Penjualan Loyo di Awal 2020, MMKSI: Pasar Mitsubishi Masih Bertahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri automotif menjadi salah satu yang terdampak cukup signifikan akibat pandemik COVID-19 . Hampir semua merek di industri ini mengalami kelesuan penjualan. (Baca juga: Industri Otomotif RI Babak Belur Dihantam COVID-19, IIMS Kembali 2021 )
Imbas yang sama juga dialami oleh Mitsubishi. Bahkan, pasarnya di Indonesia sudah mengalami penurunan sejak sebelum Corona mewabah di Tanah Air.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi di Indonesia, mengakui permintaan produknya sudah menurun sejak Januari 2020.
“Demand (permintaan) secara drastis menurun sebelum COVID-19. Dimulai sejak Januari, lalu Februari sudah terjadi penurunan. COVID ada dampak di Maret, makin parah di April dan Mei 2020,” papar Director of Sales & Marketing Division MMKSI, Irwan Kuncoro, saat acara MMKSI Ngabuburit Virtual Interview, menjelang berbuka puasa, Selasa (19/4/2020).
Irwan tidak memiliki angka pasti penurunan tersebut. Namun dia mencontohkan, jika permintaan pasar selama satu tahun sebanyak satu juta unit, artinya permintaan per bulan sekitar 80.000 unit.
Pada Januari, sambung dia, permintaan untuk produk Mitsubishi sudah di bawah 80.000 unit, yakni hanya sekitar 75.000 unit. Kemudian pada Februari turun menjadi 70.000 unit.
Pada Maret kembali turun menjadi 55.000 unit dan sepanjang April hanya 33.000 unit. “Bulan Mei mungkin turun lagi setengahnya. Dari kondisi pasar seperti itu, jelas berdampak pada kondisi penjualan Mitsubishi,” imbuhnya.
Kendati demikian, segmen pasar Mitsubishi di Indonesia masih bertahan di angka 11-12%. “Jadi tingkat penjualan Mitsubishi masih bisa bertahan 11-12%, karena mengikuti kondisi penurunan pasar,” timpal Mukhamad Arwani, DGH of Sales & Marketing Planning & Operation Group MMKSI.
Imbas yang sama juga dialami oleh Mitsubishi. Bahkan, pasarnya di Indonesia sudah mengalami penurunan sejak sebelum Corona mewabah di Tanah Air.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi di Indonesia, mengakui permintaan produknya sudah menurun sejak Januari 2020.
“Demand (permintaan) secara drastis menurun sebelum COVID-19. Dimulai sejak Januari, lalu Februari sudah terjadi penurunan. COVID ada dampak di Maret, makin parah di April dan Mei 2020,” papar Director of Sales & Marketing Division MMKSI, Irwan Kuncoro, saat acara MMKSI Ngabuburit Virtual Interview, menjelang berbuka puasa, Selasa (19/4/2020).
Irwan tidak memiliki angka pasti penurunan tersebut. Namun dia mencontohkan, jika permintaan pasar selama satu tahun sebanyak satu juta unit, artinya permintaan per bulan sekitar 80.000 unit.
Pada Januari, sambung dia, permintaan untuk produk Mitsubishi sudah di bawah 80.000 unit, yakni hanya sekitar 75.000 unit. Kemudian pada Februari turun menjadi 70.000 unit.
Pada Maret kembali turun menjadi 55.000 unit dan sepanjang April hanya 33.000 unit. “Bulan Mei mungkin turun lagi setengahnya. Dari kondisi pasar seperti itu, jelas berdampak pada kondisi penjualan Mitsubishi,” imbuhnya.
Kendati demikian, segmen pasar Mitsubishi di Indonesia masih bertahan di angka 11-12%. “Jadi tingkat penjualan Mitsubishi masih bisa bertahan 11-12%, karena mengikuti kondisi penurunan pasar,” timpal Mukhamad Arwani, DGH of Sales & Marketing Planning & Operation Group MMKSI.
(iqb)