Paten Baru Ungkap Aprilia RSV4 Akan Menggunakan Sistem VVT
loading...
Aprilia RSV4 . FOTO/ MCN
A
A
A
MILAN - Aprilia RSV4 generasi terbaru akan ditingkatkan dengan sistem 'variable valve timing' sebagaimana dikonfirmasi oleh paten terbaru yang diajukan oleh induk perusahaan, Piaggio Group.
BACA JUGA - Mengenal Hipospadia, Kelainan yang Dialami Aprillia Manganang
Seperti dilansir dari Rideapart, sistem VVT bukanlah hal baru bagi produsen sepeda motor dunia termasuk Ducati, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki.
Namun dari semua merek Suzuki adalah pabrikan yang unik karena mesinnya, GSX-R1000 menggunakan sistem mekanik VVT.
Berdasarkan paten bersama, desain VVT tampaknya digunakan pada mesin V4 Aprilia yang saat ini menggerakkan RSV4 1100 dan Tuono 1100.
Sebagai catatan, VVT merupakan teknologi yang digunakan pada internal combustion engine (ICE) untuk mengubah karakter mesin sesuai kecepatan. Alhasil, mesin lebih agresif pada kecepatan tinggi namun halus pada kecepatan rendah.
Menariknya, sistem yang dikembangkan Piaggio ini tidak menggunakan elektronik melainkan mengandalkan 'gaya sentrifugal' untuk menggerakkan tiga 'bantalan bola' yang ditempatkan pada 'roda penggerak' di 'intake camshaft'.
Oleh karena itu, sistem VVT Piaggio mencerminkan konsep yang sama yang digunakan oleh Suzuki. Namun, Suzuki menggunakan 12 'bantalan bola', bukan hanya tiga.
Upaya tersebut kemungkinan untuk memastikan biaya produksi dijaga seminimal mungkin. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi lebih lanjut.
BACA JUGA - Mengenal Hipospadia, Kelainan yang Dialami Aprillia Manganang
Seperti dilansir dari Rideapart, sistem VVT bukanlah hal baru bagi produsen sepeda motor dunia termasuk Ducati, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki.
Namun dari semua merek Suzuki adalah pabrikan yang unik karena mesinnya, GSX-R1000 menggunakan sistem mekanik VVT.
Berdasarkan paten bersama, desain VVT tampaknya digunakan pada mesin V4 Aprilia yang saat ini menggerakkan RSV4 1100 dan Tuono 1100.
Sebagai catatan, VVT merupakan teknologi yang digunakan pada internal combustion engine (ICE) untuk mengubah karakter mesin sesuai kecepatan. Alhasil, mesin lebih agresif pada kecepatan tinggi namun halus pada kecepatan rendah.
Menariknya, sistem yang dikembangkan Piaggio ini tidak menggunakan elektronik melainkan mengandalkan 'gaya sentrifugal' untuk menggerakkan tiga 'bantalan bola' yang ditempatkan pada 'roda penggerak' di 'intake camshaft'.
Oleh karena itu, sistem VVT Piaggio mencerminkan konsep yang sama yang digunakan oleh Suzuki. Namun, Suzuki menggunakan 12 'bantalan bola', bukan hanya tiga.
Upaya tersebut kemungkinan untuk memastikan biaya produksi dijaga seminimal mungkin. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi lebih lanjut.
(wbs)
Lihat Juga :
