10 Tips Melewati Banjir Menggunakan Mobil, Nomor 10 Paling Penting!
loading...
Banjir merendam ruas Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan sehingga menyulitkan pengendara. Tampak sebuah sedan terjebak di tengah banjir. Foto: MPI/Achmad Al Fiqri
A
A
A
JAKARTA - Banjir mengepung sejumlah wilayah di Jakarta. Yang terparah, di ruas Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Dampaknya, kemacetan mengular di berbagai ruas jalan.
Nah, bagaimana sebenarnya tips melewati jalan yang tergenang air? Nah, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan dilansir dari situs Suzuki Indonesia:
1. Perkirakan ketinggian air di depan mobil Anda. Ini penting agar bisa mengukur letak saringan filter/filter udara di mobil. Untuk mobil sedan ketinggiannya sekitar 70 cm atau 85 cm untuk non sedan. Hati-hati jika ketinggian banjir mencapai lebih dari setengah diameter roda mobil.
2. Bila memang ketinggian air cukup tinggi lebih baik mencari rute jalan alternatif yang minim ketinggian airnya.
3. Posisikan mobil agar tidak terlalu dekat dengan tepi jalan. Sebab, dikhawatirkan roda bisa masuk ke lubang selokan yang tidak terlihat.
4. Hindari kondisi banjir yang memiliki aliran air deras, sebab ada risiko mobil bisa terbawa arus.
5. Jika mobil terlanjur berjalan di genangan air, pindahkan gigi ke transmisi rendah dan jalankan dengan kecepatan stabil dan konstan.
6. Jangan berjalan terlalu cepat, karena berisiko menimbulkan ombak atau riak air yang justru bisa masuk ke ruang bakar melalui saluran filter udara.
7. Melewati banjir dengan kecepatan tinggi juga berisiko menyebabkan kerusakan pada bemper yang terbuat dari plastik, kipas radiator, lampu kabut, serta komponen lainnya.
8. Kurangi kecepatan di jalan yang beralaskan lumpur karena sangat licin, sehingga bisa menyebabkan mobil tergelincir bila tiba-tiba melakukan rem mendadak.
9. Pantau kondisi titik aman dari lokasi banjir yang bisa dilewati. Pantau informasinya dari radio, TV, situs berita, atau media sosial seperti Twitter.
10. Jika mesin mobil mati saat melewati banjir, jangan mencoba menyalakan mesin kembali untuk menghindari water hammer dan kerusakan pada sirkuit kelistrikan.
Water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang mesin melalui lubang udara. Dampaknya bisa membuat stang piston bengkok, dan harus turun mesin yang butuh biaya perbaikan sangat mahal.
Nah, bagaimana sebenarnya tips melewati jalan yang tergenang air? Nah, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan dilansir dari situs Suzuki Indonesia:
1. Perkirakan ketinggian air di depan mobil Anda. Ini penting agar bisa mengukur letak saringan filter/filter udara di mobil. Untuk mobil sedan ketinggiannya sekitar 70 cm atau 85 cm untuk non sedan. Hati-hati jika ketinggian banjir mencapai lebih dari setengah diameter roda mobil.
2. Bila memang ketinggian air cukup tinggi lebih baik mencari rute jalan alternatif yang minim ketinggian airnya.
3. Posisikan mobil agar tidak terlalu dekat dengan tepi jalan. Sebab, dikhawatirkan roda bisa masuk ke lubang selokan yang tidak terlihat.
4. Hindari kondisi banjir yang memiliki aliran air deras, sebab ada risiko mobil bisa terbawa arus.
5. Jika mobil terlanjur berjalan di genangan air, pindahkan gigi ke transmisi rendah dan jalankan dengan kecepatan stabil dan konstan.
6. Jangan berjalan terlalu cepat, karena berisiko menimbulkan ombak atau riak air yang justru bisa masuk ke ruang bakar melalui saluran filter udara.
7. Melewati banjir dengan kecepatan tinggi juga berisiko menyebabkan kerusakan pada bemper yang terbuat dari plastik, kipas radiator, lampu kabut, serta komponen lainnya.
8. Kurangi kecepatan di jalan yang beralaskan lumpur karena sangat licin, sehingga bisa menyebabkan mobil tergelincir bila tiba-tiba melakukan rem mendadak.
9. Pantau kondisi titik aman dari lokasi banjir yang bisa dilewati. Pantau informasinya dari radio, TV, situs berita, atau media sosial seperti Twitter.
10. Jika mesin mobil mati saat melewati banjir, jangan mencoba menyalakan mesin kembali untuk menghindari water hammer dan kerusakan pada sirkuit kelistrikan.
Water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang mesin melalui lubang udara. Dampaknya bisa membuat stang piston bengkok, dan harus turun mesin yang butuh biaya perbaikan sangat mahal.
(dan)
Lihat Juga :
