Ini Cara Volvo Hadapi Pesaing dari Jerman
A
A
A
GOTHENBURG - Volvo memiliki strategi tertentu dalam menghadapi para pesaing dari Jerman. Salah satunya adalah dengan mengurangi kompleksitas.
Dikutip dari Autonews, Minggu (14/6/2015), hal tersebut dikemukakan oleh CEO Volvo, Hakan Samuelsson. Dia mengungkapkan, perusahaan akan fokus pada angka 55, 37, dan 8.
Angka 55 dan 37 merupakan jumlah tombol yang tersedia dalam model baru yang siap diluncurkan dua dari tiga merek mewah Jerman BMW, Audi dan Mercedes-Benz.
Sedangkan 8 mewakili jumlah tombol yang diperlukan untuk mengontrol fungsi utama dalam model baru Volvo XC90. "Tidak ada tombol tersembunyi di daerah gelap di sekitar kursi," kata Samuelsson dalam ajang Automotive News Europe Congress.
Maksudnya adalah, bahwa Volvo tidak akan mencoba mengikuti para pesaingnya. Mereka memiliki keyakinan baru dalam dirinya sendiri dan terhadap apa yang ditawarkan.
"Tidak ada yang ingin membeli salinan. Mereka ingin membeli yang asli," katanya. Samuelsson menyebutkan ide asli milik Volvo lainnya adalah layanan berbasis aplikasi.
Layanan tersebut memungkinkan pemilik Volvo mendapatkan bahan makanan atau dry cleaning langsung dikirim dimana pemilik mobil memarkirkan kendaraannya. Pengantar pesanan akan diberikan satu kali akses untuk mengantar pesanan langsung ke lokasi dimana mobil berada saat itu.
Kemudian pengantar menutup dan mengunci mobil serta mengirim pesan teks kepada pemilik Volvo, menginformasikan barang yang dipesan telah disampaikan. Hal ini merupakan keuntungan dari saat Volvo dibeli dari Ford Motor Co. oleh perusahaan Holding Group Zhejiang China pada 2010.
Pada saat itu, produk baru Volvo masih sangat sedikit dan bergantung pada Ford untuk platform serta mesin. Dimulai dengan generasi baru XC90, yang tiba di dealer Eropa bulan ini, dan akan hadir di showroom AS pada Juli mendatang.
Mesin mobil dan platform akan 100% buatan Volvo. Samuelsson mengatakan, bahwa dalam empat tahun XC90 akan menjadi model tertua antara jajaran merek kini secara agresif tengah merilis produk secara produktif.
Volvo berharap dapat meningkatkan penjualan global sebanyak 800.000 unit pada 2020. Jumlah ini jaug meningkat, melihat total penjualan di tahun lalu tercatat 465.866 unit dah untuk tahun ini ditargetkan sebanyak 500.000 unit.
Ketika ditanya apakah sasaran utama Volvo adalah mengejar Audi, BMW atau Mercedes di 2020? Samuelsson mengatakan, bahwa pihaknya akan fokus pada pelanggan yang kurang tertarik pada tenaga kuda.
Dikutip dari Autonews, Minggu (14/6/2015), hal tersebut dikemukakan oleh CEO Volvo, Hakan Samuelsson. Dia mengungkapkan, perusahaan akan fokus pada angka 55, 37, dan 8.
Angka 55 dan 37 merupakan jumlah tombol yang tersedia dalam model baru yang siap diluncurkan dua dari tiga merek mewah Jerman BMW, Audi dan Mercedes-Benz.
Sedangkan 8 mewakili jumlah tombol yang diperlukan untuk mengontrol fungsi utama dalam model baru Volvo XC90. "Tidak ada tombol tersembunyi di daerah gelap di sekitar kursi," kata Samuelsson dalam ajang Automotive News Europe Congress.
Maksudnya adalah, bahwa Volvo tidak akan mencoba mengikuti para pesaingnya. Mereka memiliki keyakinan baru dalam dirinya sendiri dan terhadap apa yang ditawarkan.
"Tidak ada yang ingin membeli salinan. Mereka ingin membeli yang asli," katanya. Samuelsson menyebutkan ide asli milik Volvo lainnya adalah layanan berbasis aplikasi.
Layanan tersebut memungkinkan pemilik Volvo mendapatkan bahan makanan atau dry cleaning langsung dikirim dimana pemilik mobil memarkirkan kendaraannya. Pengantar pesanan akan diberikan satu kali akses untuk mengantar pesanan langsung ke lokasi dimana mobil berada saat itu.
Kemudian pengantar menutup dan mengunci mobil serta mengirim pesan teks kepada pemilik Volvo, menginformasikan barang yang dipesan telah disampaikan. Hal ini merupakan keuntungan dari saat Volvo dibeli dari Ford Motor Co. oleh perusahaan Holding Group Zhejiang China pada 2010.
Pada saat itu, produk baru Volvo masih sangat sedikit dan bergantung pada Ford untuk platform serta mesin. Dimulai dengan generasi baru XC90, yang tiba di dealer Eropa bulan ini, dan akan hadir di showroom AS pada Juli mendatang.
Mesin mobil dan platform akan 100% buatan Volvo. Samuelsson mengatakan, bahwa dalam empat tahun XC90 akan menjadi model tertua antara jajaran merek kini secara agresif tengah merilis produk secara produktif.
Volvo berharap dapat meningkatkan penjualan global sebanyak 800.000 unit pada 2020. Jumlah ini jaug meningkat, melihat total penjualan di tahun lalu tercatat 465.866 unit dah untuk tahun ini ditargetkan sebanyak 500.000 unit.
Ketika ditanya apakah sasaran utama Volvo adalah mengejar Audi, BMW atau Mercedes di 2020? Samuelsson mengatakan, bahwa pihaknya akan fokus pada pelanggan yang kurang tertarik pada tenaga kuda.
(dyt)