Produsen China Pecundangi Tesla Soal Urusan Produksi Mobil Listrik

Selasa, 12 Oktober 2021 - 21:36 WIB
loading...
Produsen China Pecundangi Tesla Soal Urusan Produksi Mobil Listrik
Perusahaan mobil listrik China berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi, bahkan lebih cepat daripada Tesla pada awal kehadirannya. Foto/Dok CNBC
A A A
BEIJING - Perusahaan mobil listrik China berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi, bahkan lebih cepat daripada Tesla pada awal kehadirannya. Start-up Xpeng yang terdaftar di bursa Amerika Serikat (AS) mengatakan, pada awal pekan kemarin bahwa mereka telah memproduksi 100.000 mobil.

Raihan itu terjadi enam tahun setelah Xpeng diluncurkan. Saingannya dalam membuat mobil listrik yakni Nio mengungkapkan, pada bulan April 2021 mencapai tonggak produksi 100.000 kendaraan.



Perusahaan yang juga listing di AS itu didirikan pada akhir November 2014 dengan nama yang berbeda, dan menjadi Nio pada Juli 2017 atau sekitar empat tahun lalu.

Sebagai perbandingan, Tesla milik Elon Musk membutuhkan waktu 12 tahun sejak diluncurkan pada tahun 2003 untuk memproduksi 100.000 kendaraan, menurut data public filings. Tesla telah menghadapi banyak penundaan produksi, terutama di tahun-tahun awal terbentuk.

Produsen mobil listrik yang berbasis di AS sejak itu meningkatkan kapasitas produksinya dengan pabrik-pabrik baru di Shanghai hingga Berlin. Hanya untuk memperjelas, Tesla masih menjadi perusahaan mobil listrik terbesar saat ini.

Produsen mobil listrik paling tersohor itu sudah memproduksi lebih dari 1 juta mobil, tepatnya setahun lalu pada bulan Maret 2020. Hal ini diumumkan Musk dalam sebuah tweet-nya.

Produksi pada kuartal ketiga sendiri, tercatat mencapai 238.000 kendaraan. Saham perusahaan naik 11% secara tahunan. Sementara saham Xpeng yang terdaftar di AS turun 12% sepanjang tahun ini. Selanjutnya saham Nio turun lebih dari 25% year-to-date.



Pembuat baterai listrik dan kendaraan China BYD mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka memproduksi 1 juta mobil penumpang dalam kategori kendaraan dengan energi terbarukan, yang mencakup mobil bertenaga baterai dan hibrida.

Saham YD yang diperdagangkan di Hong Kong naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini. Pendukung perusahaan termasuk miliarder Amerika Warren Buffett Berkshire Hathaway.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)