Mengenal Perbedaan dan Cara Merawat Transmisi Manual dan Otomatis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seperti diketahui, mobil konvensional yang ada di pasaran saat ini menggunakan transmisi manual dan otomatis atau matik.
Masing-masing jenis transmisi memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk cara merawatnya supaya dapat bekerja optimal dalam membantu mobilitas pelanggan.
Berikut perbedaan dan cara merawat transmisi manual dan otomatis, dilansir dari laman Auto2000, Jumat (2/7).
Perbedaan Transmisi Manual dan Otomatis
Transmisi manual lebih dahulu digunakan karena mekanisme kerjanya tidak rumit. Seiring waktu, transmisi matik mulai dimanfaatkan karena meniadakan pedal kopling.
Dengan begitu, membuat pengguna mobil merasa lebih nyaman karena tidak perlu menggunakan pedal kopling ketika berkendara, terlebih disaat kondisi macet.
Namun demikian, transmisi manual lebih andal di rute tol atau antar kota yang bebas macet, karena sanggup menyalurkan tenaga lebih cepat.
Meski begitu, perlu diketahui perawatan kedua jenis transmisi ini sehingga lebih aman dalam berkendara.
Perawatan Transmisi Manual
Bagian pertama yang wajib dirawat adalah kopling mekanis. Hindari kebiasaan buruk seperti tidak menekan pedal kopling secara benar saat perpindahan gigi atau kasar saat melepas dan menekan.
Hindari pula kebiasaan menahan setengah kopling saat di tanjakan karena akan mempercepat keausan pada kampas kopling.
Jangan meletakkan kaki di pedal kopling saat mobil berjalan karena akan mempercepat keausan kopling.
Yang tidak kalah penting adalah menjaga kualitas oli transmisi manual yang bekerja melumasi gigi transmisi, synchromesh, dan komponen lain di dalam rumah transmisi.
Oli transmisi manual yang terjaga kualitasnya akan melindungi gigi transmisi, memudahkan perpindahan gigi, dan menambah panjang usia pakai transmisi.
Perawatan Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis memanfaatkan tekanan oli dan Torque Converter untuk menggerakkan perpindahan gigi. Torque Converter menggantikan kopling mekanis dan seluruh komponen yang berada di dalam transmisi terendam oli.
Artinya, pelumas memegang peran penting dalam menjaga performa transmisi matik.
Automatic Transmission Fluid (ATF) memiliki tugas sebagai pelumas seluruh komponen bergerak, baik di dalam Torque Converter maupun rumah transmisi.
Selain itu, ATF juga harus menyalurkan tenaga hidrolis bertekanan tinggi untuk mengoperasikan kopling dalam rangka menyalurkan daya mesin dan melakukan perpindahan gigi.
Ada beberapa tipe ATF di mobil sesuai dengan teknologi yang diaplikasikan. Mulai dari Dexron II sampai IV, T-IV, WS, dan CVT, yang memiliki spesifikasi yang berbeda terkait kekentalan fluida dan performa lain.
Misalnya kemampuan menyerap panas dan melindungi komponen dari gaya gesek. Penggunaan ATF yang salah akan mempengaruhi performa transmisi matik.
Masing-masing jenis transmisi memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk cara merawatnya supaya dapat bekerja optimal dalam membantu mobilitas pelanggan.
Berikut perbedaan dan cara merawat transmisi manual dan otomatis, dilansir dari laman Auto2000, Jumat (2/7).
Perbedaan Transmisi Manual dan Otomatis
Transmisi manual lebih dahulu digunakan karena mekanisme kerjanya tidak rumit. Seiring waktu, transmisi matik mulai dimanfaatkan karena meniadakan pedal kopling.
Dengan begitu, membuat pengguna mobil merasa lebih nyaman karena tidak perlu menggunakan pedal kopling ketika berkendara, terlebih disaat kondisi macet.
Namun demikian, transmisi manual lebih andal di rute tol atau antar kota yang bebas macet, karena sanggup menyalurkan tenaga lebih cepat.
Meski begitu, perlu diketahui perawatan kedua jenis transmisi ini sehingga lebih aman dalam berkendara.
Perawatan Transmisi Manual
Bagian pertama yang wajib dirawat adalah kopling mekanis. Hindari kebiasaan buruk seperti tidak menekan pedal kopling secara benar saat perpindahan gigi atau kasar saat melepas dan menekan.
Hindari pula kebiasaan menahan setengah kopling saat di tanjakan karena akan mempercepat keausan pada kampas kopling.
Jangan meletakkan kaki di pedal kopling saat mobil berjalan karena akan mempercepat keausan kopling.
Yang tidak kalah penting adalah menjaga kualitas oli transmisi manual yang bekerja melumasi gigi transmisi, synchromesh, dan komponen lain di dalam rumah transmisi.
Oli transmisi manual yang terjaga kualitasnya akan melindungi gigi transmisi, memudahkan perpindahan gigi, dan menambah panjang usia pakai transmisi.
Perawatan Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis memanfaatkan tekanan oli dan Torque Converter untuk menggerakkan perpindahan gigi. Torque Converter menggantikan kopling mekanis dan seluruh komponen yang berada di dalam transmisi terendam oli.
Artinya, pelumas memegang peran penting dalam menjaga performa transmisi matik.
Automatic Transmission Fluid (ATF) memiliki tugas sebagai pelumas seluruh komponen bergerak, baik di dalam Torque Converter maupun rumah transmisi.
Selain itu, ATF juga harus menyalurkan tenaga hidrolis bertekanan tinggi untuk mengoperasikan kopling dalam rangka menyalurkan daya mesin dan melakukan perpindahan gigi.
Ada beberapa tipe ATF di mobil sesuai dengan teknologi yang diaplikasikan. Mulai dari Dexron II sampai IV, T-IV, WS, dan CVT, yang memiliki spesifikasi yang berbeda terkait kekentalan fluida dan performa lain.
Misalnya kemampuan menyerap panas dan melindungi komponen dari gaya gesek. Penggunaan ATF yang salah akan mempengaruhi performa transmisi matik.
(dan)