Kendaraan Besar Rem Blong, Pakar: Arahkan ke Risiko Nyawanya Paling Kecil

Sabtu, 22 Januari 2022 - 17:05 WIB
loading...
Kendaraan Besar Rem Blong, Pakar: Arahkan ke Risiko Nyawanya Paling Kecil
Petugas mengevakuasi truk tronton bernomor plat KT 8534 AJ setelah mengalami kecelakaan di Turunan Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Jumat (21/1/2022). Foto: Antara
A A A
JAKARTA - Kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong masih sering terjadi. Terbaru, kecelakaan truk di Balikpapan , Kalimantan, yang di diduga mengalami rem blong dan menghantam banyak kendaraan di depannya.

Kejadian ini pun menjadi perhatian Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana. Sony membagikan cara untuk menghadapi kendaraan yang mengalami rem blong.



1. Tidak Boleh Panik
Bagi pengemudi, khususnya kendaraan besar seperti truk dan bus, hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak boleh panik.

Pengemudi yang mempunyai jam terbang tinggi biasanya lebih siap dan lebih tahu apa yang harus dilakukan. Juga, sudah melakukan perhitungan matang sehingga keputusan yang diambil benar.

”Ini berkaitan dengan kompetensi pengemudi,” ujar Sony dalam keterangan yang ia kirim melalui video.

2. Rem Tangan dan Engine Brake
Alasan berikutnya adalah operasional. Sony menyebut tidak boleh salah ketika terjadi rem blong. Pengemudi bisa memanfaatkan parking brake atau engine brake untuk membantu mobil berhenti.

3. Risiko Paling Kecil
Kendaraan Besar Rem Blong, Pakar: Arahkan ke Risiko Nyawanya Paling Kecil

Terakhir, pengemudi bisa melihat dan berhitung, karena hanya ada sepersekian detik bagi pengemudi mengarahkan kendaraannya ke arah yang risiko nyawanya lebih kecil. Bukan hanya hanya dia, tapi juga nyawa orang lain.

”Bisa ke kiri, banyak sekali pohon, tebing dan lain sebagainya. Itu yang paling minim risiko buat orang lain tapi berisiko pada diri dia,” terang Sony.

Selain, itu pengemudi menurut Sony juga bisa ambil ke sebelah kanan. Tindakan ini juga tetap bisa berisiko pada pengemudi dan orang lain. Sebab ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

”Nah, kalau ke arah depan banyak kendaraan kecil, mungkin tidak fatal bagi dia tapi fatal bagi orang lain. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh pengemudi kendaraan besar,” pungkasnya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2070 seconds (0.1#10.140)