
Setelah sekitar 250 uji tabrak, lebih dari 2.500 mobil uji luncur, dan ribuan uji coba pada masing-masing komponen, insinyur keselamatan Mercedes-Benz berhasil membawa teknologi tersebut ke proses produksi selama lima belas tahun ke depan.
Apa Itu SRS airbag?
“SRS airbag” adalah singkatan yang awalnya terlihat pada roda kemudi model Mercedes-Benz yang dilengkapi dengan teknologi ini.
SRS adalah singkatan dari "supplemental restraint system" karena melengkapi sistem sabuk pengaman, yang merupakan sistem pengaman utama.
Peredam benturan di roda kemudi ini berukuran besar karena harus mengakomodasi penutup kain yang besar: saat digelembungkan, kantung udara pengemudi pertama memiliki volume antara 60 hingga 70 liter.
Hal yang sama berlaku untuk pengembangan airbag penumpang depan. Saat dipresentasikan di International Motor Show di Frankfurt/Main tahun 1987, airbag tersebut menempati seluruh ruang glove box.
Sangat sulit untuk menghitung pengaruh positif masing-masing sistem dan tindakan keselamatan terhadap statistik kecelakaan.
Namun, angka yang dikeluarkan oleh Kantor Statistik Federal Jerman cukup membuktikan pengaruh positifnya: pada 1980, 15.050 orang tewas di jalan raya Jerman (di Jerman Timur dan Barat), 6.915 di antaranya adalah penumpang dari mobil penumpang.
Pada tahun 2000, angka yang sama turun menjadi 7.503 dan 4.396 kematian.
Dan hampir dua puluh tahun kemudian: Jerman mencatat 3.046 korban lalu lintas jalan raya pada 2019, dimana 1.346 di antaranya meninggal di dalam mobil penumpang.
Mengingat fakta bahwa jumlah kendaraan di jalan raya terus meningkat, angka ini sangat mengesankan jika dibandingkan dengan jumlah kematian lalu lintas per 10.000 kendaraan.
Angka ini mencapai nilai 4,5 pada tahun 1980 dibandingkan dengan 1,4 pada tahun 2000 dan turun menjadi 0,5 pada 2019.
Di Roda Kemudi atau Glove Box
Seiring komponen airbag menjadi semakin kecil selama bertahun-tahun tanpa mengorbankan sisi keselamatan, airbag dapat dimasukkan di tempat lain di dalam kendaraan, selain di roda kemudi atau glove box.
Hal inilah yang diupayakan oleh pabrikan airbag, karena meskipun airbag pertama dapat meminimalisir dampak tabrakan langsung, masih banyak skenario kecelakaan potensial lainnya.
Pada 1995, sidebag diluncurkan pada E-Class seri model 210, dimana window airbag ditambahkan ke sistem perlindungan ekstensif pada tahun 1998 dengan sidebag kepala/dada mengikuti pada tahun 2001, airbag lutut pada 2009 dan sidebag dada/panggul, kantong bantalan dan airbag pada sabuk pengaman yang sangat kompak pada tahun 2013.
Diluncurkan di S-Class pada seri model 221, generator gas "kantong udara adaptif" digunakan dalam dua tahap tergantung pada tingkat keparahan kecelakaan.
S-Class dengan seri model 223, yang ditampilkan pada 2020, mencakup airbag baru lainnya seperti airbag belakang, yang diperkenalkan pertama kalinya secara global.
Empat puluh tahun setelah peluncuran airbag pengemudi pertama, airbag belakang baru ini menggunakan konsep inflasi baru yang radikal dengan struktur tubular yang dirancang untuk memasang airbag depan untuk kedua jok belakang luar untuk pertama kalinya.
Sehingga jika terjadi tabrakan langsung yang parah, hal ini dapat sangat mengurangi beban di kepala dan leher penumpang yang tertahan oleh sabuk pengaman di kursi ini.
Pada 6 Oktober 1951, penemu kelahiran Munich mengajukan paten "perangkat untuk melindungi orang di dalam kendaraan dari cedera jika terjadi tabrakan" ke Kantor Paten Jerman.
Meski dalam aplikasinya Linderer secara tepat menjelaskan prinsip airbag, persyaratan teknis untuk sensor dan juga untuk pembangkit gas cepat tidak ada pada masa itu.
Udara tekan konvensional tidak cocok untuk menghasilkan tekanan yang diinginkan karena membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk mengembangkan airbag.
Bahan elastis dan sangat tahan robek yang diperlukan untuk membuat airbag juga tidak tersedia.
Hal ini tetap terjadi selama beberapa tahun. Mercedes-Benz kembali ke ide airbag pada 1966 dan memulai uji coba awal untuk menghasilkan gas yang efektif pada 1967.
Paten untuk "perangkat perlindungan benturan untuk penumpang kendaraan" (Paten No: DE 21 52 902 C2) diajukan oleh Daimler-Benz AG pada Oktober 1971.
Setelah sekitar 250 uji tabrak, lebih dari 2.500 mobil uji luncur, dan ribuan uji coba pada masing-masing komponen, insinyur keselamatan Mercedes-Benz berhasil membawa teknologi tersebut ke proses produksi selama lima belas tahun ke depan.
Apa Itu SRS airbag?
“SRS airbag” adalah singkatan yang awalnya terlihat pada roda kemudi model Mercedes-Benz yang dilengkapi dengan teknologi ini.
SRS adalah singkatan dari "supplemental restraint system" karena melengkapi sistem sabuk pengaman, yang merupakan sistem pengaman utama.
Peredam benturan di roda kemudi ini berukuran besar karena harus mengakomodasi penutup kain yang besar: saat digelembungkan, kantung udara pengemudi pertama memiliki volume antara 60 hingga 70 liter.
Hal yang sama berlaku untuk pengembangan airbag penumpang depan. Saat dipresentasikan di International Motor Show di Frankfurt/Main tahun 1987, airbag tersebut menempati seluruh ruang glove box.
Sangat sulit untuk menghitung pengaruh positif masing-masing sistem dan tindakan keselamatan terhadap statistik kecelakaan.
Namun, angka yang dikeluarkan oleh Kantor Statistik Federal Jerman cukup membuktikan pengaruh positifnya: pada 1980, 15.050 orang tewas di jalan raya Jerman (di Jerman Timur dan Barat), 6.915 di antaranya adalah penumpang dari mobil penumpang.
Pada tahun 2000, angka yang sama turun menjadi 7.503 dan 4.396 kematian.
Dan hampir dua puluh tahun kemudian: Jerman mencatat 3.046 korban lalu lintas jalan raya pada 2019, dimana 1.346 di antaranya meninggal di dalam mobil penumpang.
Mengingat fakta bahwa jumlah kendaraan di jalan raya terus meningkat, angka ini sangat mengesankan jika dibandingkan dengan jumlah kematian lalu lintas per 10.000 kendaraan.
Angka ini mencapai nilai 4,5 pada tahun 1980 dibandingkan dengan 1,4 pada tahun 2000 dan turun menjadi 0,5 pada 2019.
Di Roda Kemudi atau Glove Box
Seiring komponen airbag menjadi semakin kecil selama bertahun-tahun tanpa mengorbankan sisi keselamatan, airbag dapat dimasukkan di tempat lain di dalam kendaraan, selain di roda kemudi atau glove box.
Hal inilah yang diupayakan oleh pabrikan airbag, karena meskipun airbag pertama dapat meminimalisir dampak tabrakan langsung, masih banyak skenario kecelakaan potensial lainnya.
Pada 1995, sidebag diluncurkan pada E-Class seri model 210, dimana window airbag ditambahkan ke sistem perlindungan ekstensif pada tahun 1998 dengan sidebag kepala/dada mengikuti pada tahun 2001, airbag lutut pada 2009 dan sidebag dada/panggul, kantong bantalan dan airbag pada sabuk pengaman yang sangat kompak pada tahun 2013.
Diluncurkan di S-Class pada seri model 221, generator gas "kantong udara adaptif" digunakan dalam dua tahap tergantung pada tingkat keparahan kecelakaan.
S-Class dengan seri model 223, yang ditampilkan pada 2020, mencakup airbag baru lainnya seperti airbag belakang, yang diperkenalkan pertama kalinya secara global.
Empat puluh tahun setelah peluncuran airbag pengemudi pertama, airbag belakang baru ini menggunakan konsep inflasi baru yang radikal dengan struktur tubular yang dirancang untuk memasang airbag depan untuk kedua jok belakang luar untuk pertama kalinya.
Sehingga jika terjadi tabrakan langsung yang parah, hal ini dapat sangat mengurangi beban di kepala dan leher penumpang yang tertahan oleh sabuk pengaman di kursi ini.
(dan)