Perbedaan 8 Jenis BBM Pertamina, Mulai Pertalite, Dexlite, hingga Pertamax Racing

Senin, 03 Oktober 2022 - 09:36 WIB
loading...
Perbedaan 8 Jenis BBM...
Masyarakat bisa memilih BBM yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan karena ini menentukan proses pembakaran dalam mesin. Foto: dok Pertamina
A A A
JAKARTA - Perbedaan jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero) penting diketahui. Bahkan, mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa Pertamina memiliki 8 jenis BBM.

Dilansir dari laman Pertamina , ada delapan jenis BBM yang dipasarkan di Indonesia. Meski, beberapa di antaranya sudah dihapuskan dan tidak dapat ditemukan di setiap Stasiun Pengisian BBM untuk Umum (SPBU) lagi.

Masyarakat bisa memilih BBM yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan karena ini menentukan proses pembakaran dalam mesin.
Untuk itu, kenali jenis-jenis serta kelebihan dan kekurangan BBM di SPBU Pertamina ini:

1. Pertamax Racing
Jenis bahan bakar ini merupakan varian BBM tertinggi yang diolah oleh Pertamina , dan biasanya digunakan pada mobil balap atau mesin dengan kompresi 13:1. Pasalnya, Pertamax Racing memiliki kadar oktan atau Research Octane Number (RON) sebesar 100.

Kelebihan Pertamax Racing adalah menjadikan mesin lebih responsif, lebih stabil, dan memiliki daya tahan tinggi, serta ramah lingkungan. Tapi, Pertamax Racing harus digunakan pada mesin dengan performa tinggi.

Kekurangan Pertamax Racing adalah jika digunakan pada mesin yang tidak tepat, maka akan menghasilkan panas berlebih karena pembakaran yang tinggi. BBM jenis ini juga sangat sulit ditemui dan memiliki harga yang sangat tinggi.

2. Pertamax Turbo
Pertamax Turbo merupakan varian BBM yang diproduksi menggunakan formula Ignition Boost Formula (IBF) dengan kadar RON 98. Dirancang untuk memenuhi persayaratan mesin berteknologi tinggi, kelebihan BBM ini adalah meningkatkan drivability, meningkatkan akselerasi, memaksmalkan kecepatan tertinggi, meningkatkan tenaga mesin, dan menyempurnakan pembakaran.

Namun, Pertamax Turbo juga memiliki kekurangan seperti harganya yang cukup mahal dan hanya bisa digunkan pada kendaraan tertentu dengan mesin yang memiliki kompresi 11-13:1.

3. Pertamax
Jenis BBM Pertamina berikutnya adalah Pertamax dengn kadar oktan 92 berstandar internasional. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 sampai rasio 11:1 atau kendaraan dengn teknologi Electronic Fuel Injection (EFI).

Pertamax sendiri memiliki keunggulan seperti ecosave technology yang mampu membersihkan bagian dalam mesin, dilengkapi pelindung anti karat, mencegah korosi pada saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin, serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.

Kekurangan BBM Pertamina jenis Pertamax adalah harganya yang tak menentu karena mengikuti harga minyak dunia. Khusus untuk motor yang tak memiliki radiator, maka mesin bisa menjadi lebih panas.

4. Pertalite
Perbedaan 8 Jenis BBM Pertamina, Mulai Pertalite, Dexlite, hingga Pertamax Racing

Pertalite merupakan jenis BBM Pertamina yang saat ini sangat diandalkan oleh masyarakat Indonesia dalam beraktivitas menggunakan kendaraan bermotor. Jenis BBM ini memiliki oktan 90 yang dapat dikenali dengan warna hijau terang dan jernih. Memiliki kadar RON 90 membuat Pertalite dapat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi mesin 9-10:1.

Keunggulan Pertalite adalah ramah lingkungan, ada kandungan detergent, tapi tidak sebanyak Pertamax, harga lebih murah, tambahan additive membuat Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh.

Kekurangan Pertalite adalah mengakibatkan knocking atau ngelitik pada kendaraan bermesin diatas 125 cc, usia komponen mesin lebih singkat pada kendaraan dengan mesin berkompresi tinggi, serta bensin lebih boros sekitar 20 persen di mesin kompresi tinggi.

5. Premium
Premium merupakan bahan bakar dengan oktan 88 yang diproduksi sesuai Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.

Keunggulan Premium adalah memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan Pertamax dan Pertalite. Memiliki oktan 88, BBM ini sangat cocok untuk kendaraan dengan mesin kompresi rendah di bawah 9:1.

Tapi, ada beberapa kekurangan dari BBM Pertamina jenis Premium seperti mesin dengan cc tinggi akan mengalami knocking, gas buangnya kotor sehingga tidak ramah lingkungan, dan bisa merusak piston.

Namun, peredaran BBM Pertamina jenis Premium sudah sangat jarang ditemukan, terutama di kota-kota besar. Meski penghapusan batal dilakukan, tapi jenis BBM ini dibiarkan hilang dengan sendirinya.

6. Pertamina Dex
Pertamina Dex merupakan bahan bakar untuk mesin diesel terbaik yang mampu membuat kinerja mesin lebih optimal. BBM jenis ini sangat disarankan untuk kendaraan dengan mesin diesel modern berteknologi Common Rail System.

Memiliki Cetane Number (CN) 53 dengan standar Euro 3, Pertamina Dex memiliki keunggulan ramah lingkungan. Kandungan sulfur yang kurang dari 300 juga membuatnya dapat menjaga mesin lebih awet dan anti karat.

Namun, kekurangan Pertamina Dex adalah harganya yang sangat tinggi sehingga mempersulit masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membelinya.

7. Dexlite
Dexlite merupakan keluarga baru dari varian Dex Series yang dikeluarkan Pertamina pada 15 April 2016. Memiliki CN 51 dan mengandung sulfur maksimal 1.200, Dexlite sangat cocok untuk membuat mesin diesel lebih bertenaga, tapi harga lebih terjangkau.

Kelebihan BBM Pertamina jenis Dexlite adalah memiliki teknologi yang dapat menjaga mesin tetap awet dan anti karat. Ecosave technology juga memungkinkan Dexlite lebih ramah lingkungan dengan emisi yang lebih sedikit.

Tapi, Dexlite juga memiliki kekurangan seperti harga yang masih mahal dengan hanya lebih murah sekitar Rp1.000 dari Pertamina Dex. Selain itu, kandungan sulfurnya juga masih cukup tinggi jika dibanding Pertamina Dex.



8. Solar atau Biosolar
Jenis BBM Pertamina yang terakhir adalah Solar yang merupakan program subsidi pemerintah untuk angkutan umum yang menggunakan mesin diesel. Kandungan CN 48 memungkinkan untuk digunakan mesin diesel dengan teknologi lama.

Keuntungan menggunakan Solar adalah harganya sangat terjangkau. Ketersediannya juga tersebar di setiap SPBU Pertamina sehingga memudahkan pengguna kendaraan diesel dalam beraktivitas.

Kekurangannya adalah penggunaan Solar pada mesin diesel terbaru akan merusak teknologi Common Rail System. Gas buangnya juga sangat besar sehingga tidak ramah lingkungan.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2656 seconds (0.1#10.140)