Mirisnya Nasib Sepeda Motor Listrik di Singapura dibanding Indonesia

Senin, 18 Oktober 2021 - 21:21 WIB
loading...
Mirisnya Nasib Sepeda Motor Listrik di Singapura dibanding Indonesia
Scorpio X merupakan motor listrik asli buatan Singapura dari perusahaan Scorpio Electric. Foto/IST
A A A
SINGAPURA - Penggunaan sepeda motor listrik di Singapura ternyata sangat menyedihkan. Keberadaan sepeda motor listrik bahkan tertutup oleh kehadiran mobil listrik. Channel News Asia menyebutkan hingga Agustus tahun ini sepeda motor listrik yang terdaftar di kepolisian Singapura jumlahnya hanya mencapai 5 unit.

Sangat jauh jika dibandingkan dengan populasi mobil listrik yang sudah wara-wiri di negeri jiran itu. Total ada 1.855 mobil listrik tercatat di Singapura. "Jumlah populasi motor listrik di Singapura 0,0004 persen dari total populasi motor yang ada di Singapura," tulis Channel News Asia.

Satya Ramamurthy, Global Co-Head of Public Transport dari kantor audit KPMG mengatakan nasib miris sepeda motor listrik terjadi karena beberapa faktor. Pertama adalah harga yang terlampau tinggi. Sepeda motor listrik yang dijual di Singapura harganya dua kali lipat dari motor konvensional.



Ambil contoh motor listrik buatan Singapura Scorpio X yang rencananya akan dirilis pada 22 Oktober nanti. Motor listrik itu dikabarkan akan dijual di harga SGD10.000 atau setara Rp104,1 juta. Harga skuter listrik itu jauh lebih mahal ketimbang motor konvensional di jenis yang sama.

Mirisnya Nasib Sepeda Motor Listrik di Singapura dibanding Indonesia


Belum lagi masalah infrastruktur pendukung yang tidak begitu lengkap di negeri seluas 728,6 kilometer persegi itu. Jadi banyak orang di Singapura sungkan memiliki sepeda motor listrik karena merasa sulit untuk mengisi ulang baterai. Padahal salah satu faktor sepeda motor begitu disukai karena mobilitasnya yang tinggi.

"Selain itu produsen motor di Singapura tidak benar-benar serius mendesak pemerintah agar menyediakan fasilitas pendukung sepeda motor listrik. Setidakknya mereka bisa meminta agar pemerintah melakukan hal yang sama seperti di mobil listrik," terangnya.



"Saat ini sepeda motor listrik memang sudah banyak diproduksi. Hanya saja (di Singapura) ekosistem pendukung sepeda motor listrik justru ketinggalan dibanding mobil listrik," sambungnya lagi.

Kecilnya jumlah penggunaan motor listrik di Singapura memang kontras jika dibandingkan di Indonesia. MenurutIda Nuryatin Finahari, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM jumlah populasi motor listrik Indonesia telah mencapai 7.526 unit.

"Hingga saat ini per Agustus 2021, di Indonesia terdapat KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) sebanyak 1.478 untuk roda 4, 188 untuk roda 3, dan 7.526 untuk roda dua," ujar Ida, dalam acara "Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan Aplikasi Charge.IN" yang ditayangkan di Youtube PLN pada Agustus lalu.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)