Hasil Penelitian, Mobil Listrik Mulai Digemari tapi Harganya Masih Mahal

Sabtu, 22 Mei 2021 - 13:02 WIB
loading...
Hasil Penelitian, Mobil...
Satu dari empat konsumen berencana untuk membeli mobil listrik dalam lima tahun ke depan. Sayangnya, harga tinggi menjadi perhatian utama para calon konsumen tersebut. Foto/Autocar
A A A
JAKARTA - Satu dari empat konsumen berencana untuk membeli mobil listrik dalam lima tahun ke depan. Sayangnya, harga tinggi menjadi perhatian utama para calon konsumen tersebut, menurut sebuah studi oleh regulator industri energi Ofgem.

Penelitian yang dilakukan oleh badan yang ditunjuk pemerintah menunjukkan bahwa 24% konsumen, atau 6,5 juta rumah tangga, berharap untuk beralih ke sarana perjalanan yang lebih berkelanjutan, melalui pembelian mobil listrik atau hibrida.



Sekitar 38% peserta mengatakan mereka tidak mungkin mendapatkan kendaraan listrik dalam lima tahun ke depan, dengan harga tinggi (59%), masa pakai baterai yang pendek atau kecemasan jarak (38%) dan kekhawatiran tidak dapat mengisi daya kendaraan mereka dekat rumah mereka (59%).

Penelitian juga menunjukkan bahwa 60% akan mempertimbangkan pengisian cerdas kendaraan mereka untuk menghindari saat-saat ketika listrik menjadi mahal.

Pemilik kendaraan listrik juga terbukti lebih terbuka untuk merangkul perubahan dalam cara mereka menggunakan energi mereka. Mereka lebih mungkin mengatakan bahwa mereka menggunakan lebih efisien penggunaan daripada bukan pemilik.



"Karena semakin banyak konsumen yang beralih ke kendaraan listrik dalam lima tahun ke depan, Ofgem akan mengumumkan investasi jutaan pound untuk menciptakan sistem energi yang lebih fleksibel guna mendukung elektrifikasi kendaraan, pembangkit terbarukan, dan bentuk panas rendah karbon," kata Jonathan Brearley, kepala eksekutif Ofgem seperti dikutip Autocar, Sabtu (22/5/2021).

Studi tersebut juga menyoroti hubungan yang lebih luas antara bahan bakar fosil dan pembangkit listrik. Hampir tiga perempat konsumen (74%) mengidentifikasi bahan bakar fosil dan emisi gas buang, berperan besar dalam perubahan iklim.



Lebih sedikit konsumen (60%) mengidentifikasi pemanas rumah tangga berperan besar dalam berkontribusi terhadap perubahan iklim, meskipun satu dari tujuh (14%) mengatakan mereka berencana memasang pemanas rendah karbon di rumah mereka.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2208 seconds (0.1#10.140)